mengenal teknologi container

Wuihh, container dalam arti yang bagaimana, nih? Apa iya fungsinya juga memudahkan aktivitas manusia karena mengemas sesuatu agar mudah didistribusikan antartempat seperti halnya container yang kita lihat di pelabuhan, gitu? Penasaran, kan? Okay, kalau gitu simak sampai selesai ya artikel Mengenal Teknologi Container untuk Development

Apa Itu Container

Container diartikan sebagai alat untuk memudahkan dengan cara dikemas supaya mudah didistribusikan dari satu tempat ke tempat lain. Secara harfiah sama dengan teknologinya sendiri.

Contoh teknisnya adalah kalian memiliki 2 project development X dan Y. Project development X menggunakan Node.js dengan persyaratan versi 4 ke atas. Project development Y menggunakan Node.js dengan persyaratan versi 5 ke atas. Kedua project ini sudah berbeda environment dan agar dapat menjalankan keduanya maka harus ditaruh pada document root yang berbeda dan biasanya perlu konfigurasi kembali.

mengenal-teknologi-container-1

Nah, jika menggunakan teknologi container seperti Docker, kalian tidak perlu repot melakukan konfigurasi karena dengan Docker, kalian bisa melakukan deploy dengan teknologi container tersebut.

Container pada Sistem Operasi

Container pada sistem operasi (OS) merupakan teknologi yang memungkinkan container lain di dalamnya seolah-olah memiliki sistem operasi sendiri. Contoh, project development X memiliki persyaratan menggunakan MySQL sebagai database dan project development Y memiliki persyaratan menggunakan MariaDB sebagai database. Selanjutnya, aplikasi di dalamnya bisa dikatakan beragam, bisa Node.js atau Laravel. Jika memanfaatkan teknologi container ini, masing-masing aplikasi tersebut dapat menggunakan persyaratan masing-masing secara terpisah sehingga tidak mengganggu yang lain. 

Hal inilah yang dikatakan sangat mirip dengan teknologi virtualisasi. Ditambah lagi, container juga dipakai pada infrastruktur hosting dan virtual private server (VPS) karena punya performa tinggi dan masing-masing kontainer terisolasi antara satu dengan yang lain.

Container pada Aplikasi

Container pada aplikasi saat ini sedang populer digunakan oleh para developer. Salah satu container bernama Docker menawarkan teknologi container pada aplikasi, yang mana sebelumnya biasa digunakan pada sistem operasi. Berkat adanya Docker, muncullah istilah Development and Operations (Devops), yaitu ketika departemen development dan departemen operations bisa berkolaborasi mengembangkan suatu proyek.

Misal, saat beberapa layanan seperti MariaDB sudah terinstal di induk server atau kernel, pemanfaatan teknologi container bisa memungkinkan deployment untuk banyak proyek dengan menggunakan service yang sudah tersedia pada induk server secara efisien.

Container pada aplikasi ini sangat cocok digunakan untuk desain arsitektur seperti microservice karena masing-masing service memiliki lingkungan yang terisolasi dan tetap bisa berkomunikasi satu sama lain.

Kelebihan Teknologi Container untuk Development Aplikasi

Berikut ini ada beberapa kelebihan dari teknologi container untuk development aplikasi, yaitu:

Platform Multi-Cloud

Salah satu manfaat container adalah portabilitas. Beberapa penyedia layanan penyimpanan cloud, seperti Amazon Web Service (AWS) dan Google Compute Platform (GCP) telah mengajak Docker untuk dapat mendukung layanan yang disediakan masing-masing provider tersebut. Alhasil, saat ini container Docker dapat dijalankan di Amazon EC2 Instance pada AWS dan Google Compute Engine pada GCP.

Isolasi

Teknologi pada Docker memastikan bahwa aplikasi dan sumber dayanya terisolasi sendiri-sendiri dan terpisah dari container lainnya. Kalian dapat memiliki berbagai container untuk aplikasi-aplikasi yang terpisah dan dapat berjalan sepenuhnya pada stack yang berbeda.

Keamanan

Docker memastikan bahwa aplikasi yang berjalan pada container akan disajikan secara terpisah dan user bisa mendapat akses kendali penuh atas manajemen traffic sehingga container yang berjalan pada project X, tidak dapat melihat isi atau proses yang berjalan pada container lain.

Demi meningkatkan keamanan, Docker menggunakan OS Host Mount Point yang sensitif, misal (‘/ proc’ dan ‘/ sys’) sebagai read-only mount point dan menggunakan file system yang copy-on-write agar memastikan kumpulan container yang berjalan pada OS tidak dapat membaca data satu sama lain.

Guys, jadi memang ada berbagai kelebihan teknologi container yang hadir untuk membantu kinerja Developer dan System Administrator (SysAdmin). Tentunya memberi dampak ke seluruh pekerjaan yang mana dapat dilakukan dengan lebih efisien, cepat, dan aman. Okay, semoga artikel ini bermanfaat ya 🙂

Hosting murah bisa didapatkan di Jetorbit tanpa mengurangi kualitas, lho. Jetorbit selalu mengedepankan rasa puas klien dan tercapainya tujuan serta kesuksesan dari website yang ada di dalam Jetorbit. Berbagai macam pilihan web hosting berkualitas bisa kalian coba. Oia, selain itu, kami juga menyediakan VPS yang bisa kalian cek di sini.

Have a lovely day

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 5 / 5. Jumlah rate 1

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment