pengertian scale up

Proses scaling up yang terlalu dini memang bisa berakibat fatal pada bisnis. Oleh karena itu, ketika mulai memikirkan rencana untuk scale up, pastikan sudah punya faktor pendukung yang kuat serta tujuan yang pasti, ya. Okay, langsung ketahui detailnya yuk tentang Pengertian Scale Up dan Strategi Ampuh Cara Scale Up Bisnis

Pengertian Scale Up

Scale up adalah proses untuk meningkatkan skala bisnis atau perusahaan yang biasanya dilakukan dengan menambah jumlah karyawan, meningkatkan atau mengembangkan sarana dan prasarana operasional serta memasuki pasar baru.

Tujuan dilakukannya scale up yaitu untuk meningkatkan pendapatan dari berbagai segmen, baik dalam konteks jumlah pelanggan maupun produk atau jasa yang ditawarkan.

Seperti dalam proses bisnis pada umumnya, scale up tetap punya risiko yang bisa berakibat cukup serius pada jalannya perusahaan. Tidak semua bisnis bisa langsung ditingkatkan, misalnya hanya karena sudah berhasil balik modal.

Jika sedang berencana untuk scaling up bisnis, sebaiknya lakukan assessment lebih dulu ya untuk memahami apakah bisnis sudah siap melakukan ekspansi. Cari tahu ciri-ciri bisnis yang sudah siap scale up agar nantinya kalian bisa melangkah dengan lebih hati-hati.

Ciri-Ciri Bisnis yang Siap Scale Up

Ciri-ciri perusahaan yang sudah siap untuk scale up adalah:

  • Banyak peluang bisnis yang dilewatkan. Hal ini terjadi ketika karyawan tidak bisa lagi menangani beban kerja seperti biasanya. Akibatnya, hadirnya pelanggan baru justru malah menurunkan kualitas layanan yang diberikan.
  • Sudah berhasil mencapai semua tujuan jangka pendek. Artinya, bisnis kalian sudah mampu mencapai segala tujuan jangka pendek yang ditetapkan dan pendapatannya meningkat. Namun, kesulitan mencapai tujuan jangka panjang.
  • Arus kas yang kuat dan stabil. Tandanya aset likuid perusahaan semakin bertambah. Kalian bisa menjalankan bisnis dengan lancar, menggaji karyawan, membayar biaya operasional, dan membeli inventaris tanpa begitu memikirkan anggaran.

Persiapan Penting Sebelum Scale Up Bisnis

Salah satu pertimbangan terpenting saat akan scaling up adalah mencari orang yang memiliki mindset yang tepat dan keinginan yang kuat.

Menyelaraskan mindset atau passion dengan posisi dan job desc yang tepat akan membantu kalian untuk lebih memahami kebutuhan niche bisnis. Hasilnya, akan mengetahui hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dalam produk atau layanan kalian.

Selain itu, perlu diingat bahwa membeli fasilitas penunjang bisnis, merekrut karyawan baru, atau menambah budget pemasaran masih belum menjamin keberhasilan proses scale up. Pastikan bahwa alur kerja, sistem, dan proses internal perusahaan tetap berjalan lancar.

Kalian bisa menggunakan beberapa software pendukung seperti tool project management dan software kolaborasi online seperti Slack agar delegasi tugas dan pekerjaan bisa dilakukan tanpa masalah.

Tentu saja hal ini nantinya akan berpengaruh pada angka penjualan dan produksi sehingga bisnis terus berkembang. Jika ekspansi dengan menggaet mitra, jangan lupa membuat email bisnis untuk proses komunikasi yang lebih profesional, ya.

7 Strategi Ampuh Cara Scale Up Bisnis 

Langkah-langkah penting untuk memulai cara scale up adalah:

1. Pahami Sistem Bisnis Saat Ini

Agar sistem bisnis senantiasa berjalan mulus dan berkelanjutan, lakukan assessment untuk segala aspeknya.

Beberapa indikator yang bisa digunakan untuk menilai sistem bisnis meliputi:

  • Tingkat konversi dan penjualan
  • Margin keuntungan
  • Pengeluaran, misalnya untuk web hosting
  • Proses yang bisa diotomatiskan

Selain itu, sistem bisnis butuh perencanaan yang matang. Kalian juga harus menerapkan sistem bisnis yang efektif dan efisien, yang dalam hal ini mampu memenuhi ekspektasi dan mengatasi masalah pelanggan.

2. Tetapkan Tujuan yang Jelas

Untuk menetapkan tujuan scale up bisnis, gunakan konsep yang disebut SMART berikut ini:

  • Specific (Spesifik) – jangan tetapkan tujuan yang tidak jelas seperti ‘Mengembangkan produk dan layanan yang ditawarkan’. Fokuslah pada fitur khusus yang ingin ditambahkan pada produk, contohnya ‘Membuat produk khusus untuk web developer’.
  • Measurable (Terukur) – pastikan menetapkan angka target yang jelas, misalnya ‘Tingkatkan pendapatan >20% atau Rp 40.000.000’.
  • Achievable (Bisa dicapai) – cek apakah target sesuai dengan lingkup industri. 
  • Realistic (Realistis) – pastikan ada SDM dan resource yang cukup baik dalam hal dana maupun peralatan untuk membantu meraih target.
  • Time-bound (Ada batas waktu) – tetapkan deadline yang masuk akal untuk mewujudkan rencana kalian.

Oia, kalian juga bisa mencoba membagi target bisnis berdasarkan waktu pencapaiannya, misalnya target jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu, gunakan sistem OKR untuk membantu memantau dan mengukur target yang berhasil diraih.

3. Kembangkan Tim 

Saat scale up, artinya tim kalian harus menangani lebih banyak pekerjaan karena klien juga bertambah. Sebaiknya pikirkan dengan hati-hati berapa banyak tenaga yang perlu ditambah.

Tetapkan standar tinggi untuk menarik kandidat terbaik yang bisa langsung mengeksekusi berbagai tugas untuk mempercepat perjalanan scale up. Silakan bantu tim yang sudah ada untuk melakukan penyesuaian dengan alur kerja yang baru. Hal ini juga membantu mempercepat proses training karyawan baru.

Ciptakan lingkungan dan budaya kerja yang menyenangkan, yang mana membuat karyawan ingin selalu melakukan upaya terbaiknya.

Komunikasi yang transparan juga bisa meningkatkan kepercayaan antara kalian sebagai pemberi kerja dan karyawan, loh. Proses delegasi pekerjaan pun bisa lebih mudah tanpa micro-management.

Bisa juga menggunakan jasa agensi atau freelancer untuk membantu proses scaling up bisnis dengan lebih cepat.

4. Selalu Prioritaskan Pelanggan

Layanan pelanggan adalah salah satu pusat kekuatan utama bisnis. Silakan kalian tingkatkan kepuasan pelanggan dan meraih loyalitas mereka dengan memaksimalkan area ini.

Sebagian besar bisnis di niche yang sama bersaing untuk mendapatkan klien dengan berbagai promosi. Untuk mencari tahu kebutuhan utama klien, cobalah membangun relasi dengan mereka agar tahu produk dan layanan apa yang harus dikembangkan.

Eitss, fokus juga ya untuk menyempurnakan UI/UX design produk karena UX adalah salah satu faktor pertama yang akan menentukan kesan pelanggan terhadap bisnis kalian. Pengalaman pengguna yang baik berpotensi meningkatkan penjualan.

5. Tingkatkan Operasional

Apabila sudah mantap untuk meningkatkan produktivitas dan angka penjualan, silakan memulai dengan melakukan peningkatan dan penyempurnaan pada operasional bisnis kalian.

Buat sistem manajemen operasi yang baik dan efektif untuk membantu memaksimalkan produk, layanan, dan memperhatikan pelanggan. 

Gunakan software bisnis untuk memudahkan proses ini, seperti FreshBooks yang menawarkan layanan akuntansi agar bisa mengelola keuangan secara lebih efisien.

6. Perluas Relasi Partner

Dengan strategi partnership yang tepat, perusahaan kalian bisa menjangkau pasar baru, menghadirkan lebih banyak manfaat, meningkatkan brand awareness, dan lebih unggul dari kompetitor.

FYI, silakan pahami dulu target partner sebelum memulai. Ada yang fokus pada profit dan ada juga yang memprioritaskan kepuasan pelanggan. Akan sulit untuk memperkirakan keberhasilan jangka panjang jika tujuannya tak sama.

Selanjutnya, silakan identifikasi perusahaan yang cocok dengan bisnis kalian. Langkah ini bisa dimulai dengan mencari brand yang kira-kira punya segmen pelanggan yang sama dengan kalian.

7. Optimalkan Tingkat Konversi

Tingkat konversi adalah persentase pengunjung website yang melakukan tindakan yang kalian inginkan, mulai dari mengklik tombol tertentu, mengisi formulir, hingga melakukan pembelian. 

Konversi yang meningkat artinya akan memperoleh lebih banyak pendapatan, menghemat biaya akuisisi, dan menjangkau lebih banyak calon pelanggan. 

Untuk menghitung persentase konversi, bagi jumlah konversi dengan jumlah pengunjung website lalu kalikan 100. Contohnya, kalau mencapai 100 penjualan dari 1.000 pengunjung maka tingkat konversi kalian adalah 10%.

Optimalkan metrik ini dengan mengidentifikasi tujuan konversi kalian dan bagian mana yang ingin ditingkatkan. 

Selanjutnya perlu membuat penawaran yang sulit ditolak agar konversi berhasil. Contohnya, gunakan gambar berkualitas HD, buat judul yang menarik dan menjelaskan manfaatnya, serta upayakan performa website tetap lancar dan stabil.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Scale Up Bisnis

Berikut ini akan dibahas kesalahan paling umum yang perlu dihindari saat memulai cara scale up bisnis:

  • Tidak memiliki faktor pendukung yang kuat. Sebelum mulai scaling up, penting untuk memastikan bahwa perusahaan sudah memiliki visi, misi, budaya, dan target yang jelas. Dengan begitu bisa menerapkan strategi, mengelola arus kas, atau mengoptimalkan alur kerja dengan baik karena sudah tahu tujuan yang ingin dicapai.
  • Proses rekrutmen yang tidak efektif. Demi kelancaran bisnis, carilah karyawan yang mampu dan bersedia mengikuti visi dan misi perusahaan.
  • Penambahan fitur yang tidak perlu. Seiring dengan perkembangannya, sejumlah perusahaan mencoba menambahkan fitur baru tanpa mempertimbangkan kebutuhan pelanggan atau konsumen. Akibatnya, bisnis mereka pun menjadi kurang fokus pada pelanggan.
  • Hanya fokus pada angka, bukan kualitas. Hampir semua bisnis pasti berusaha menghemat biaya untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan. Namun, mereka lupa dengan kualitas layanan atau kepuasan pelanggan. 
  • Proses scale up yang terlalu cepat. Pendapatan yang meningkat? Eitss, itu bukan berarti kalian bisa langsung scaling up tanpa pertimbangan lebih lanjut. Pastikan dulu bahwa kalian bisa membuat pelanggan merasa puas.

Okay, jadi bisa disimpulkan bahwa scale up adalah proses yang tidak mudah bagi hampir setiap wirausahawan baru. Proses ini mengharuskan untuk menentukan model bisnis yang tepat, tim yang solid, rencana yang kuat, dan tool yang tepat.

Jadi gimana, sudah siap melakukan scale up?

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment