Mengapa Banyak Bank Menjadi Target Serangan Ransomware

Kalian pasti juga sudah menyadari bahwa perkembangan teknologi membuat para penjahat siber atau hacker semakin canggih dalam melancarkan aksinya. Virus bahaya atau malware yang disebar juga semakin banyak jenisnya, loh. Tak usah pakai lama, langsung simak saja yuk Mengapa Banyak Bank Menjadi Target Serangan Ransomware? Inilah Alasannya!

Perlu kalian ketahui bahwa target sasaran mereka bisa beragam, mulai dari institusi pemerintahan, pendidikan, korporat, maupun individu. Nah, salah satu industri yang paling sering dijadikan target adalah perbankan.

Alasan Industri Perbankan Jadi Sasaran Ransomware

Berikut ini ada beberapa alasan yang membuat industri perbankan menjadi sasaran empuk:

  1. Kelompok peretas yang disponsori suatu negara untuk menyerang negara lain bisa dengan mudah mengalahkan lawan jika sistem keuangannya lumpuh.
  2. Kerusakan yang disebabkan oleh lumpuhnya industri perbankan bisa merembet ke industri lain. Misal, saat suatu bank diserang maka lembaga lain yang menaruh uang di bank tersebut akan mengalami gangguan operasional karena tidak bisa mengakses duit mereka.
  3. Peretas yang motifnya mendapat uang sebanyak-banyaknya akan mengeker industri perbankan. Sebab, mereka bisa memeras tebusan dalam jumlah besar karena bank menyimpan banyak informasi sensitif nasabahnya.
  4. Industri perbankan memiliki prioritas untuk melindungi dana nasabah. Mau tak mau, bank sering menyerah dan membayar tebusan dalam jumah besar demi menjamin agar uang nasabah tetap aman.

Biasanya sih, penjahat siber yang mengincar bank sebagai sasarannya melakukan serangan dengan ransomware. Di Indonesia, ransomware pernah menyerang beberapa industri perbankan, antara lain Bank Indonesia (BI) cabang Bengkulu, Ditjen Pajak Kemenkeu, hingga yang diduga baru-baru ini adalah Bank Syariah Indonesia (BSI).

FYI, ransomware merupakan jenis malware yang fokus mengunci akses dengan sistem enkripsi sehingga korban tak bisa melakukan transaksi atau pengambilan dana. Jika tak membayar tebusan, peretas biasanya akan mengancam membongkar celah keamanan atau data sensitif nasabah ke forum publik.

Menurut laporan Bitfender, penyebaran ransomware makin masif selama pandemi. Pada tahun 2021, ada peningkatan serangan ransomware sebanyak 1000% yang menargetkan industri perbankan.

Ada beberapa industri perbankan yang bisa mengambil langkah untuk mematikan layanannya sementara waktu sembari menyiapkan backup data. Namun, beberapa perbankan tidak bisa melakukan hal serupa dan terpaksa harus membayar tebusan.

Faktor lain yang menyebabkan ransomware makin berkembang adalah munculnya RaaS (ransomware as a service). Metodenya adalah ada grup ransomware yang membuat lisensi dan memungkinkan orang awam tanpa pengetahuan teknis untuk memakai jasa mereka dan melakukan serangan ransomware.

Dalam menanggapi risiko ini, ternyata banyak institusi perbankan mulai menggelontorkan dana lebih untuk memastikan sistemnya aman dari serangan siber. Seperti Bank of America yang tak segan mengalokasikan US$ 1 miliar untuk pertahanan keamanan siber.

Selain itu, hal lain yang perlu dilakukan industri perbankan adalah mengedukasi seluruh karyawan terkait kemungkinan terjadinya serangan siber. Poin paling sederhana adalah jangan sampai ada serangan yang masuk dari kelalaian seperti membuka link email mencurigakan di sistem intranet perusahaan.

Oia, ternyata perlu juga loh untuk berinvestasi terhadap beragam tools pengamanan. Mulai dari tool pencegahan, respons, dan backup yang mumpuni jika terkena serangan.

Industri Lain yang Menjadi Target Ransomware

‍Bisnis kecil, usaha menengah, serta perusahaan besar dari industri apapun, semua dapat menjadi target ransomware. Namun, ada beberapa industri yang lebih rentan, loh. Berikut ini beberapa industri yang sangat rentan menjadi target serangan ransomware.

Kesehatan

Karena munculnya pandemi COVID-19, institusi kesehatan telah menjadi target empuk para penjahat cyber.

Retail

Organisasi retail pada umumnya melibatkan penyimpanan banyak data sensitif. Hal ini membuat mereka rentan menajdi target ransomware

Pendidikan

Sektor pendidikan biasanya memiliki anggaran yang terbatas untuk TI serta keamanan cyber dan akan menjadi yang paling mungkin membayar uang tebusan yang diminta.

Lembaga Pemerintahan

Instansi dan infrastruktur pemerintah juga rentan terhadap serangan ransomware karena sifat pekerjaan mereka yang pada umumnya sensitif terhadap waktu dan penting bagi wilayah tersebut. 

Teknologi Informasi 

Ternyata, tren WFH telah mempermudah penyerang untuk mengeksploitasi celah IT dan mencari target ransomware yang rapuh.

Sudah Sekuat Apa Pertahanan Kalian?

Apakah kalian termasuk ke dalam industri yang menjadi sasaran empuk ransomware? Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan memaksimalkan sistem keamanan demi mencegah infeksi. Tak lupa backup data untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, ya.

Gunakan unlimited hosting untuk keperluan bisnis, pribadi maupun organisasi, yuk. Unlimited hosting terbaik dari Jetorbit dengan didukung teknologi terbaru dengan server terbaik, data center kelas internasional tier 3, backup data terjamin hingga uptime rata-rata hingga 99,9%.

Selamat mencoba dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment