Hi, Orbiters! Siapa nih yang udah melanglang-buana di dunia saham? Wah, udah nambah pundi-pundi nih dari saham. Semakin ke sini, makin banyak orang yang tertarik terhadap saham, entah karena mengikuti tren atau memang ingin mendapatkan uang dari saham. Sebenarnya saham itu apa sih? Tak usah bingung ya karena kami akan menjelaskan ke kalian terkait Panduan Bagi Pemula yang Ingin Belajar Saham
Apa Itu Saham?
Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang ataupun badan usaha dalam suatu perusahaan ataupun Perseroan Terbatas (PT).
Saat sudah menyertakan modal maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Secara garis besar, orang yang menaruh saham di suatu perusahaan tertentu maka berhak untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan tersebut.
Saham memang bisa dibilang merupakan investasi kehidupan jangka panjang sehingga kalian jangan terlalu berharap untuk mendapatkan uang dengan cepat.
Dilansir dari The Street, saat melakukan investasi saham, pemilik atau pembeli saham biasanya akan mendapatkan keuntungan dalam jenis dividen dan capital gain.
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain akan terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Jenis-Jenis Saham
Saham dapat dibagi berdasarkan karakteristiknya masing-masing.
Saham berdasarkan hak tagih atau kemampuan klaim:
1. Saham biasa (common stocks)
Jenis saham ini terbilang sangat populer dan sering digunakan di kalangan pasar modal. Hal ini disebabkan pemilik jenis saham yang satu ini akan menerima dividen jika perusahaan sedang mendapatkan keuntungan/laba.
Apabila perusahaan sedang mengalami bangkrut maka pemilik saham akan menanggung kerugian maksimum sebesar jumlah investasi yang ia keluarkan pada saham tersebut.
Umumnya, pemilik jenis saham ini memiliki hak suara untuk dapat mengikuti RUPS.
2. Saham preferen (preferred stocks)
Jenis saham yang satu ini didesain sebagai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Beberapa investor memang sangat menyukai jenis saham yang dapat menghasilkan pendapatan tetap, seperti bunga obligasi.
Secara umum, karakterisik dari saham preferen hampir sama dengan saham biasa.
Pemegang saham ini juga dapat melakukan klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, serta memiliki hak tebus dan dapat ditukarkan dengan saham biasa.
Saham berdasarkan cara peralihannya:
3. Saham atas unjuk (bearer stocks)
Secara umum banyak sekali investor yang memiliki saham ini dengan tujuan untuk diperjualbelikan lagi. Jenis saham ini secara fisik memang tidak tertulis nama pemiliknya. Hal ini akan memudahkan ketika saham berpindah dari tangan satu investor ke investor lainnya.
Pada jenis ini, siapa yang memegang saham secara hukum maka dia yang akan diakui sebagai pemilik saham sekaligus berhak mengikuti RUPS.
4. Saham atas nama (registered stocks)
Jenis saham ini justru harus ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya. Bahkan cara peralihan saham ini pun harus melalui prosedur tertentu, tidak sembarangan berpindah ke tangan investor lain.
Investasi Saham Bagi Pemula
Saat kalian hendak memulai investasi saham maka ada beberapa tips yang harus diperhatikan agar nantinya kalian tidak rugi dalam berinvestasi.
Apalagi investasi saham bukanlah hal yang sembarangan, kalian harus berhati-hati, jangan sampai lengah, ya.
Menurut Nerd Wallet, berikut ini langkah-langkah yang tepat untuk mulai belajar investasi saham bagi pemula:
1. Putuskan tujuan investasi saham
Meski masih pemula dan baru belajar, jangan sampai kalian tidak memiliki tujuan ketika hendak memulai investasi saham.
Silakan kenali terlebih dahulu tujuan utama kalian untuk memulai investasi saham. Pasalnya hal ini dapat membantu kalian ketika nanti benar-benar sudah memulai berinvestasi.
Kenali dulu apakah kalian tipe investor saham yang ingin berinvestasi untuk diri sendiri ataukah investor saham yang nantinya ingin ada seseorang yang membantu mengelola proses investasi.
Dua tipe tersebut sangat berbeda sehingga kalian harus memutuskan salah satunya.
Okay, setelah kalian sudah menentukan tujuan, kalian tinggal memulai investasi saham dan tentunya dengan arah yang jelas. Selain itu, kalian juga harus mempelajari perusahaan sekuritas atau broker yang akan kalian gunakan untuk berinvestasi saham.
2. Membuka akun investasi
Pada dasarnya saat kalian sudah memutuskan untuk berinvestasi maka kalian membutuhkan akun investasi untuk mulai melakukan proses jual beli saham.
Saat ini sudah banyak perusahaan sekuritas atau broker yang menyediakan akun investasi agar dapat digunakan.
Broker merupakan perusahaan yang berperan sebagai perantara perdagangan. Kalian bisa mulai belajar saham melalui broker ataupun perusahaan sekuritas untuk membuka akun investasi.
3. Tentukan anggaran investasi
Setelah urusan akun selesai, kalian harus menentukan berapa besar uang yang akan kalian gunakan untuk investasi saham.
Biasanya bagi pemula yang baru belajar, akan muncul dua pertanyaan sebelum memulai investasi saham. Dua hal itu adalah berapa banyak uang yang harus dibayar dan berapa banyak uang yang harus diinvestasikan dalam saham.
Saat ini untuk memulai investasi tidak perlu modal yang sangat besar, tergantung berapa harga saham yang dipatok oleh perusahaan sekuritas atau broker.
Tak perlu dana besar, kalian bahkan dapat mulai berinvestasi saham dengan modal Rp 100 ribu.
4. Mulai berinvestasi
Investasi saham memang membutuhkan strategi dan pendekatan yang terlihat rumit. Meski begitu, kalian bisa belajar sambil mulai berinvestasi saham secara perlahan-lahan. Pasalnya, sudah banyak investor sukses yang membuktikan bahwa ia dapat mengambil keuntungan besar dari investasi saham.
Jika kalian memutuskan investasi saham untuk diri sendiri atau investasi saham individu, kalian harus belajar mempelajari strategi saham serta menganalisis pasar saham secara berkala.
Pasar saham terkadang mengalami naik-turun harga komoditas. Iya, kan. Nah, hal tersebut membuat kalian harus pintar menanamkan uang ke dalam perusahaan yang terjamin dalam jangka panjang.
Pasalnya, ada kemungkinan uang kalian tidak akan kembali secara penuh apabila perusahaan tempat kalian berinvestasi mengalami bangkrut.
5. Belajar dari kesalahan
Nasihat dari Warren Buffet lewat Business Insider adalah sebisa mungkin kalian mencatat kesalahan yang dilakukan saat berinvestasi.
Dengan begitu, kalian akan tahu letak kesalahannya di mana dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi ke depan.
Oia, poin yang tidak kalah penting adalah jangan lupa tetap optimis terhadap diri sendiri!
Situs-Situs Untuk Belajar Saham
Jika kamu ingin mempelajari saham secara lebih lanjut, ada beberapa situs yang bisa jadi rujukan, seperti:
- stockbit.com
- Britama.com
- Bei5000.com
- Ellen-may.com
Okay, jadi gimana nih kalian, setelah mengetahui seputar saham serta tips-tipsnya, apakah kalian tertarik untuk mulai bermain saham?
Leave a Comment