Hallo, Guys! Adakah di antara kalian yang berniat untuk bekerja di suatu bidang teknologi? Jika iya, kalian perlu memahami apa itu scrum. Jadi, metode ini sangat erat kaitannya dengan penggunaan prinsip AGILE (pernah kami sampaikan terkait AGILE). Okay, kalau begitu, kita bahas bersama yuk tentang Apa Itu Scrum Master dan Manfaatnya
Pengertian Scrum
Scrum adalah sebuah kerangka proses kerja yang dipakai untuk menyelesaikan masalah, biasanya dipakai untuk pengembangan software. Selain dari software, scrum juga bisa dipakai untuk mengembangkan produk lain yang lebih rumit. Scrum meeting terdiri atas tiga dasar, yakni transparansi, inspeksi, dan adaptasi.
Pusat dari cara ini dinamakan Sprint, yang merupakan batasan waktu saat mengembangkan produk sampai siap untuk dipakai oleh pengguna. Sprint juga dapat dipakai sebagai batasan waktu sampai siap ditransfer ke lingkungan produksi perangkat lunak yang menggunakan server hosting.
Durasi dari Sprint yang lazim biasanya tidak sampai 30 hari. Dinamakan Sprint berkat durasi yang jauh lebih singkat daripada lamanya waktu di pengembangan produk.
Siapa Saja Pengguna Scrum
Apakah kalian sempat berpikir bahwa orang-orang yang dapat memanfaatkan cara ini hanyalah yang bekerja di bagian IT saja seperti developer? Wahh, pemikiran kalian kurang tepat. Scrum bisa juga dipakai oleh orang yang bekerja dalam dunia engineer. Framework ini bahkan dipakai seluruh karyawan FBI dan juga dari orang pemasaran.
Semua orang dengan profesi yang sudah disebutkan tadi terbiasa menggunakan cara ini, terutama saat harus memanfaatkan email campaign.
Intinya, Scrum dapat membantu orang yang menggunakannya dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu. Hal tersebut memungkinkan untuk dapat mengerjakan proyek dengan jumlah yang jauh lebih banyak di masa depan dan dalam waktu yang lebih singkat.
Jenis-jenis Scrum Master
Pastinya dalam memanfaatkan jenis Scrum Master tersebut juga harus sesuai dengan tujuannya.
Product Owner
Framework jenis ini dipakai guna memastikan seluruh proses yang terlibat dalam suatu bisnis berjalan lancar. Cara ini dapat dipakai untuk melindungi tim pada suatu proyek. Tanggung jawab pemilik produk memegang visi penting terhadap apa yang dibuatnya. Ia akan bertugas dalam menyampaikan visi kepada seluruh tim. Tugas tersebut berupa penilaian Stakeholder.
Scrum Master
Scrum master adalah orang yang menangani semua proses scrum sehingga bisa berjalan dengan baik dan lancar sehingga scrum master bisa melindungi tim yang bertugas dari gangguan. Orang yang berada di posisi ini sangat bertanggung jawab agar setiap orang yang memakai scrum bisa memahami scrum secara keseluruhan.
Tim Scrum
Pada jenis ini seluruh tim yang bertugas sudah dapat mengatur diri sesuai dengan tanggung jawab masing-masing dan memiliki peran sebagai tim yang dapat berubah-ubah secara fungsionalitas. Setiap individu dalam tim akan melakukan tugas berupa analisis, implementasi, merancang, menguji, dan sebagainya.
Pada jenis ini, setiap orang yang berpartisipasi dalam tim akan melakukan kontribusi terhadap pekerjaan yang bisa mereka lakukan demi mampu menyelesaikan pekerjaan di setiap Sprint. Setiap individu dalam tim akan mampu bekerja secara disiplin dengan kemampuan yang mereka miliki.
Kapan Harus Menggunakan Scrum
Ada 7 aspek yang menjadi pertimbangan dalam menjalankan cara ini:
Persyaratan dari Klien Tidak Jelas
Sebagian besar klien memiliki ide mendasar terhadap suatu produk tapi seringkali belum mampu menjelaskan bagaimana detailnya. Ketidakjelasan dalam hal definisi detail dapat menyebabkan timbulnya banyak konsekuensi. Apabila persyaratan terkait poin detail belum dapat dipenuhi maka saatnya tim yang bekerja menggunakan cara ini.
Penggunaannya menjadi suatu keharusan karena bisa membuat situasi penyelesaian proyek menjadi lebih nyaman dan fleksibel. Bahkan memungkinkan untuk dilakukannya perubahan atau adaptasi terhadap suatu proses pengembangan produk klien.
Kemungkinan Terjadi Perubahan Tinggi
Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan permintaan klien pada saat pengembangan suatu produk juga sering terjadi. Saat hal tersebut dialami tim kalian maka adaptasi benar-benar harus dapat direalisasikan dan membuat perkembangan proyek yang lebih cepat. Hal ini sering terjadi saat ada perubahan pada teknologi dalam suatu konteks bisnis.
Mengaplikasikan cara ini dapat membuat perkembangan proyek menjadi lebih fleksibel dan mudah diatur, terutama saat terjadi perubahan dan persyaratan yang baru diperlukan.
Adanya Keperluan Pengujian terhadap Suatu Solusi
Dalam konstruksi suatu Minimum Viable Product (MVP) yang baru, perlu adanya verifikasi yang memperbolehkan hal tersebut untuk dilakukan iterasi, yang mana ada hasil yang akan diperoleh dari tes tersebut. Berdasarkan hasil pengujian yang sudah didapatkan, biasanya akan menyebabkan adanya beberapa perubahan.
Master Scrum akan memungkinkan dilakukannya pembaharuan dan koreksi terhadap MVP dan memberikan garansi hasil akhir produk akan sesuai dengan ekspektasi. Pastikan untuk melakukan pengujian dalam waktu segera guna menghindari adanya perubahan di tahap akhir yang mana dapat menyebabkan harga pengembangan produk menjadi lebih mahal.
Product Owner Sudah Tersedia
Adanya partisipasi, dedikasi, dan kontribusi penuh dalam suatu product owner adalah hal yang paling mendasar untuk dilaksanakannya cara ini. Sebuah Product Owner (PO) adalah backlog yang mana seseorang tersebut bertanggung jawab dalam memberikan definisi yang lengkap kepada tim.
Hanya saja, beberapa kasus yang mana klien tidak memiliki PO yang tersedia dalam suatu proyek, bisa menyebabkan tim yang bertugas menemui kesulitan dalam proses implementasi. Tak menutup kemungkinan bahwa tim akan susah mewujudkan produk dengan metode ini saat klien tidak memegang PO.
Tim Punya Manajemen Diri yang Baik
Seluruh individu yang ada pada tim harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Masing-masing individu juga harus memiliki skill tinggi sehingga dapat melakukan proses kolaborasi dengan baik.
Aspek lain yang penting pada suatu sistem Scrum adalah jumlah anggota yang optimum agar cara ini bisa berlangsung secara baik. Tim memiliki batasan jumlah anggota agar dapat berpartisipasi dengan baik. Jumlah anggota berkisar pada 5 sampai dengan 9 anggota.
Kontrak yang Dilakukan Berkaitan Waktu dan Material
Scrum cocok diimplementasikan pada proyek klien yang menyertakan batasan waktu dan material. Meski memang ada beberapa kasus yang mana Master Scrum diimplementasikan dalam menentukan harga proyek. Namun, sebagian besar cara ini cocok diimplementasikan pada klien yang memesan proyek dengan batasan waktu tertentu atau keterbatasan material.
Klien Terbuka dengan Inovasi dan Perubahan
Aspek terakhir adalah ada tidaknya budaya klien yang terbuka terhadap inovasi dan perkembangan. Klien harus bisa percaya terhadap tim yang dibentuk dan ini ditunjukkan oleh seluruh tim dengan cara memperlihatkan progress pengembangan produk setiap periode waktu yang sudah disepakati.
Kegiatan dalam Pelaksanaan Scrum
Berikut ini ada beberapa aktivitas yang biasanya terdapat di dalam suatu Scrum:
Meeting Perencanaan
Aktivitas pertama yang paling penting dari terbentuknya tim adalah mengadakan rapat perencanaan Sprint. Seluruh tim akan berkumpul dan mengadakan kolaborasi bersama dengan Product Owner dan Master Scrum. Seluruh tim akan memiliki pendapat yang berbeda-beda dan ini menjadi ajang brainstorm bersama.
Tim dengan Kemampuan Saling Melengkapi
Membuat suatu tim dengan Master Scrum harus dengan memilih anggota yang khusus dan tidak boleh asal-asalan. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda dan masing-masing sudah memiliki pengalaman. Setiap tim akan menyelesaikan tugas demi kemajuan proyek. Setiap individu dalam tim akan bekerja pada story sampai selesai dan baru bisa melanjutkan ke tugas lainnya.
Progress Scrum Harian
Suatu siklus Sprint akan membutuhkan meeting progress setiap hari selama lima belas menit. Biasanya akan berlangsung pada pagi hari dan terdapat tiga hal yang dibahas oleh setiap anggota tim:
- Apa yang sudah saya lakukan kemarin?
- Apa yang akan saya lakukan pada hari ini?
- Jelaskan tantangan dan perkembangan yang sudah ada dari setiap individu.
Meeting Review Sprint
Setelah mengadakan Sprint maka setiap tim akan melakukan Sprint Review Meeting dengan menunjukkan progress kepada Product Owner. Harus dilakukan demo secara langsung dalam pertemuan tersebut. Sisanya adalah adanya verifikasi dari Product Owner terkait story yang sudah dibuat sesuai kriteria mereka.
Meeting Restrospektif
Setelah melakukan pertemuan review maka seluruh tim yang bertugas akan berbicara tentang berbagai macam hal, antara lain:
- Segala hal yang berjalan baik saat Sprint
- Apa yang tidak berjalan lancar sesuai ketentuan Sprint.
- Hal baru yang dipelajari.
- Item yang harus ditindaklanjuti berikutnya.
Oia Guys, membuat email dengan domain sendiri sekarang lebih mudah, aman, dan keren loh! Gunakan layanan email hosting dari Jetorbit yuk agar bisa kirim email dengan @namadomainkamu.com menjadikan kesan tepercaya dalam bisnis. Tenang, kami juga menyediakan VPS yang bisa kalian cek di sini.
Have a lovely day
Leave a Comment