Apa Itu Subnet Mask, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Kalian berkecimpung di dunia jaringan maupun informasi? Tentunya kalian harus menguasai teknik-teknik dan istilah dasar mengenai komputer maupun jaringan. Salah satunya mengetahui apa itu subnet mask. Okay, langsung simak ulasannya yuk Apa Itu Subnet Mask, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Subnet Mask?

Subnet mask adalah sebuah metode yang digunakan untuk menambah jaringan. Metode penambahan jaringan ini dilakukan dengan cara memecah jaringan komputer menjadi ukuran yang lebih kecil (subnetwork).

Pemecahan atau pembagian jaringan hanya dapat diterapkan pada IP address kelas A, B, dan C. Praktik pemecahan ini juga dikenal dengan istilah subnetting.

Simpelnya, fungsi subnet mask adalah untuk memunculkan beberapa tambahan jaringan dengan cara memecahnya. Perlu diingat bahwa teknik ini butuh kalkulasi yang cermat karena berdampak pada pengurangan jumlah maksimum host network.

Trus, perbedaan IP address dan subnet mask apa dongs? IP address menunjukkan alamat suatu perangkat sedangkan subnet mask menunjukkan IP address tersebut berada di jaringan (subnet) yang mana.

Perbedaan keduanya terletak pada cara representasi, yang mana kelas-kelas IP address dijadikan sebagai dasar pembuatan subnet default. Berikut ini kelas IP address yang bisa dipecah menjadi subnet menggunakan dotted decimal notation.

IP address kelas A

  • Binary: 11111111.00000000.00000000.00000000
  • Decimal: 255.0.0.0

IP address kelas B

  • Binary: 11111111.11111111.00000000.00000000
  • Decimal: 255.255.0.0

IP address kelas C

  • Binary: 11111111.11111111.11111111.00000000
  • Decimal: 255.255.255.0

Subnet pada dasarnya memiliki penunjuk yang mirip seperti prefix, yang mana setiap bit dari IP address-nya termasuk ke dalam Network ID. Bit yang di-set ke nilai 1 digunakan untuk network identifier sedangkan nilai 0 untuk host identifier. Berikut ini format penggunaannya:

IP address kelas A

  • Binary: 11111111.00000000.00000000.00000000
  • Decimal: 255.0.0.0
  • Prefix: /8

IP address kelas B

  • Binary: 11111111.11111111.00000000.00000000
  • Decimal: 255.255.0.0
  • Prefix: /16

IP address kelas C

  • Binary: 11111111.11111111.11111111.00000000
  • Decimal: 255.255.255.0
  • Prefix: /24

Fungsi Subnet Mask

Penerapan teknologi subnet mask ternyata masih memiliki beberapa fungsi lain. Misalnya, untuk melakukan efisiensi alokasi IP Address pada suatu jaringan sehingga penggunaan IP Address yang dimaksud bisa dijalankan secara lebih optimal.

Selain itu, sistem ini juga bisa dipakai sebagai sarana atau media untuk mengatasi berbagai masalah, terutama yang berkaitan dengan perbedaan media fisik dan hardware yang digunakan dalam suatu network.

Sebab, secara umum Router IP itu hanya bisa dipakai untuk mengintegrasikan network-network yang media fisiknya berbeda dan mempunyai IP Address unik.

Fungsi lainnya adalah untuk meningkatkan sistem keamanan sekaligus mengurangi resiko kongesti dan ketidakstabilan jaringan yang biasanya muncul akibat dari jumlah host yang terlalu banyak di suatu jaringan komputer.

Selanjutnya, penerapan teknologi subnetting itu butuh perhitungan secara cermat. Untuk membantu pekerjaan ini, biasanya yang digunakan berupa subnet mask table yang terbagi menjadi tiga macam kelas IP Address, masing-masing kelas A, B, dan C.

Setiap kelas IP Address ini dibuatkan tabel yang terdiri dari 4 kolom, yang mana kolom pertama diisi jumlah subnet atau segmen jaringan dan kolom kedua adalah jumlah subnet bit. Lalu, untuk kolom ketiga diisi dengan notasi desimal bertitik atau notasi panjang prefiks. Trus kolom terakhir isinya adalah jumlah host atau jaringan di setiap subnet.

Cara Menghitung Subnet Mask

Ada dua metode yang bisa digunakan untuk menghitung subnet, yakni binary dan khusus. Baik metode manapun, unsur terpenting dalam perhitungan ini adalah empat poin ini: jumlah subnet => jumlah host tiap subnet => blok subnet =alamat host-broadcast.

Penulisan IP address paling umum adalah 192.168.1.2 atau 192.168.1.2/24. Tulisan paling akhir /24 diambil dari perhitungan nilai subnet mask 24 bit diselubungi dengan binary 1.

Artinya, subnet mask tersebut adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 (binary) atau 255.255.255.0 (decimal). Konsep ini dikenal dengan istilah Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang mulai diperkenalkan oleh IEFT pada tahun 1992 silam.

  • Untuk menemukan jumlah subnet-nya, dapat menggunakan rumus jumlah subnet = 2x. Dalam hal ini, variabel ‘X’ yang dimaksud adalah binary 1 pada oktet terakhir kelas B dan binary 3 pada oktet terakhir kelas A.
  • Untuk menemukan jumlah host tiap subnet, dapat menggunakan rumus 2y – 2. Variabel ‘Y’ di sini merupakan kebalikan dari ‘X’, yakni binary 0 pada oktet terakhir subnet.
  • Untuk menemukan blok subnet, dapat menggunakan rumus 256 – 192 atau nilai oktet terakhir subnet mask = 64.
  • Untuk menemukan host-broadcast, hanya perlu membuat kolom tabel subnet, host awal, host akhir, dan broadcast.

Jika proses subnetting IP address kelas C selesai, selanjutnya hanya perlu melakukan metode perhitungan yang sama untuk setiap subnet lainnya.

Sudah Paham Kan Apa Itu Subnet Mask?

Bisa disimpulkan bahwa subnet mask adalah teknik yang digunakan untuk menambah jaringan komputer dengan cara memecahnya menjadi ukuran lebih kecil.

Teknik ini sering digunakan oleh para profesional untuk menangani kendala yang terjadi pada hardware atau media fisik seperti router IP.

Oia, kenalan yuk sama Aplikasi Ujian Online milik Jetorbit, Ujione! Berbasis Cloud Pertama di Indonesia! Jadi, bisa melaksanakan ulangan harian, quiz, ujian akhir, dan tugas bisa dari aplikasi Android, IOS, dan juga web. Kalian tidak perlu menyiapkan perangkat server/hosting lagi, lho. Pokoknya dijamin mudah! 

Selamat mencoba dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment