apa itu franchise

Banyak cara atau skema bisa dilakukan untuk usaha atau bisnis, salah satunya melalui skema bisnis waralaba atau populer dikenal dengan istilah bisnis franchise. Bisnis franchise kini menjadi salah satu skema usaha yang semakin populer di Indonesia. Tak usah lama-lama, simak yuk Apa Itu Franchise? Pengertian, Jenis, Skema Bisnis, dan Keuntungannya

Pengertian Franchise

Bicara tentang keuntungan, seperti tujuan berbisnis pada umumnya, model usaha franchise memang didesain untuk meraup keuntungan berlimpah.

Secara etimologi, kata franchise berasal dari bahasa Perancis “franchise” atau “affranchir” yang berarti membebaskan (to free; to liberate). Artinya, seseorang diberikan kebebasan untuk menggunakan, memproduksi, atau menjual sesuatu.

Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, franchise dialihbahasakan sebagai waralaba. Wara bermakna lebih, sedangkan laba berarti untung. Sehingga bisnis franchise adalah upaya mengharapkan keuntungan lebih.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 42/2007 tentang waralaba, franchising merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan maupun badan usaha atas sistem bisnis beserta ciri khas usaha tersebut dalam rangka memasarkan produk berupa barang maupun jasa yang telah terbukti keberhasilannya serta dapat dimanfaatkan oleh pihak lain sesuai dengan perjanjian yang ada.

Sementara itu, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) mendefinisikan franchise adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan dengan sebuah perusahaan induk yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan lain untuk melaksanakan bisnis dengan nama merek, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu dan meliputi area tertentu.

Istilah-Istilah dalam Bisnis Franchise

Oia, kalian perlu mengenal istilah-istilah yang berhubungan dengan bisnis franchise berikut ini:

1. Franchisor

Franchisor adalah sebuah badan usaha atau perorangan yang memiliki hak dari sebuah waralaba. Mereka dapat memberikan hak tersebut kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan menggunakan materi-materi yang berhubungan dengan brand atau merek tersebut.

2. Franchisee

Franchisee adalah badan usaha atau perorangan yang menerima waralaba. Mereka berhak untuk memanfaatkan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual dari suatu brand atau merek.

3. Franchise Fee

Franchise Fee adalah biaya yang harus dibayarkan di muka agar bisnis waralaba dapat berjalan atau beroperasi. Biaya-biaya ini meliputi:

  • Biaya lisensi untuk menggunakan brand yang diwaralabakan dalam jangka waktu tertentu.
  • Biaya hak untuk menggunakan Standar Operasional (SOP) bisnis yang diwaralabakan selama jangka waktu tertentu.
  • Desain outlet atau gerai yang akan menjadi tempat usaha waralaba.
  • Stok awal, yaitu bahan baku yang akan dibutuhkan agar waralaba dapat berjalan.
  • Daftar supplier untuk stok barang.
  • Strategi rencana bisnis.
  • Biaya pelatihan.
  • Biaya supervisi dan eksekusi saat bisnis sudah berjalan.

4. Royalty Fee

Royalty Fee adalah biaya yang harus dibayarkan setelah waralaba mulai berjalan. Setiap usaha waralaba memiliki kebijakan royalty fee yang berbeda. Intinya, Royalty Fee merupakan biaya yang harus dibayarkan tiap bulan yang merupakan persentase dari total penghasilan yang diterima pihak franchisee.

Jenis Franchise

Jadi, jenis franchise berdasarkan jenis usaha:

  • Otomotif
  • Kursus dan pendidikan
  • Hiburan
  • Fast food dan bakery
  • Health center
  • Hotel
  • Laundry
  • Properti dan real estate
  • Kafe dan restoran
  • Tour dan travel
  • Retail, outlet dan mini mart

Jenis franchise berdasarkan kriteria yang ditawarkan:

  • Franchise produk
  • Franchise jasa
  • Franchise gabungan

Jenis franchise berdasarkan jumlah usaha yang berhak dimiliki:

  • Single unit franchise
  • Area franchise
  • Master franchise

Skema Bisnis Franchise 

Franchise adalah salah satu cara termudah dan tercepat dalam memulai bisnis. Ini karena dengan membeli franchise maka merek bisnis tersebut lazimnya sudah cukup dikenal oleh masyarakat. 

Meski dalam beberapa kasus, beberapa franchise relatif masih baru dan belum terlalu dikenal luas. Selain itu, franchise juga memberikan kemudahan dalam manajemen atau pengelolaan bisnis karena penerima waralaba juga mendapatkan diharuskan menerapkan standar atau pedoman yang sama. 

Sederhananya, franchise adalah bisnis yang mana pemilik modal hanya perlu menyediakan dana, penerima waralaba hanya menerima bisnis yang sudah di tangan alias terima beres.

Sebagai contoh, seorang yang membeli sebuah merek franchise minuman kopi akan mendapatkan paket berupa alat produksi, bahan baku, media promosi, layout atau desain tempat, hingga karyawan. Ia tak perlu direpotkan dengan resep, bahan baku, dan alat produksi. Ia hanya perlu menjalankan bisnis tersebut dan berupaya terus meningkatkan penjualannya.

Beberapa contoh franchise adalah bisnis minimarket, SPBU, jasa pengiriman, makanan dan minuman, apotek, hingga dealer kendaraan. Bagi yang tertarik menjalankan bisnis franchise, tentu harus mempertimbangkan beberapa hal, terutama yang terkait biaya yang akan dikeluarkan. 

Berikut beberapa biaya yang timbul kesepakatan franchise

  • Franchise fee adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh penerima waralaba kepada franchisor sebelum bisnis waralaba mulai beroperasi. Biaya ini juga dikenal dengan biaya lisensi dan hak. 
  • Royalty fee franchise adalah biaya yang harus dibayarkan setelah waralaba mulai beroperasi. Biaya ini biasanya dibayarkan perbulan dan dihitung berdasarkan persentase penjualan. 
  • Biaya bahan baku atau persediaan adalah biaya yang muncul sebagai akibat dari pembelian bahan baku atau persediaan. Ini karena beberapa franchise adalah mewajibkan pembelian bahan baku dari franchisor.

Pertimbangan dalam Mendirikan Bisnis Franchise

Dalam mendirikan bisnis franchise atau membeli lisensi waralaba, ada beberapa hal yang harus kalian pertimbangkan. Pasalnya, menjalankan bisnis franchise tidak membebaskan seseorang dari risiko sepenuhnya, malahan jika tidak berhati-hati badan usaha bisa terancam mengalami kerugian.

Model Bisnis Perusahaan

Hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan bisnis franchise adalah model bisnis perusahaan karena pada dasarnya membeli lisensi waralaba maka secara tidak langsung telah mengadopsi bisnis perusahaan pemilik lisensi.

Perlu diketahui bahwa tidak semua model bisnis perusahaan relevan dengan kebutuhan di era modern ini. Beberapa perusahaan memiliki model bisnis yang sudah kuno dan tidak fleksibel. Oleh karena itu, silakan periksa lebih dulu jenis model bisnis yang digunakan oleh perusahaan pemilik lisensi. Jika menurut kalian kurang dalam beberapa sisi, alihkan ke jenis atau badan usaha lain.

Sejarah Finansial Bisnis Franchise

Sebelum membeli lisensi bisnis franchise, lakukan riset terlebih dahulu pada sejarah finansial bisnis. Jangan tergoda karena sebuah perusahaan menawarkan keuntungan dari peluang waralaba ya karena tidak semua layak untuk diambil.

Sebagai pebisnis, kalian perlu melihat apakah perusahaan tersebut bisa membuktikan diri sebagai badan usaha yang sukses. Bila rekam jejak perusahaan pemilik waralaba ternilai jelek, kalian perlu tempatkan prioritas pada badan usaha yang lebih berkualitas.

Tingkat persaingan

Jika kalian hendak membeli lisensi bisnis franchise dari badan usaha yang populer, coba pertimbangkan lagi persaingannya. Pasalnya, badan usaha yang sudah besar umumnya memiliki banyak penerima waralaba.

Bila keputusan kalian sudah bulat untuk membeli lisensi dari badan usaha yang populer, pertimbangkan lebih dulu apakah perusahaan yang kalian pilih memiliki produk bisnis yang relevan. Pasalnya, jika bisnis franchise memiliki produk yang relevan, kesempatan kalian untuk bisa meraih sukses dalam persaingan pasar menjadi lebih besar meskipun terdapat banyak pesaing.

Keuntungan Bisnis Franchise

Seperti bentuk atau jenis bisnis pada umumnya, bisnis franchise menawarkan keuntungan bagi setiap pihak yang menjalankannya baik sebagai pemilik atau pembeli hak bisnis franchise sendiri.

Perkembangan bisnis yang relatif cepat

Di Indonesia sendiri, bisnis waralaba merupakan salah satu investasi yang baik untuk dilaksanakan jika kalian memiliki keinginan untuk berkarier sebagai seorang pengusaha. Dengan memilih bisnis waralaba sebagai usaha awal, kalian tak perlu memusingkan hal-hal seperti strategi bisnis. 

Pasalnya, dari segi perencanaan, sistem operasi serta strategi bisnis waralaba telah lebih dulu ditentukan oleh pemilik bisnis atau franchisor. Sehingga, kalian hanya perlu menjalankan sistem operasional dan prosedur yang telah diinformasikan oleh kalian ketika menyetujui kerja sama bisnis waralaba tersebut. 

Oleh sebab itu, besar kemungkinan bahwa bisnis kalian akan berkembang dalam waktu yang relatif cepat. Keuntungan lainnya adalah kalian tak perlu repot-repot menyiapkan produk untuk membantu meningkatkan valuasi bisnis waralaba kalian. Pihak pemilik bisnis waralaba biasanya akan memenuhi kebutuhan berjalannya usaha. Seringkali kalian hanya diminta untuk menyediakan tempat untuk menjalankan bisnis waralaba yang telah disepakati.

Minim branding

Keuntungan lainnya yang bisa didapatkan sebagai franchisee yang menjalankan bisnis waralaba adalah melakukan branding atau promosi secara minimal. Biasanya, bisnis waralaba telah lebih dulu memiliki branding yang kuat di masyarakat sehingga mudah dikenal dan seringkali jadi pilihan favorit bagi para konsumen. Dengan minimnya kebutuhan promosi berkat brand awareness yang kuat, kalian akan mendapatkan keuntungan untuk menjalankan bisnis waralaba lebih mudah dan relatif cepat dalam mengembangkannya.

Memiliki rekan bisnis profesional

Ketika kalian membeli hak pengelolaan bisnis franchise oleh franchisor, secara otomatis pemilik bisnis waralaba tersebut akan menjadi rekan bisnis kalian. Memiliki rekan bisnis yang berpengalaman dan profesional merupakan salah satu keuntungan yang bisa kalian raih saat menjalankan bisnis franchise.

Bersama franchisor sebagai rekan kerja, kebutuhan fasilitas atau sistem operasi dalam pengembangan bisnis kalian biasanya telah disediakan lebih dahulu. Maka, kalian hanya perlu fokus dalam menjalankan bisnis waralaba demi meraih keuntungan serta pengembangan bisnis yang stabil dan kuat.

Selama menjalankan bisnis waralaba, kalian pun bisa mulai memerhatikan aspek-aspek pengetahuan terhadap menjalankan bisnis untuk pengembangan diri kalian sebagai seorang pengusaha di kemudian hari.

Sebagai tempat pembelajaran bisnis

Kalian dapat menjadikan bisnis waralaba sebagai tempat pembelajaran bisnis untuk menambah pengetahuan serta keahlian yang dibutuhkan sebagai seorang pengusaha di kemudian hari. Dengan menjalankan bisnis waralaba sebagai usaha awal, kalian bisa mempelajari berbagai aspek bisnis, seperti promosi, marketing, pembentukan sistem operasi, pengelolaan uang, dan masih banyak lainnya.

Ilmu-ilmu yang telah kalian dapatkan selama menjalankan bisnis waralaba nantinya bisa kalian adopsi dan modifikasi demi kebutuhan pengembangan bisnis lanjutan yang kalian buat sendiri di kemudian hari.

Contoh Bisnis Franchise

Dengan membeli franchise, kalian tak perlu repot-repot mengembangkan bisnis karena merek bisnis yang diwaralabakan lazimnya sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Namun, ada beberapa franchise tergolong masih baru.

Lantas, apa saja contoh bisnis franchise yang bisa dipertimbangkan?

1. Jasa Pengiriman atau Ekspedisi

Saat ini, berjualan online sudah semakin mudah. Bahkan, di masa pandemi, kegiatan belanja online masyarakat meningkat hingga berkali-kali lipat. Dilansir dari Merdeka.com, sepanjang semester pertama tahun 2021, transaksi belanja online (e-commerce) tumbuh 63,4 persen menjadi Rp 186,7 triliun.

Dengan peluang tersebut, kalian bisa membuka jasa pengiriman. Alasannya, barang dari toko online yang dipesan pembeli harus sampai ke tangan pembeli. Di sinilah jasa ekspedisi berperan penting.

2. Warung atau Gerai Kopi

Coffee shop semakin menjamur di Indonesia. Mengutip voi.id, TOFFIN, perusahaan penyedia solusi bisnis berupa barang dan jasa di industri HOREKA (Hotel, restoran, dan kafe), di Indonesia, menunjukkan jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai. Jumlah tersebut meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016 yang hanya sekitar 1.000 gerai.

Gerai kopi masih diminati sebagai tempat pertemuan (meeting point) atau lokasi bekerja Selain itu, gerai kopi dengan merek dagang cukup terkenal akan membuat kalian mudah untuk menarik target pasar. Sehingga, kalian berpotensi untuk balik modal dengan cepat.

3. Kursus atau Bimbingan Belajar (Bimbel)

Selain bidang makanan dan minuman, contoh bisnis franchise yang bisa digeluti adalah bidang jasa pendidikan, yaitu bimbingan belajar atau bimbel. Bisnis ini masih berpotensi karena banyak dibutuhkan oleh pelajar.

Okay, jadi gimana, tertarik untuk bisnis franchise? Semoga semakin menambah pengetahuan kalian ya terkait pengertian franchise, jenisnya, skema bisnisnya, dan keuntungan dari bisnis franchise. Jika masih ada yang ingin ditanyakan atau ingin disampaikan, silakan sampaikan di kolom komentar, ya 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 5 / 5. Jumlah rate 1

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment