mengenal pseudocode

Halo, Orbiters! Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pseudocode. Mungkin pseudocode adalah istilah yang sudah familiar untuk para pengembang software. Jika kalian merasa kesulitan dalam belajar menulis kode program, kalian bisa memulainya dengan menggunakan pseudocode. Penasaran, kah? Simak artikel Yuk Mengenal Pseudocode Untuk Developer Pemula, Fungsi, dan Contohnya dengan tuntas ya. 

Pengertian Pseudocode 

Istilah pseudocode terdiri dari dua gabungan kata, yaitu kata pseudo yang berarti semu dan kata code yang berarti kode. Pseudocode atau kode semu dapat diartikan sebagai deskripsi dari algoritma pemrograman yang dituliskan secara sederhana dibandingkan dengan sintaksis bahasa pemrograman. Tujuannya adalah agar lebih mudah dibaca dan dipahami manusia. 

Pseudocode bukanlah sebuah bahasa pemrograman karena sebuah bahasa pemrograman harus memiliki aturan dalam penulisan kodenya. Sementara pseudocode sendiri tidak memiliki aturan yang spesifik atau baku dalam penulisannya makanya ia tidak dikategorikan sebagai bahasa pemrograman.

Kalian dapat membuat pseudocode ini sebelum mulai menulis sintaks dengan bahasa pemrograman. Hal tersebut bertujuan agar kalian mendapatkan gambaran bagaimana alur dari program yang akan dibuat.

Ciri-Ciri dari Pseudocode 

Berikut beberapa ciri dari pseudocode:

  • Pseudocode memiliki tanda atau notasi yang mirip yang menunjukan penyelesaian suatu masalah dengan lebih mendetail.
  • Pseudocode biasanya digunakan oleh programmer untuk menunjukan algoritma yang digunakan untuk penyelesaian suatu masalah.
  • Pseudocode berisi langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah tanpa mengarah pada suatu bahasa pemrograman tertentu.
  • Dalam penggunaannya, tidak ada aturan baku yang harus diikuti oleh pembuat pseudocode.
  • Pseudocode pada dasarnya memiliki kemiripan dengan bahasa pemrograman namun bahasa ini lebih mudah dipahami oleh orang awam dan biasanya lebih ringkas.

Fungsi Pseudocode

mengenal pseudocode untuk developer pemula 1

Berikut ini beberapa fungsi dari pseudocode

  • Sebagai alat yang digunakan untuk dokumentasi suatu program.
  • Mempermudah pengguna untuk dapat memahami cara penyelesaian masalah yang akan diimplementasikan pada program.
  • Membantu programmer untuk menuliskan algoritma dalam bahasa pemrograman.
  • Menunjukan gambaran kerumitan dari penyelesaian suatu masalah sehingga dapat merencanakan struktur bahasa pemrograman yang akan digunakan.

Struktur PseudoCode

mengenal pseudocode untuk developer pemula 2

Secara umum, struktur penulisan pseudocode dibagi menjadi 3 bagian. Berikut ini struktur pseudocode:

1. Bagian judul

Bagian judul ini berisi judul algoritma. Biasanya bagian ini diawali dengan kata “program”. Lalu, diikuti dengan nama algoritma. Pada umumnya, nama algoritma hanya terdiri dari satu kata jika nama yang terkandung lebih dari satu kata penulisan disatukan. Artinya, jika terdiri lebih dari dua kata maka spasi ditiadakan.

Berikut ini aturan penulisan nama judul:

  • Judul tidak boleh terdapat spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter “_” (underscore).
  • Judul tidak boleh diawali dengan angka.
  • Judul tidak boleh menggunakan istilah-istilah yang biasa digunakan sebagai keyword di bahasa pemrograman.
  • Judul boleh menggunakan huruf besar, huruf kecil, dan kombinasinya selama tidak melanggar aturan diatas.

2. Bagian deskripsi

Seperti namanya, bagian deskripsi ini digunakan untuk mendefinisikan atau mendeklarasikan jenis-jenis variabel yang akan digunakan dalam proses algoritma. Di dalam pemograman komputer sendiri terdapat beberapa variabel, seperti bilangan bulat, desimal, pecahan, dan sebagainya.

3. Bagian implementasi

Bagian implementasi ini bisa dikatakan sebagai bagian inti atau utama, yang mana merupakan bagian jalannya sebuah algoritma. Pada bagian ini terdapat sekumpulan perintah algoritma, perintahnya pun bisa berupa runtutan, kondisional ataupun perulangan.

Notasi Pseudocode

Kalian juga harus mengetahui notasi apa saja yang digunakan untuk mengetahui proses yang terjadi. Berikut ini adalah beberapa notasinya:

INPUT

Digunakan untuk menunjukan proses memasukan suatu isi variabel.

OUTPUT

Digunakan untuk menunjukan proses keluaran yang terjadi.

WHILE

Digunakan untuk sebuah perulangan yang memiliki iterasi awal.

FOR

Digunakan untuk sebuah perulangan perhitungan iterasi.

REPEAT – UNTIL

Digunakan untuk sebuah perulangan yang memiliki kondisi akhir.

IF – THEN – ELSE

Digunakan untuk mengambil sebuah keputusan dari beberapa kondisi.

Tips Memulai Membuat Pseudocode

Meski tidak ada standar untuk sintaks pseudocode, ada baiknya kalian memahami tips dasar dalam menulis pseudocode, di antaranya adalah:

  • Gunakan Teks Editor – Sebaiknya kalian gunakan teks editor daripada aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word. hal ini karena teks editor akan membuat pseudocode lebih terlihat rapi, runut, dan ringkas.
  • Tulis Tujuan Proses – Dengan menuliskan satu atau dua baris untuk menjelaskan tujuan kode, kalian akan dapat dengan mudah melakukan pencarian dokumen pseudocode ini jika nantinya dibutuhkan. Selain itu, kalian juga bisa menghemat waktu karena kalian tidak perlu lagi menjelaskan tujuan program kepada setiap orang yang melihat pseudocode kalian.
  • Tulis Hanya Satu Pernyataan per Baris – Setiap pernyataan dalam pseudocode kalian harus  berisi satu tindakan saja untuk komputer. Tujuannya agar kalian dapat fokus pada satu pemecahan masalah.
  • Gunakan Spasi Antar Blok – Kalian bisa menggunakan spasi di antara “blok” teks agar membantu komponen pseudocode tetap rapi.
  • Gunakan Huruf Besar Untuk Perintah (Jika Diperlukan) – Kalian mungkin perlu menggunakan huruf besar untuk perintah kunci seperti pada bahasa pemrograman aslinya. Misalnya, perintah “if” dan “then”, kalian ubah menjadi “IF” dan “THEN”.
  • Tulis Dengan Terminologi Sederhana – Perlu diingat bahwa pseudocode ditujukan untuk demonstrasi ke orang awam. Misalnya, pelanggan atau divisi nonteknis. Itu kenapa tulislah pseudocode dengan bahasa yang mudah dipahami.
  • Simpan Pseudocode Dengan Urutan yang Benar – Meskipun pseudocode sederhana tapi kalian tetap harus menyimpan setiap bagian pseudocode sesuai urutan eksekusinya. Supaya ketika kalian ingin menggunakan pseudocode-nya lagi, tidak keliru menentukan urutannya.
  • Jadilah kreatif Pseudocode hadir untuk menjelaskan setiap proses secara lengkap. Pernyataan pseudocode sebenarnya mendekati pada pernyataan bahasa sehari-hari. Beberapa programmer malah menulis pseudocode tanpa menggunakan variabel tapi menjelaskan apa yang harus dilakukan program. Misalnya, menulis nomor rekening, nama hari/bulan, atau jumlah transaksi.
  • Gunakan Notasi Standar Pemrograman – Meskipun tidak ada standar untuk pseudocode tapi alangkah baiknya jika kalian menggunakan standar notasi bahasa pemrograman tertentu. Sebab ini akan akan lebih memudahkan programmer lain untuk memahami langkah kalian. 
  • Atur Setiap Bagian-Bagian (Sections) – Jika pseudocode kalian memiliki bagian-bagian (Sections) yang besar maka kalian bisa menggunakan tanda kurung atau simbol lain untuk menyimpan semuanya. Hal ini digunakan agar pembaca tidak kebingungan saat melihat dan memahami pseudocode kalian.
  • Periksa Kembali Keterbacaan Pseudocode – Jika kalian telah menyelesaikan pseudocode-nya, kalian harus mengecek apakah pseudocode yang telah kalian buat sudah jelas dan mudah dipahami. Lalu, kalian juga bisa pastikan bahwa logika dalam pseudocode tersebut bisa dikonversi ke dalam bahasa pemrograman.

Contoh Pseudocode untuk Penyelesaian Masalah Sederhana

Okay, silakan para Orbiters agar dapat memperhatikan beberapa contoh penulisannya sebagai berikut:

Contoh Pseudocode untuk Menghitung Luas Segitiga

Untuk menghitung luas segitiga, kalian dapat menggunakan rumus LABC=1/2*alas*tinggi. Agar langkah penyelesaian dapat dilakukan dengan pseudocode maka dapat ditentukan terlebih dahulu untuk alas segitiga adalah 10 dengan tinggi 15. Dengan pseudocode, maka langkah penyelesaiannya dapat dituliskan sebagai berikut:

program hitung_luas_segitiga

deklarasi

vari luas,alas,tinggi:integer;

algoritma:

alas=10;

tinggi=15;

luas=1/2 * alas * tinggi

write(luas)

Contoh Pseudocode untuk Menghitung dan Keliling Persegi Panjang

Terdapat sebuah persegi panjang yang perlu dihitung luasnya. Tentunya kalian sudah mengetahui bahwa luas persegi panjang dapat ditemukan dengan  menggunakan rumus Luas = panjang x lebar. Langkah menghitung luas persegi panjang dengan pseudocode adalah sebagai berikut:

program hitung_luas_persegi_panjang

deklarasi

var panjang, lebar, luas:integer;

algoritma:

read (panjang);

read (lebar);

luas= panjang* lebar;

write(luas);

Contoh Pseudocode untuk Luas Trapesium

Seperti yang kita tahu rumus keliling dari Trapesium adalah K = AB + BC + CD + AD sedangkan rumus luasnya adalah L = (AB + CD) x t / 2. Misalkan pada gambar di bawah ini diketahui:

mengenal pseudocode untuk developer pemula 3

AB = 12

BC = 6

CD = AD = 10

t = 8

Maka dalam penulisan pseudocode sebagai berikut:

program hitung_luas_trapesium

deklarasi

var luas, ab, cd, t:integer;

algoritma:

ab <– 12;

cd <– 10;

t <– 8;

luas <– 1/2 * ab * cd * t;

write <– luas ;

Kode diatas terdiri dari judul: program hitung_luas_trapesium, deklarasi: var luas, ab, cd, t:integer;, dan inti dari algoritma yaitu: ab <– 12; cd <– 10; t <– 8; luas <– 1/2 * ab * cd * t;.

Contoh Pseudocode untuk Menghitung Luas Lingkaran

mengenal pseudocode untuk developer pemula 4

Rumus keliling dan luas lingkaran adalah L = π × d²/4 = π × r² sedangkan untuk keliling lingkaran adalah K = π × d = 2 × π × r. Untuk menghitung diameter lingkaran kita bisa menghitungnya dengan rumus D = 2 x r.

Untuk membuat Algoritma Pseudocode dalam menghitung luas lingkaran, kalian bisa menggunakan pendekatan bahasa pemrograman pascal, yaitu jari-jari lingkaran dimasukkan oleh penggunanya dan hasilnya dicetak sebagai berikut:

program hitung_luas_lingkaran

deklarasi

var phi : float;

var r,luas:integer;

algoritma:

phi <– 3.14;

read(r); {diinput user}

luas <– phi * r *r;

write(luas);

Okay, jadi bisa disimpulkan bahwa pseudocode adalah sebuah deskripsi penulisan algoritma dengan bahasa yang mudah dipahami dan bersifat umum. Kini, kalian bisa menggunakan penulisan kode tersebut saat pemrograman. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

Oia, kenalan yuk sama Aplikasi Ujian Online milik Jetorbit, Ujione! Berbasis Cloud Pertama di Indonesia! Jadi, bisa melaksanakan ulangan harian, quiz, ujian akhir dan tugas bisa dari aplikasi Android, IOS dan juga Web. kalian tidak perlu menyiapkan perangkat server/hosting lagi, lho. Pokoknya mudah! 

Selain itu, kami juga menyediakan VPS, lho.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 5 / 5. Jumlah rate 1

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment