Apa Itu Usability Testing, Metode, dan Contohnya

Ada yang belum familiar dengan apa itu usability testing? Itu penting loh untuk produk kalian. Memang hubungannya apaan sih dengan suatu produk sampai dibilang penting? Makanya, mending cari tahu detailnya saja yuk tentang Apa Itu Usability Testing, Metode, dan Contohnya

Apa Itu Usability Testing?

Usability testing adalah metode untuk mengevaluasi kegunaan suatu produk atau sistem dengan menguji seberapa baik user dapat menggunakan produk secara efektif dan efisien dalam konteks penggunaan.

Nah, tujuannya untuk mengukur seberapa mudah, cepat, dan intuitif pengguna dapat menggunakan produk sambil memastikan bahwa produk dapat memenuhi kebutuhan user dan tujuan bisnis. 

User biasanya diminta menyelesaikan tugas tertentu untuk menggunakan produk atau sistem. Sedangkan peneliti mengamati, merekam, dan menganalisis interaksi user dengan produk untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan apapun yang dihadapi user. Nah, dengan hasil pengujian tersebut, perusahaan dapat memperbaiki desain dan fungsionalitas produk sehingga lebih user-friendly.

Hal tersebut dapat dilakukan pada berbagai tahap siklus pengembangan produk, yakni dari tahap pembuatan prototipe awal hingga tahap akhir pengembangan. Pengujian kegunaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda, termasuk pengujian jarak jauh, pengujian yang dimoderasi atau tidak dimoderasi, dan pengujian langsung.

Pengertian Dasar Usability Testing 

Berikut ini ada beberapa pendapat dari para pakar terkait usability testing

Nielsen Norman Group

Ini adalah teknik evaluasi desain yang digunakan untuk mengevaluasi produk atau sistem dengan mengamati bagaimana user menggunakannya. Tes ini melibatkan pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif tentang perilaku dan preferensi pengguna.

Jakob Nielsen 

Ini adalah teknik evaluasi penggunaan produk atau sistem dengan cara mengamati user saat mereka menggunakan produk atau sistem serta merekam feedback dan kesan mereka terkait dengan pengalaman menggunakan produk atau sistem tersebut.

Steve Krug

Ini adalah proses mengamati user saat mereka menggunakan produk atau sistem serta merekam interaksi mereka dengan produk atau sistem tersebut dengan tujuan mengidentifikasi masalah yang muncul lalu memperbaikinya.

ISO-9241

Ini adalah proses pengujian produk atau sistem dengan menggunakan user yang dapat mewakili populasi user yang diharapkan atau yang ada di lingkungan kerja. Nah, tujuannya untuk menilai sejauh mana produk atau sistem memenuhi persyaratan user tertentu dalam konteks penggunaan yang diinginkan.

Metode Usability Testing

Beberapa metode usability testing yang umum digunakan adalah: 

  • In-person Testing: Metode ini melibatkan pengujian di lingkungan yang terkendali, seperti laboratorium, dengan peneliti yang mengamati interaksi user dengan produk. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan dan mengumpulkan feedback dari pengguna secara real-time sehingga menjadikannya menjadi cara efektif untuk mengumpulkan data kualitatif. 
  • Pengujian jarak jauh: Pengujian jarak jauh memungkinkan peserta menyelesaikan pengujian kegunaan dari lokasi mereka sendiri, menggunakan perangkat mereka sendiri. Sedangkan peneliti mengamati interaksi user melalui berbagi layar atau konferensi video. Pengujian jarak jauh bisa lebih hemat biaya dan nyaman tetapi juga bisa lebih menantang untuk mengumpulkan data kualitatif dan memastikan lingkungan pengujian terkontrol. 
  • Card sorting: Metode pengujian organisasi dan struktur informasi dengan meminta user untuk mengelompokkan konten ke dalam kategori yang masuk akal bagi mereka. Seringnya digunakan untuk menguji arsitektur informasi situs web atau aplikasi. 
  • Evaluasi heuristik: Evaluasi heuristik melibatkan sekelompok ahli kegunaan memeriksa produk dan mengidentifikasi potensi masalah kegunaan berdasarkan seperangkat kriteria atau prinsip yang telah ditentukan sebelumnya. Ini sering digunakan pada tahap awal pengembangan untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum melakukan pengujian pengguna. 
  • Pengujian A/B: Pengujian A/B melibatkan pengujian dua versi produk atau situs web untuk melihat mana yang memiliki kinerja lebih baik. Dapat digunakan untuk menguji perubahan desain kecil atau perubahan yang lebih signifikan pada fitur atau fungsionalitas produk. 
  • Survei dan kuesioner: Survei dan kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif tentang kepuasan, preferensi, dan perilaku user. Mereka dapat digunakan untuk melengkapi data kualitatif yang dikumpulkan dari metode pengujian kegunaan lainnya.

FYI, pilihan metode akan bergantung pada tujuan penelitian, tahap pengembangan, dan sumber daya yang tersedia untuk melakukan tes, ya.

Contoh Usability Testing

Contoh usability testing ternyata sangat variatif. Mulai dari usability testing yang dilakukan di platform website, mobile aplikasi, dan sebagainya. Berikut ini contoh usability testing

  • Testing pada eCommerce: Situs web eCommerce dapat melakukan pengujian dengan meminta user menyelesaikan tugas, seperti mencari produk, menambahkannya ke keranjang mereka, dan menyelesaikan proses pembayaran. Pengujian ini dapat membantu mengidentifikasi masalah apapun yang dihadapi user saat menjelajahi situs web.
  • Testing pada aplikasi seluler: Pengembang aplikasi seluler dapat melakukan pengujian dengan meminta pengguna berinteraksi dengan aplikasi dan menyelesaikan tugas tertentu, seperti mendaftarkan akun, menjelajahi konten, atau melakukan pembelian. Pengujian ini dapat membantu mengidentifikasi masalah apapun yang dihadapi user dengan aplikasi.
  • Testing pada aplikasi software: Pengembang aplikasi software dapat melakukan pengujian dengan meminta pengguna menyelesaikan tugas seperti membuat dokumen baru, mengedit dokumen yang ada, dan menyimpan dokumen. Pengujian dapat membantu mengidentifikasi masalah apapun yang dihadapi user saat menggunakan software, seperti kesulitan menemukan fitur tertentu atau masalah dengan layout dan antarmuka.
  • Testing pada kemasan produk: Perusahaan dapat melakukan pengujian kegunaan pada kemasan produk dengan meminta user melakukan tugas, seperti membuka kemasan, menemukan petunjuk produk, dan menggunakan produk. Tes ini dapat membantu mengidentifikasi masalah apapun yang dihadapi user dengan kemasan, seperti kesulitan membuka kemasan atau kebingungan dengan petunjuk produk.

Kesimpulan 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa usability testing adalah bagian penting dari proses desain yang berpusat pada user yang memberi wawasan penting terkait bagaimana user berinteraksi dengan produk, situs web, dan aplikasi.

Nah, dengan mengidentifikasi masalah kegunaan di awal proses desain, pengujian kegunaan tentunya dapat menghemat waktu dan uang sekaligus bisa meningkatkan kepuasan user dan loyalitas merek.

Oia, agar brand kalian lebih tepercaya lagi, kalian perlu membuat email dengan domain sendiri karena sekarang lebih mudah, aman, dan keren! Gunakan layanan  email hosting dari Jetorbit yuk agar bisa kirim email dengan @namadomainkamu.com menjadikan kesan tepercaya dalam bisnis. 

Selamat mencoba dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment