AIDA? Sapa tuh? Siapanya Zazkia Adya Mecca? Kalem, tenang, santuy. Jadi, AIDA itu rumus yang bisa kalian jadikan pedoman saat mempromosikan produk. Nah, rumus ini akan memandu kalian dalam upaya meningkatkan penjualan, mulai dari menarik perhatian calon konsumen hingga mengajak mereka untuk membeli produk. Penasaran, kah? Yuk simak sampai selesai Mengenal Formula AIDA Untuk Meningkatkan Penjualan

Apa Itu AIDA?

AIDA merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Rumus ini biasa digunakan dalam praktik content marketing, contoh saat menulis copy di suatu iklan atau membuat artikel di blog.

Keempat istilah yang terkandung di dalam AIDA menunjukkan tahapan untuk mendapatkan konsumen, yang mana bisa membantu meningkatkan penjualan produk kalian.

Berikut ini penjelasan singkatnya:

• Attention: memancing perhatian calon konsumen.
• Interest: membahas permasalahan calon konsumen untuk menarik minat mereka.
• Desire: menawarkan produk kalian sebagai solusi.
• Action: mengajak mereka untuk melakukan pembelian sekarang juga.

Cara Menerapkan Konsep AIDA

Jangan khawatir, cara menerapkan AIDA sebenarnya cukup sederhana, yaitu dengan mengikuti keempat tahapnya secara berurutan.

Attention

Kalian perlu menarik perhatian calon konsumen terlebih dahulu, ya kan. Mereka harus tahu bahwa brand dan produk kalian memang “ada.” Caranya kalian tinggal membuat konten yang mampu mengundang perhatian mereka.

Nah, kontennya tidak salah sasaran maka kalian harus tahu dulu siapa yang ingin kalian undang perhatiannya. Dalam hal ini, bisa mengidentifikasi buyer persona, yaitu karakteristik target pasar kalian. 

Dengan mengetahui siapa mereka dan apa saja minatnya, kalian akan tahu cara menarik perhatiannya.

Guys, jika diperhatikan baik-baik nih, tujuan konten ini fokusnya hanya satu, yaitu menarik perhatian.

Nah, konten hiburan seperti itulah yang sering dimanfaatkan untuk menarik perhatian calon konsumen. Kalian bisa menggunakan cara ini juga di berbagai media, seperti artikel blog, video, infografis, dan postingan media sosial.

Interest

Jika kalian sudah berhasil menangkap perhatian calon konsumen maka langkah selanjutnya adalah kalian perlu menarik minat mereka. 

Nah, karena minat setiap orang berbeda-beda maka kalian perlu tahu apa permasalahan yang dialami target pasar kalian. Dengan mengetahui masalah yang mereka alami, brand kalian berarti paham apa yang mereka butuhkan sehingga akan menarik minat mereka.

Coba deh kalian perhatikan gambar di atas. Bagi calon konsumen yang di pandemi sekarang ini sedang sangat berhemat namun ingin tetap melepas penat, artikel tersebut akan menarik minat mereka, kan?

Poin ini yang mesti dilakukan di tahap interest. Pancing minat calon konsumen dengan mengidentifikasi masalah mereka lalu membahasnya di konten yang dibuat.

Desire

Setelah calon konsumen sadar dengan masalah yang mereka hadapi, kalian bisa mengambil kesempatan ini untuk menawarkan produk kalian sebagai solusi.

Eitss, kalian tidak boleh melakukan dengan tergesa-gesa, lho. Pastikan tujuan utama kalian adalah untuk menawarkan solusi, bukan untuk menjual produk dulu.

Kalian harus fokus pada manfaat, bukan fitur. Hal ini penting lho karena motif kalian bisa mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Fokus pada Fitur 

Fokus pada Manfaat

Penawaran yang fokus pada fitur hanya menjelaskan isi produk. Sedangkan penawaran yang berfokus pada manfaat, calon pembeli bisa langsung mengerti kenapa mereka butuh produk tersebut dan tahu terkait manfaat yang ditawarkan produknya.

Action

Langkah selanjutnya adalah kalian perlu mengarahkan mereka untuk melakukan pembelian. 

Calon konsumen yang tertarik dengan konten kalian di tiga tahap sebelumnya perlu diarahkan ke mana harus membeli produk sebagai solusi permasalahan mereka.

Saat menerapkan action nih, kalian harus memanfaatkan call-to-action, yaitu suatu kalimat ajakan yang mengarahkan calon konsumen untuk melakukan sesuatu. 

Ingat ya, tak semua calon konsumen yang tertarik akan membeli sekarang juga, lho. Ada kemungkinan mereka akan menunda pembelian dan pada akhirnya tidak jadi membeli. Nah, untuk menghindari hal ini, kalian bisa coba menawarkan promo terbatas.

Jika diperhatikan di gambar tersebut, itu akan mendorong calon pembeli untuk segera melakukan transaksi.

Contoh Penerapan Konsep AIDA

Salah satu contoh penerapan AIDA di sosial media bisa kita temukan di caption post IG Elizabeth.

Okay, kita bedah yuk isi captionnya:

1. Kalimat pertama, Elizabeth menggunakan kalimat attention yang berisi manfaat produk (sling bag yang pakai tali rantai).
2. Selanjutnya mereka menggunakan interest dengan menjelaskan bahwa calon konsumen bisa mendapatkan sling bag tersebut dengan promo gratis ongkir, dapat kantong belanja dan kartu ucapan.
3. Agar pembaca tergugah untuk membeli nih, kalimat desire menjelaskan berbagai fitur produknya. Mulai dari dapat dibagi menjadi handbag atau sling bag, casual, formal, simple.
4. Pada akhirnya, pembaca diajak untuk langsung action dengan mengunjungi website mereka. 

Guys, jadi salah satu cara terbaik untuk berkomunikasi dengan pembaca konten atau calon konsumen adalah dengan menggunakan konsep AIDA. Konsep ini bisa kalian gunakan di mana saja, mulai dari halaman penawaran produk hingga artikel blog.

Oia, bagi kalian yang ingin Meningkatkan Performa Digital Marketing dengan Facebook Business Manager, bisa langsung klik saja ya 🙂

Terus jika kalian ingin optimasi website, penting untuk menggunakan layanan website berkualitas, mulai dari domain, hosting, dan layanan pendukung lainnya. Nah, untuk mendapatkan itu semua, silakan berkunjung ke Jetorbit. Selain itu, Jetorbit juga menyediakan VPS yang bisa kalian cek di sini.

Have a lovely day