Ada yang sedang mengalami traffic artikel blog segitu-gitu aja bahkan tiba-tiba drop jauh? Wah, kalian mesti hati-hati! Why? Ya karena ini adalah sinyal jika blog kalian terkena sandbox. Penasaran lebih detailnya? Baca sampai kelar yuk Cara Cek Blog Terkena Sandbox dan Cara Mengatasinya

Penyebab Website Mengalami Google Sandbox

Google Sandbox merupakan filter yang berfungsi mencegah website baru mendapat ranking melalui aktivitas spam. Tentu ini menjadi mimpi buruk bagi pemilik blog yang punya niat memenangkan SERP melalui jalan pintas.

Blog bukannya dapat peringkat pertama tapi justru blog tersebut akan ditenggelamkan dari hasil pencarian. Penyebabnya adalah Google tidak ingin halaman teratasnya dipenuhi website baru yang menang karena spamming.

Google Sandbox adalah filter rancangan Google yang berfungsi mencegah website baru menempati ranking tertinggi dari hasil tindakan spam. Artinya, Google ingin memastikan situs yang menempati halaman teratas pada SERP memang situs berkualitas dengan teknik SEO yang benar.

Okay, selanjutnya kalian harus tahu apa saja penyebab website mengalami Google Sandbox:

1. Plagiarisme Konten

Plagiarisme konten merupakan tindakan yang tidak direkomendasikan Google. Situs yang melakukannya bahkan terancam di-takedown.

Google mengetahui situs mana saja yang menerbitkan suatu konten pertama kali. Selain itu, tersedia juga Google DMCA yang memungkinkan pemilik website melindungi kontennya dan melaporkan jika menjadi korban plagiarisme konten.

2. Memiliki Duplikat Konten

Kalian rajin blogging? Masalah konten duplikat bisa saja terjadi. Sebabnya adalah kalian menulis dengan tema yang sama sehingga mungkin kalian tak menyadari pernah membuat konten yang isinya mirip.

Hati-hati, sebab konten yang isinya mirip dan dipublikasikan dengan URL yang berbeda, punya peluang dianggap konten kembar. Risikonya adalah Google bisa menganggap konten tersebut plagiat.

3. Optimasi On-Page Berlebihan

Optimasi on-page adalah strategi SEO yang dilakukan untuk mengoptimalkan konten website agar mendapat rank teratas pada SERP.

Sayangnya, jika melakukan optimasi on-page secara berlebihan, misalnya membombardir konten dengan kata kunci tertentu, Google akan menganggapnya spam ataupun keyword stuffing.

Wah, bisa jadi justru konten tersebut bisa tidak muncul di hasil pencarian.

4. Asal Melakukan Strategi Link Building

Link building adalah strategi untuk mendapatkan link dari website lain yang mengarahkan visitor ke website kalian. Biasanya, link ini disebut juga backlink.

Praktik ini sebenarnya umum dilakukan dalam upaya SEO. Meski begitu, Google bisa memberi penalti jika strategi link building disalahgunakan. Misalnya:

• Backlink berasal dari website yang tidak relevan dan cenderung berisi spam;
• Terlalu banyak link yang berasal dari PBN (private blog network);
• Link eksternal (link yang mengarah ke website lain) tidak valid alias broken;
• dsb.

Melakukan hal di atas, strategi link building justru akan Google anggap sebagai tindakan spamming.

5. Melakukan Ping Berlebihan

Ping adalah sinyal yang biasa pemilik website kirimkan kepada berbagai server untuk memberitahu ada update di suatu konten. Dengan begitu, mesin pencari akan mengindex kembali konten tersebut.

Eits, jika kalian melakukan ping secara berlebihan, tentu Google, Yahoo, Bing, atau mesin pencari lainnya berpotensi menganggap kalian melakukan spam.

Cara Cek Blog Kena Google Sandbox

Tidak ada tools yang secara pasti mampu mendeteksi suatu blog terkena filter ini karena memang secara resmi Google tak pernah menerbitkan informasi tentang Google Sandbox. 

Santuy, kalian masih bisa mengupayakan beberapa cara cek blog kena sandbox:

1. Memantau Traffic Konten

Saat melakukan audit website, mungkin kalian menemukan konten dengan traffic yang stagnan hingga tetiba mengalami drop.

Konten-konten seperti ini yang patut dicurigai kena Google Sandbox. Alasannya adalah artikel mengalami performa yang tak berkembang dan cenderung menurun. Makanya, ada indikasi Google tidak merekomendasikan artikel kalian ke pembaca.

Untuk cek traffic website bisa menggunakan tools semacam Ahrefs, SEMRush, hingga Google Analytics.

2. Memeriksa Internal dan Eksternal Link Konten

Cara cek domain terkena sandbox adalah silakan periksa internal dan eksternal link konten. Jika menemukan banyak link yang tidak valid maka potensi blog kena Google Sandbox pun meningkat.

Cara mengecek internal dan eksternal link artikel bisa mengetahuinya secara gratis kok melalui ekstensi Chrome semacam SEOquake, Sitechecker, dan lain-lain.

3. Cek Backlink Artikel

Cara cek blog kena sandbox ini wajib dilakukan, terutama yang sudah menjalankan strategi link building. Pastikan kalian mendapat backlink berkualitas dari situs yang relevan dengan niche website kalian.

Jika tidak, backlink hanya membuat konten kalian terlihat sebagai spam bahkan menurunkan performa SEO konten.

Cara Mengatasi Google Sandbox

Berikut ini berbagai cara untuk mengatasi blog kena Google Sandbox:

1. Buat Konten Berkualitas

Konten berkualitas adalah kunci agar blog aman dari Google Sandbox. Silakan kalian terapkan content marketing yang tepat seperti berikut:

• Lakukan riset keyword untuk mendapatkan keyword utama dan turunan. Sehingga nantinya konten bisa lebih kaya informasi sekaligus menjawab kebutuhan target audiens.
• Tingkatkan value konten daripada melakukan plagiarisme. Nah, agar konten kalian lebih unggul dari kompetitor, berikan value lebih pada artikel.

2. Lakukan Optimasi Konten Secara Wajar

Cara sebelumnya kan kalian sudah melakukan riset keyword yang benar, nih. Namun, agar konten tidak dinilai spam oleh mesin pencari, kalian harus mengoptimasi konten sewajarnya saja.

Percuma jika mengoptimasi konten secara berlebihan, performa SEO justru bisa makin merosot. Why? Karena konten akan dianggap punya tingkat spam yang tinggi. Maka, silakan kalian belajar SEO dengan benar dan menerapkannya secara proporsional juga.

3. Jalankan Strategi Link Building dengan Tepat

Link building merupakan strategi optimasi SEO off page. Sama seperti jenis SEO lainya, link building harus dilakukan dengan tepat dan tak berlebihan.

Oia, jangan asal memilih website untuk menaruh backlink, ya. Pastikan situs tersebut relevan juga dengan situs kalian.

Lalu, kalian cek apakah seluruh link yang tersebar dalam artikel, baik internal maupun eksternal link, masih valid. 

4. Jaring Traffic Blog dari Berbagai Channel Promosi

Google bisa menilai seberapa besar manfaat konten kalian bagi audiens loh. Emang lihat dari mana? Ya dilihat dari jumlah traffic. Sehingga, Google mau menggeser ranking konten ke halaman teratasnya.

Oleh karena itu, jaringlah traffic dari berbagai channel promosi. Mulai dari media sosial, ads, forum, video YouTube, maupun channel marketing lainnya.

5. Pastikan Website Sudah Terindex di Mesin Pencari

Pastikan website kalian sudah masuk Google Index, ya. Caranya dengan memasukkan perintah ini ke kotak pencarian Google: “site:websiteanda.com”

Jika situs kalian muncul, artinya website sudah terindex. Namun jika belum, kalian harus mengecek berbagai penyebab deindex Google dan menyelesaikan masalahnya. Misalnya, duplikat konten, keyword stuffing, dan sebagainya.

Jadi gimana? Setelah mengetahui berbagai cara cek blog kena sandbox, pastinya kalian bisa meminimalisir risiko domain kena Google Sandbox dongs, ya. Dengan begitu, konten blog bisa mendapat ranking lebih baik di hasil pencarian.

Semangat mencoba dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂