On-Premise vs Cloud

Jika sering berkecimpung di bidang teknologi komputer tentu tak asing dengan istilah On-Premise dan Cloud, yaitu CRM yang diterapkan secara konvensional maupun otomatis, yang mana mulai dari pengadaan hingga pengaturan infrastruktur maupun software dilakukan oleh perusahaan itu sendiri atau memakai tenaga tim IT dari luar. Okay, agar lebih jelas mengenai keduanya, simak sampai kelar yuk On-Premise vs Cloud: Pengertian, Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Apa Itu On-Premise?

On-premise adalah infrastruktur berupa software maupun hardware yang dijalankan secara internal di lingkungan perusahaan. Artinya, tim IT perusahaan sendiri yang mengoperasikan infrastruktur tersebut. Perusahaan memiliki kontrol penuh terhadap infrastruktur on-premise yang telah dibeli dari provider-nya. 

Apa Itu Cloud?

Cloud pada dasarnya merupakan server yang bisa diakses melalui internet. Namun, pengelolaan Cloud tidak dilakukan oleh tim IT internal perusahaan, melainkan oleh penyedia layanan Cloud. Artinya, perusahaan tidak perlu mengelola server sendiri sehingga tidak memiliki kontrol penuh terhadap infrastruktur yang dimilikinya.

Perbedaan On-Premise vs Cloud

Berikut ini perbedaan antara on-premise vs Cloud yang perlu dipertimbangkan: 

  1. Biaya (Cost)

Pada model on-premise, perusahaan harus siap mengeluarkan biaya dalam jumlah besar. Mereka memiliki tanggung jawab penuh pada infrastruktur on-premise yang sedang dibangun, seperti pengadaan infrastruktur, instalasi, konfigurasi server, dan penyimpanan. Oleh karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan harus melakukan kesepakatan melalui kontrak dengan penyedia infrastruktur on-premise dalam jangka waktu tertentu.

Di sisi lain, penggunaan Cloud dapat menghindari pengeluaran yang cukup masif pada awal pengadaan infrastrukturnya. Penyedia layanan Cloud menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan, mulai dari server, jaringan, hingga perangkat penyimpanan. Perusahaan hanya perlu membayar biaya sesuai dengan pemakaian sehingga lebih fleksibel. Jika ingin menambah atau mengurangi kapasitas, perusahaan juga bisa menyesuaikan biaya dengan kebutuhannya.

  1. Keamanan (Security)

Model on-premise menawarkan keamanan yang lebih tinggi karena data perusahaan tersimpan di pusat data internal. Namun, perlu diwaspadai adanya risiko keamanan yang mungkin terjadi apabila pusat data tersebut tidak dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai. Salah satunya pencurian data oleh hacker yang menyusup ke dalam sistem komputer perusahaan. Akan lebih baik jika perusahaan melengkapi infrastruktur dengan sistem keamanan yang kuat, seperti penggunaan firewall dan enkripsi data.

Sementara itu, keamanan yang diberikan oleh Cloud bergantung pada kualitas yang disediakan oleh penyedia layanannya. Biasanya, Cloud provider yang mumpuni memiliki keahlian tinggi dalam menyediakan keamanan data sehingga bisa mengatasi serangan siber yang mungkin menyerang infrastruktur perusahaan. Oleh karena itu, silakan pilih penyedia layanan Cloud tepercaya serta meninjau kebijakan keamanan yang ditawarkan agar data perusahaan tetap terjaga dengan baik.

  1. Stabilitas (Stability)

Pada model on-premise, perusahaan memiliki kontrol penuh terhadap infrastruktur serta bisa mengonfigurasi sistem sesuai dengan kebutuhan. Pemeliharaan dan pemantauan yang rutin akan membuat infrastruktur on-premise tetap beroperasi dengan stabil. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan bahwa infrastruktur yang dimiliki tetap aman dari bencana dan kejadian yang tak terduga.

Di sisi lain, Cloud provider telah mengembangkan infrastruktur yang stabil. Ada juga penyedia layanan Cloud yang bahkan menyediakan opsi Backup and Disaster Recovery untuk sebagai bagian dari antisipasi untuk menghadapi bencana yang bisa mempengaruhi infrastruktur perusahaan. Keuntungannya adalah perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk pemeliharaan mandiri karena tugas tersebut sudah menjadi bagian dari tanggung jawab Cloud provider.

  1. Kompatibilitas (Compatibility)

Ketika memutuskan untuk membangun infrastruktur on-premise sendiri, kalian memiliki kontrol penuh terhadap kompatibilitas antara aplikasi dan sistem yang digunakan di lingkungan perusahaan. Artinya, kalian bisa mengkonfigurasi dan mengintegrasikan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Hanya saja butuh keahlian dan resource yang memadai agar infrastruktur yang digunakan tetap kompatibel.

Di sisi lain, Cloud provider umumnya menawarkan konsep keterbukaan dalam mengoperasikan infrastruktur atau server. Mereka menyediakan tools dan interface yang memudahkan integrasi dengan sistem yang ada sehingga perusahaan bisa memanfaatkan berbagai solusi Cloud yang tersedia serta menghubungkan berbagai aplikasi dengan mudah.

  1. Tanggung Jawab Pengelolaan Server

Dalam metode on-premise, seluruh infrastruktur dan sumber daya menjadi tanggung jawab perusahaan sepenuhnya. Apabila terjadi kerusakan atau masalah pada infrastruktur tersebut, perusahaan harus mencari solusi dan melakukan perbaikan. Perusahaan tentunya butuh tim IT dengan kemampuan yang mumpuni agar infrastruktur yang dimiliki bisa dikelola dengan baik.

Sementara itu, pengelolaan infrastruktur dan sumber daya Cloud, khususnya Public Cloud, menjadi tanggung jawab provider-nya. Perusahaan tak perlu khawatir jika terjadi kerusakan pada infrastruktur karena Cloud provider siap melakukan perbaikan serta memastikan data yang tersimpan di dalamnya tetap terjaga.

  1. Pengendalian (Control)

Perbedaan terakhir adalah kontrol atau kendali yang dimiliki oleh perusahaan terhadap infrastruktur on-premise dan Cloud. Perusahaan memiliki kontrol penuh terhadap infrastruktur on-premise yang digunakan. Hak kepemilikan yang tinggi tentu membuat perusahaan tak perlu khawatir mengenai keamanan data yang tersimpan di dalamnya.

Sedangkan pada layanan Cloud, perusahaan tidak memiliki kontrol penuh terhadap infrastruktur yang digunakan jika terjadi masalah atau kejadian yang tidak diduga. Meski menggunakan password atau kode enkripsi, akses data tersebut masih berada di bawah kendali Cloud provider.

Kelebihan Penyimpanan On-Premise

Berikut ini beberapa alasan mengapa kalian bisa mempertimbangkan penyimpanan On-Premises untuk bisnis kalian:

  • Keamanan yang lebih tinggi: Dalam menghadapi kekhawatiran tentang pelanggaran data, penyimpanan On-Premises dapat memberikan keamanan yang lebih tinggi karena sulit diakses oleh peretas jarak jauh. Dengan menyimpan data secara offline, bisnis dapat mencegah para penjahat siber untuk mengambil data mereka.
  • Penggunaan offline: Keuntungan unik dari penyimpanan On-Premise adalah kemampuannya untuk digunakan tanpa harus terhubung ke internet. Hal ini memungkinkan akses ke jaringan internal kapan saja bahkan jika sistem offline.
  • Biaya internet yang lebih rendah: Dengan menyimpan data offline, bisnis dapat menghemat biaya internet bulanan mereka. Penyimpanan On-Premise menghilangkan kebutuhan akan internet super cepat agar tim dapat mengakses file. Hal ini memungkinkan untuk memilih rencana internet yang lebih terjangkau yang memenuhi kebutuhan dasar organisasi.

Kekurangan Penyimpanan On-Premise

Berikut ini beberapa kekurangan dari penyimpanan On-Premise:

  • Biaya pemeliharaan yang tinggi: Biaya pembelian server dan software yang dibutuhkan bisa mencapai ribuan dolar. Belum termasuk biaya untuk menyiapkan hardware penyimpanan kalian yang bisa menjadi mahal jika butuh dukungan TI tambahan untuk menjalankannya. Jika tim TI internal tersedia, mereka harus menyediakan waktu untuk memelihara penyimpanan On-Premise dan memastikan keamanannya yang mana bisa mengalihkan fokus mereka dari kebutuhan TI lain dalam bisnis kalian.
  • Kesulitan dalam meningkatkan skala: Penyimpanan On-Premise butuh penyimpanan fisik di lokasi sehingga skala bisnis kalian butuh lebih banyak perencanaan. Jika butuh lebih banyak ruang penyimpanan atau membuka kantor baru, perlu menginstal hardware baru dan meminta ahli TI membangun sistem baru. Proses ini bisa memakan waktu dan biaya mahal untuk bisnis yang sedang berkembang.
  • Risiko kehilangan data yang lebih tinggi: Dengan penyimpanan On-Premise, jika sistem mengalami kerusakan maka kalian bisa kehilangan data selamanya. Risiko ransomware meningkatkan perhatian terhadap hal ini. Jika peretas menyusup ke sistem dan mengunci kalian keluar, kalian harus memilih antara membayar tebusan atau kehilangan data kalian. Bahkan, jika kalian membayar tebusan, tetap ada risiko bahwa peretas akan menghapus file kalian.

Kelebihan Penyimpanan Cloud

Penyimpanan cloud adalah pilihan yang baik untuk perusahaan karena memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

  • Mengurangi tanggung jawab staf TI: Dengan penyimpanan cloud, perusahaan lain yang akan mengelola penyimpanan kalian sehingga staf TI kalian tidak perlu membuang waktu untuk menginstal patch atau pembaruan perangkat lunak baru sehingga mereka dapat fokus pada tugas-tugas lain.
  • Menghilangkan pengeluaran modal: Penyimpanan cloud dianggap sebagai pengeluaran operasional dan tidak butuh investasi awal yang besar seperti penyimpanan di tempat yang membutuhkan pembelian peralatan dan instalasi di kantor. Dengan penyimpanan cloud, perusahaan hanya perlu membayar biaya bulanan yang terjangkau.
  • Menyesuaikan dengan anggaran: Sebagian besar perusahaan penyimpanan berbasis cloud dapat menyesuaikan harga mereka dan fitur penyimpanan untuk memenuhi anggaran perusahaan. Kalian dapat menambahkan, mengurangi atau menyesuaikan rencana penyimpanan sesuai dengan kebutuhan.
  • Melakukan backup data secara teratur: Penyimpanan cloud menawarkan backup data yang lebih mudah dan aman. Jika terjadi masalah pada komputer atau file lokal, perusahaan dapat dengan mudah menemukan informasi yang hilang. Hal ini membantu perusahaan meminimalkan risiko kehilangan informasi penting.
  • Menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan: Penyimpanan cloud dapat dengan mudah diperluas dan diubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dibandingkan dengan server perusahaan sendiri yang butuh instalasi perangkat keras baru, server berbasis cloud dapat dengan cepat diperluas untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, terutama bagi perusahaan yang sedang berkembang.

Kekurangan Penyimpanan Cloud

Berikut ini beberapa kekurangan dari penyimpanan cloud:

  • Biaya yang meningkat dengan skalabilitas: Meski penyimpanan cloud memudahkan peningkatan skala penyimpanan data perusahaan, biaya dapat melonjak tanpa terkelola dengan baik. Karena penyimpanan cloud adalah layanan berbasis konsumsi, semakin banyak layanan yang dibutuhkan perusahaan maka semakin besar biayanya. 
  • Akses hanya online: Setiap solusi penyimpanan cloud butuh koneksi internet yang cepat dan andal. Koneksi yang lambat dapat membuat pengaksesan file menjadi menjengkelkan bagi tim kalian. Oia, jika terjadi pemadaman internet, kalian dapat kehilangan akses sepenuhnya ke file penting sehingga menunda operasi bisnis kalian.
  • Data yang kurang aman: Menyimpan file di tempat yang berbeda dapat menjadi solusi yang nyaman bagi perusahaan yang tidak ingin menginvestasikan dalam perangkat penyimpanan di tempat. Namun, menyimpan file di cloud memungkinkan data kalian rentan terhadap kebocoran. Bukan hanya persoalan mempercayakan perusahaan pihak ketiga untuk melindungi data kalian tetapi bisnis kalian juga dapat diakses oleh peretas jarak jauh. Banyak pelanggaran data dan serangan ransomware terjadi karena penjahat memanfaatkan penyimpanan cloud untuk menyusup ke dalam sistem dan menginfeksi malware.
  • Jika bisnis memiliki banyak karyawan yang membutuhkan akses terus-menerus ke file bersama, kalian mungkin perlu mempertimbangkan untuk memiliki koneksi internet cadangan, seperti internet nirkabel dengan koneksi ethernet tambahan. Hal ini untuk memastikan tim kalian dapat mengakses server cloud kalian.

Mengapa Anda Harus Menggunakan Cloud daripada On-Premise?

Baik on-premise maupun cloud server, keduanya memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Namun, banyak sekali perusahaan yang memilih layanan cloud daripada on-premise saat ini. Alasan paling utamanya adalah fleksibilitas dan efisiensi dalam pengelolaan data.

Sebagai pemilik perusahaan, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan berlangganan cloud. Mengapa? Berikut ini alasannya.

  1. Lebih Instant

Kalian tidak perlu merancang infrastrukturnya dari nol karena semua fiturnya sudah disediakan oleh vendor cloud. Cukup aktifkan beberapa fitur atau fungsi dalam cloud jika ingin menggunakannya serta matikan apabila tidak lagi digunakan.

  1. Lebih Fleksibel

Vendor cloud computing menyediakan layanan penyimpanan dengan kapasitas yang bervariasi. Kalian bebas memilih besaran kapasitas cloud tersebut sesuai kebutuhan perusahaan.

  1. Lebih Efisien dalam Pemeliharaan

Berbeda dengan on-premise, kalian tidak perlu repot dalam melakukan pemeliharaan server cloud bahkan memikirkan anggaran perbaikannya. Jika terjadi kerusakan, kalian tinggal membahas masalah ini bersama vendor cloud dan biarkan mereka melakukan perbaikan sampai tuntas tanpa harus dikenakan biaya tambahan.

  1. Lebih Irit Tenaga

Meski memiliki tim IT di perusahaan, kalian bisa menghemat tenaga mereka dengan berlangganan cloud. Pasalnya, vendor cloud juga bertanggung jawab dalam memantau fungsi dan fitur cloud tersebut, mulai dari jaringan, pusat data, hingga maintenance.

  1. Lebih Hemat Biaya

Kalian hanya perlu membayar biaya pembelian cloud sesuai kapasitas dan periode yang dipilih serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan. Biaya tersebut hanya dikenakan sekali hingga masa berlangganan cloud telah jatuh tempo.

Simpulan

Bisa disimpulkan dari perbandingan antara on-premise vs cloud adalah bahwa layanan on-premise menjadi pilihan bagi yang ingin mengatur sendiri infrastruktur dan sumber daya IT yang digunakan dalam lingkungan perusahaan. Perlu diingat ya bahwa kalian maupun tim IT harus memiliki keahlian yang mumpuni dalam pengelolaan infrastruktur agar tetap beroperasi dengan baik.

Cloud bisa menjadi pilihan bagi yang ingin fleksibel dalam pengelolaan data. Kapasitas layanan Cloud yang tersedia bervariasi sehingga bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kalian juga tak perlu bingung mengenai pemeliharaannya jika terjadi kerusakan atau masalah pada infrastruktur.

Makanya, kalian perlu memilih penyedia layanan Cloud Hosting Indonesia yang kredibel seperti Jetorbit. Jetorbit menyediakan pilihan paket Cloud Hosting yang bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan website dan aplikasi kalian. Dengan opsi pilihan paket yang bervariasi dan sumber daya terbaik, memastikan website atau aplikasi kalian mudah berkembang!

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment