3 perbedaan freelancer dengan self employed

Freelancer dan self-employed terkesan baru dan dianggap sama. Benarkah?  Di perkembangan zaman dan industri saat ini, membuat keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Trus, perbedaan keduanya apa dong? Simak sampai kelar yuk 3+ Perbedaan Freelancer dengan Self-Employed

Pengertian Freelancer

Freelancer adalah seorang pekerja lepas yang menyediakan jasa kepada organisasi dan bisnis. 

Seorang freelancer biasanya bekerja project-based atau dengan kontrak kerja jangka pendek tapi tidak menutup kemungkinan bisa juga punya kontrak jangka panjang. 

Seorang profesional dalam bidang freelance biasanya bekerja sama dengan perusahaan dan untuk beberapa klien atau proyek tertentu. 

Pengertian Self-Employed

Self-employed adalah seorang profesional yang mendapatkan penghasilan dari kegiatan ekonomi mandiri.

Nah, self-employed ini punya kendali penuh atas jumlah jam kerja, deskripsi, dan tujuan pekerjaan mereka. Self-employed termasuk wiraswasta seperti pengusaha dan pemilik perusahaan.

Perbedaan Freelancer dan Self-Employed

Melansir Rock Content, berikut ini perbedaan dasar dari freelancer dan self-employed:

1. Untuk siapa mereka bekerja

Seorang freelancer punya standar atau rate untuk menilai pekerjaan mereka, baik diukur melalui cakupan kerja maupun waktu. Mereka biasanya menerima pekerjaan dari orang lain, lalu tanda tangan kontrak, dan mulai bekerja. 

Sedangkan self-employed adalah individu yang bekerja dan memiliki pekerjaannya. Sederhananya, mereka adalah pemilik bisnis. Seorang self-employment terutama dalam ranah profesional, mendedikasikan dirinya untuk bisnis dan pelanggan dari bisnis tersebut.

Nah, dalam hal ini terlihat bahwa freelancer lebih bersifat pekerjaan sementara dengan hubungan kerja yang cenderung sebentar.

2. Cara kerja

Freelancer lebih sering bekerja sendiri dibandingkan dengan seorang self-employed. Seorang self-employed akan mempekerjakan orang lain juga untuk membantu mereka dan memastikan bisnis berjalan dengan lancar. 

Meski freelancer mengerjakan banyak bagian pekerjaan sekaligus namun mereka ini memang bukan tipe yang akan meminta bantuan atau mempekerjakan orang lain, loh.

Sedangkan self-employed bekerja seperti entrepreneur atau wirausaha sehingga membutuhkan bantuan orang lain.

3. Jadwal kerja

Seorang pekerja freelance juga masih bisa memiliki waktu kerja dari pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore. Sekarang justru banyak freelancer yang menganut sistem ini. Sistem ini biasanya digunakan untuk freelancer yang ingin punya penghasilan reguler dan kontrak dalam jangka waktu panjang. 

Namun, freelancer juga punya fleksibilitas terhadap jadwalnya. Mereka biasanya diberikan batas waktu atau deadline untuk setiap pekerjaan. 

Sedangkan bagi self-employed, ya karena mempekerjakan orang lain, mengurus bisnis, lalu belum pula jika punya kantor maka jadwal kerja tidak bisa terlalu fleksibel.

Sederhananya, keduanya sama-sama bertugas secara independen namun dengan waktu kerja fleksibel dan batasannya masing-masing.

3. Jumlah pekerjaan

Self-employed berfokus pada satu organisasi dan bisnis untuk dikembangkan. Sebaliknya, freelancer cenderung memiliki dan mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus.

Self-employed juga bisa bekerja dengan beberapa pihak sekaligus namun cakupan pekerjaannya sangat berbeda dengan freelancer. Mereka berfokus pada bisnis dan pelanggan, tidak menyebarkan dan memberikan informasi seperti freelancer.

Dedikasi self-employed adalah untuk mengembangkan bisnis. Sedangkan freelancer memenuhi komitmen dan kontrak pekerjaan mereka pada beberapa klien sekaligus.

4. Lokasi atau tempat kerja

Meski keduanya sama-sama independen dan fleksibel, ada perbedaan antara freelancer dan self-employed dalam memilih lokasi atau tempat kerja, loh.

Nah, saat bekerja sebagai karyawan perusahaan tertentu maka perusahaanlah yang memutuskan di mana kalian bekerja. 

FYI, jika kalian bekerja sebagai freelancer maka tentu bisa memberikan kalian kebebasan untuk bekerja dari mana saja.

Sedangkan sebagai self-employed, biasanya lokasi dan tempat kerja ini mengikuti di mana pasar kalian paling berkembang. Hal tersebut karena sebuah bisnis harus memenuhi kebutuhan pasar dan operasional sehingga butuh kantor dan tempat lebih khusus.

5. Level kontrol

Kedua posisi ini sebenarnya sudah memiliki dan menikmati otonomi untuk bekerja secara independen sih. Sebenarnya perbedaan keduanya ada pada hal-hal apa saja yang bisa mereka kontrol. 

Freelancer bisa memiliki kontrol terkait dengan siapa klien akan bekerja sama, bagaimana mereka akan menyediakan pelayanan yang baik untuk klien, dan menuruti apa yang klien inginkan sekaligus memberi saran.

Perlu diingat bahwa sebagai pekerja freelance, saat klien sudah setuju dan kontrak dilakukan lalu pekerjaannya selesai maka kontrol yang dimiliki pun juga selesai.

Perbedaan mendasar selanjutnya adalah self-employed memiliki kontrol sedikit lebih banyak untuk hal ini. Para pekerja self-employed telah memiliki konsep dan kebebasan untuk berkreativitas terhadap organisasi juga bisnis mereka. 

Gimana, sudah dapat gambaran kan terkait informasi mengenai perbedaan dasar dari freelancer dan self-employed.

Semoga bermanfaat dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment