Kalian sudah tahu kan bahwa strategi SEO yang tepat akan membantu meningkatkan traffic dari pencarian organik, menjangkau audiens yang lebih luas, serta menaikkan peringkat blog di SERP? Nah, kali ini akan dibahas mengenai optimasi blog. Okay, langsung simak saja yuk 10+ Cara Optimasi Blog untuk SEO agar Mendapat Ranking Tinggi
Manfaat SEO untuk Blog
Berikut ini beberapa manfaat penting lainnya yang akan Anda peroleh dengan mengoptimalkan blog untuk SEO:
- Meningkatkan kredibilitas. Menulis konten berkualitas dari hasil riset yang mendetail dan langsung menjawab pertanyaan user akan membantu membangun kredibilitas dan otoritas blog.
- Mengoptimalkan pengalaman pengguna. Memastikan website mudah dinavigasi dan user-friendly akan membuat pengunjung senang berkunjung kembali ke blog dan merekomendasikannya kepada orang lain.
- Meminimalkan bounce rate. Buatlah konten yang bermanfaat, menarik, dan mudah dipahami sehingga pembaca betah berlama-lama mengunjungi blog.
Cara Optimasi Blog untuk SEO
Berikut ini beberapa cara meningkatkan SEO blog yang bisa kalian terapkan:
-
Lakukan Riset Keyword
Keyword ini dibutuhkan untuk menulis postingan blog yang SEO-friendly. Sebab, orang-orang biasanya mengetikkan keyword tertentu untuk mencari jawaban atas pertanyaan mereka.
Selain itu, riset keyword juga akan memberi gambaran tentang tren marketing dan industri yang sedang populer. Hal ini akan membantu menghasilkan konten yang relevan dengan potensi traffic tinggi.
Berikut ini beberapa tool riset keyword gratis terpopuler yang sering digunakan oleh para ahli SEO:
- Google Keyword Planner. Cari tahu jumlah pencarian untuk keyword yang relevan.
- Keyword Difficulty Checker Gratis dari Ahrefs. Cek tingkat kesulitan keyword untuk mendapatkan peringkat yang baik di SERP.
- Google Trends. Lihat keyword yang sedang tren seiring waktu, minat berdasarkan wilayah, dan pertanyaan atau topik terkait untuk suatu keyword.
-
Tetapkan Keyword Utama untuk Setiap Postingan Blog
Setelah mengumpulkan keyword target, pilih satu keyword utama (focus keyword) untuk setiap postingan blog, lalu tulis konten berdasarkan keyword tersebut.
Focus keyword adalah keyword yang akan membuat konten mendapatkan peringkat di halaman hasil mesin pencari. Jadi, ketika pengunjung mengetikkan istilah pencarian tersebut di mesin pencari, mereka bisa menemukan blog kalian.
Selain itu, postingan blog yang mengandung terlalu banyak keyword biasanya sulit ditulis dalam alur pembacaan yang alami sehingga akan mengacaukan pengalaman pengguna, bahkan peringkat website.
Untuk menemukan focus keyword yang tepat, silakan pikirkan istilah pencarian yang sekiranya paling relevan dengan konten. Selanjutnya, cari tahu apa kira-kira maksud (intent) pencarian calon pengunjung. Sebab, kalau maksudnya tidak sesuai, pengguna mungkin akan mencari postingan lain yang lebih relevan dengan niat mereka.
Untuk mencari tahu maksud keyword tertentu, cukup cari keyword tersebut di search engine lalu pahami apakah hasilnya adalah postingan dengan jenis:
- Informatif. Pengguna ingin mencari tahu lebih lanjut tentang suatu subjek.
- Navigasi. Pengguna ingin menemukan website tertentu.
- Transaksi. Pengguna ingin membeli produk atau layanan tertentu.
- Komersial. Pengguna ingin mencari tahu suatu produk lebih dulu sebelum membelinya.
-
Sertakan Keyword dalam Judul
Judul postingan blog, atau tag H1, adalah teks paling besar dan elemen pertama yang akan dilihat pengguna di postingan. Makanya judul ini harus langsung bisa menjelaskan isi konten kepada pengunjung.
Menempatkan focus keyword dalam judul postingan blog dan halaman bisa menaikkan peringkat website. Strategi SEO on-page ini membantu crawler menentukan topik postingan dengan cepat, sekaligus mempercepat pengindeksan.
Judul yang jelas juga akan menetapkan ekspektasi pembaca dan menunjukkan apakah konten kalian memang sesuai dengan maksud pencarian mereka. Jangan gunakan frasa clickbait yang tidak relevan sebab akan membingungkan mesin pencari dan bisa merusak peringkat website.
Lalu, untuk mengoptimalkan postingan blog lebih lanjut, gunakan subjudul yang baik. Manfaatkan tag H2 dan H3 untuk membagi konten agar tidak terlalu padat serta masukkan keyword target pada H2 dan H3 sehingga tidak terkumpul di satu bagian saja.
-
Tulis Meta Title dan Meta Description yang Menarik
Bukan hanya pengguna, mesin pencari juga menilai elemen meta ini untuk menentukan relevansi halaman terhadap istilah pencarian sebelum menetapkan peringkat. Elemen ini merupakan metadata dalam HTML yang memberikan konteks untuk setiap postingan.
Berbeda dengan judul halaman (page title), tag judul (meta title) disertakan dalam bagian <head> HTML. Judul halaman hanya muncul di halaman postingan itu sendiri sedangkan tag judul ditampilkan di hasil pencarian dan tab browser.
Di sisi lain, meta description menampilkan ringkasan singkat isi halaman web. Deskripsi ini menunjukkan konten seperti yang akan dibaca pengunjung setelah mereka klik halaman.
Mesin pencari menghasilkan cuplikan meta description secara otomatis dari 160 karakter pertama setiap postingan blog. Sebaiknya tulis meta description sendiri untuk memaksimalkan strategi optimasi SEO untuk blog.
Pertimbangkan faktor-faktor berikut saat menulis meta description dan meta title:
- Tuliskan dengan jelas dan sesingkat mungkin.
- Meta title sebaiknya hanya 50-60 karakter dan meta description antara 50-160 karakter. Gunakan tool seperti MRS Digital untuk mengecek apakah panjang meta tag sudah optimal.
- Sertakan focus keyword dalam keduanya.
- Tambahkan frasa ajakan seperti “Yuk cari tahu lebih lanjut!”
- Jelaskan manfaat yang akan didapatkan pembaca dari postingan kalian.
- Pastikan relevansinya dengan konten.
- Buat meta title dan description yang berbeda dari kompetitor.
Apabila menggunakan WordPress, silakan install plugin SEO WordPress seperti YoastSEO. Plugin ini sudah dilengkapi dengan tool bawaan untuk menulis meta description dan meta title yang SEO-friendly.
-
Gunakan URL yang Selalu Relevan
Permalink adalah URL yang rapi dan mudah dibaca, yang sebaiknya selalu relevan dan tidak perlu diganti meski rutin update konten blog. Kriteria seperti ini biasanya disebut dengan ‘evergreen’.
Permalink juga membantu konten mempertahankan ranking. Selain itu, karena termasuk dalam faktor penilaian search engine dalam menentukan relevansi halaman web dengan istilah pencarian, URL harus selalu mencerminkan konten blog kalian.
Menggunakan URL yang tidak evergreen akan mengharuskan kalian mengganti setiap kali melakukan perubahan pada postingan. Akibatnya ya bisa kehilangan traffic dan engagement (keterlibatan) yang sebelumnya sudah didapatkan dengan URL tersebut, seperti jumlah suka, share, bookmark, dan internal link.
Permalink yang evergreen juga akan menjamin relevansi konten karena tidak mencakup informasi spesifik atau musiman, seperti tanggal, nama penulis, atau angka jumlah item.
Misalnya, artikel “30 Cara Berjualan Cepat Cuan di Internet Tahun 2024” mengandung angka jumlah item dan tahun dalam judulnya. Agar tidak perlu mengganti URL setiap kali jumlah atau tahunnya berubah, gunakan permalink berikut:
/tutorial/cara-berjualan-cepat-cuan-di-internet
Sementara itu, URL seperti berikut sebaiknya benar-benar dihindari:
/tutorial/30-cara-berjualan-cepat-cuan-di-internet-2024
Kebanyakan platform blogging seperti WordPress menghasilkan URL secara otomatis sesuai dengan judul blog dan postingan. Ada baiknya buat permalink sendiri saja untuk memastikan relevansinya seiring waktu.
Pastikan URL tidak terlalu panjang dan menjelaskan isi konten untuk membantu mesin pencari memahami postingan dan keterkaitannya dengan istilah pencarian. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami dan sertakan focus keyword dalam permalink.
-
Optimalkan untuk Perangkat Seluler
Penting loh untuk memastikan blog kalian selalu responsif mengingat sekitar 58% traffic website di seluruh dunia berasal dari perangkat seluler. Beberapa cara membuat website yang mobile-friendly adalah menyediakan navigasi yang lancar serta menampilkan teks, tombol, dan gambar dengan tepat di ukuran layar yang lebih kecil.
Sebaiknya gunakan desain responsif yang bisa menyesuaikan konten blog dan elemen website lainnya secara otomatis untuk berbagai perangkat. Desain responsive memudahkan penelusuran dan akses di perangkat apa pun.
Oia, tak perlu memisahkan URL untuk versi mobile dan desktop sehingga backlink bisa tetap sama karena backlink yang tidak dikelola dengan baik bisa memperburuk peringkat website.
FYI, website yang mobile-friendly memungkinkan blog mendapatkan peringkat yang lebih tinggi karena Google lebih memprioritaskan website yang responsif. Untuk mengeceknya, cukup masukkan URL blog Anda ke tool Mobile-Friendly Test dari Google.
-
Optimasi Gambar dan Visual
Gambar memang bisa menyempurnakan tampilan blog dan memecah paragraf yang terlalu panjang. Namun, gambar yang terlalu besar juga memakan lebih banyak resource website sehingga meningkatkan penggunaan server dan memperlambat loading.
Jadi, Anda wajib menerapkan image SEO untuk mengoptimasi blog. Langkah-langkahnya mencakup mengurangi ukuran gambar tanpa mengorbankan kualitasnya. Hal ini bisa membantu meningkatkan performa website dan rankingnya di SERP.
Berikut ini beberapa teknik optimasi gambar untuk website yang bisa dicoba:
- Pilih format file yang sesuai.
- Kompresi gambar. Perkecil ukuran gambar untuk mengurangi penggunaan bandwidth sehingga loading halaman bisa lebih cepat.
- Gunakan caching gambar. Simpan file gambar secara lokal di server proxy atau di cache browser untuk proses penyajian yang lebih cepat.
- Tambahkan alt text yang deskriptif. Selain membantu mesin pencari melakukan crawl dan mengindeks blog, alt text membantu aplikasi pembaca layar menjelaskan gambar kepada pengguna yang memiliki gangguan penglihatan. Langkah ini akan meningkatkan aksesibilitas dan user experience website.
-
Minimalkan Bounce Rate
Bounce rate adalah indikator keterlibatan pengguna di website, dihitung berdasarkan jumlah pengunjung yang beralih setelah mengunjungi satu halaman. Meminimalkan bounce rate akan turut menaikkan peringkat blog dan pada akhirnya meningkatkan traffic dari mesin pencari.
Bounce rate yang baik berkisar antara 26% hingga 40%, sedangkan bounce rate yang tinggi, yaitu antara 56% hingga 70%. Untuk mengukurnya, bisa menggunakan Google Analytics.
Selain itu, silakan menanyakan hal-hal berikut untuk membantu meminimalkan bounce rate:
- Apakah konten sudah sesuai dengan maksud pencarian?
- Apakah desain web menarik secara visual?
- Apakah tulisan mudah dibaca?
- Apakah navigasi blog cukup mudah?
- Apakah loading website sudah cukup cepat?
- Apakah blog responsif di berbagai perangkat?
- Apakah blog tidak mengalami error?
Apabila semua jawabannya adalah ‘Ya’, artinya sudah melakukan upaya yang tepat untuk memberikan pengalaman pengguna terbaik dan menurunkan bounce rate.
-
Targetkan Featured Snippet
Featured snippet adalah ringkasan konten yang muncul di bagian paling atas hasil penelusuran.
Website yang bisa mendapatkan featured snippet akan ditampilkan paling awal di SERP dan dianggap paling kredibel untuk topik tersebut. Bentuk featured snippet ada berbagai macam, bisa berupa paragraf, video, atau daftar item.
Saat membuat konten, identifikasi apakah ada peluang untuk mendapatkan featured snippet. Lalu sertakan istilah pencarian di header kalau memungkinkan.
Pastikan menyajikan konten yang bermanfaat, informatif, dan langsung menjawab maksud pencarian pengunjung. Tulis jawaban tersebut dalam 50-60 kata dan letakkan di awal konten. Dengan demikian, bot crawler bisa mengidentifikasinya lebih cepat sehingga berpotensi dipilih sebagai featured snippet.
Selanjutya, format konten dengan tepat. Untuk artikel daftar item, cobalah membuat rangkumannya untuk menargetkan featured snippet. Oia, silakan pertimbangkan untuk memecah paragraf dengan visual yang relevan karena Google sering mengambil gambar dan cuplikan video yang diberi tag dengan keyword terkait.
-
Tambahkan Schema Markup
Schema markup adalah data terstruktur yang memberikan konteks tambahan pada postingan blog Anda. Data ini membantu mesin pencari lebih memahami isi konten, memudahkannya melakukan crawling dan mengindeks postingan.
Menambahkan schema markup pada postingan blog akan membantu mendapatkan rich snippet, yang meningkatkan visibilitas postingan, mendatangkan lebih banyak traffic, dan meningkatkan jumlah klik.
Saat menambahkan schema markup ke postingan dan halaman, kalian bisa melakukannya secara manual atau menggunakan plugin. Beberapa plugin yang direkomendasikan adalah Schema, Schema and Structured Data for WP and AMP, atau All in One SEO untuk mempermudah prosesnya tanpa perlu coding.
-
Implementasikan Strategi Internal Link
Link building adalah salah satu faktor penentu peringkat yang paling utama dalam SEO. Langkah ini mencakup proses mendapatkan backlink dari website lain untuk meningkatkan organic traffic dan otoritas website.
Kalian juga harus memiliki strategi internal link efektif yang bisa membantu memaksimalkan potensi blog.
Internal link adalah link yang menuju ke postingan blog atau halaman lain di website kalian sendiri. Link ini berguna untuk membangun hierarki informasi dan memberikan konteks pada postingan.
Alur internal link yang baik juga mempermudah navigasi website bagi pengguna dan membantu mesin pencari lebih memahami struktur website Anda.
Nah, saat menambahkan link ke halaman lain, pastikan meletakkannya dalam anchor text konteksual yang menjelaskan konten yang ditautkan. Anchor text yang baik sebaiknya mencakup sebagian atau seluruh URL halaman target.
Jangan gunakan anchor text yang umum seperti “klik di sini” atau “cek link ini“. Anchor text seperti ini akan membingungkan pengguna dan mesin pencari karena tidak menjelaskan konteks apa pun terkait halaman tujuan.
-
Update Rutin Konten Blog
Rutin memperbarui konten yang sudah ada tidak kalah pentingnya dengan membuat konten baru untuk menjaga tingkat keterlibatan dan minat audiens. Konten yang diupdate biasanya sudah memiliki tingkat otoritas tertentu sehingga lebih mudah untuk mendapatkan peringkat tinggi di SERP.
Selain itu, memperbarui konten bisa menjadi strategi SEO yang ampuh.
Perlu diingat bahwa sebaiknya tidak mengganti URL meskipun harus mengupdate kontennya. Apabila ingin mengubah URL agar lebih evergreen, jangan lupa membuat redirect untuk menghindari error 404 yang bisa merusak peringkat blog.
-
Pantau Performa Menggunakan Berbagai Tool
Ketika menyusun strategi SEO yang efektif untuk blog, perlu memantau performa website. Pastikan loading blog selalu cepat, karena 53% pengunjung akan langsung meninggalkan website yang loadingnya lebih dari tiga detik.
Selain itu, Google mempertimbangkan kecepatan loading sebagai faktor penentu peringkat. Apabila ada dua konten yang sama, website dengan loading yang lebih cepat kemungkinan akan mendapatkan ranking yang lebih tinggi.
Untuk cek kecepatan website, bisa menggunakan tool seperti GTmetrix.
-
Buat Sitemap dan File Robots.txt
Untuk membantu crawler mesin pencari melakukan pengindeksan, ada dua elemen yang harus dimiliki blog: sitemap dan robots.txt.
Sitemap adalah file yang mencantumkan semua halaman web dalam satu domain. File ini menyediakan informasi lokasi, frekuensi update, dan relevansi halaman dengan halaman lainnya.
Di sisi lain, file robots.txt memberikan instruksi pada bot search engine tentang URL yang perlu atau tidak perlu di-crawl. File ini mencegah pengindeksan halaman yang tidak perlu.
Kalian bisa membuat sitemap dan file robots.txt secara manual dengan editor teks apa pun. Namun, untuk blog yang memiliki lebih dari 10 URL, sebaiknya gunakan plugin SEO untuk mengotomatiskan dan mempermudah seluruh prosesnya.
All in One SEO dan Yoast SEO adalah plugin SEO WordPress populer yang bisa membantu membuat sitemap dan mengedit file robots.txt dengan mudah. Setelah sitemap dan file robots.txt siap, jangan lupa untuk mengirimkannya ke Google Search Console agar diindeks.
-
Buat Halaman 404 Kustom
Pasti akan ada saatnya pengunjung salah mengetikkan URL website kalian. Karena halaman yang diminta tidak ada, domain kalian akan mengarahkan mereka ke halaman error 404.
Browser pun akan secara otomatis menampilkan halaman error HTML default, yang tidak menarik secara visual dan tidak user-friendly.
Nah, untuk meminimalkan hilangnya traffic, bisa membuat halaman 404 sendiri, loh. Di halaman 404 kalian, berikan link yang relevan ke halaman serupa untuk membantu pengguna melanjutkan sesi mereka dan menemukan konten yang mereka cari.
Okay, jadi itulah berbagai cara untuk optimasi SEO. Kalian sudah pernah mencoba cara yang mana saja, nih? 🙂
Leave a Comment