Pada dasarnya, Docker Swarm dan Kubernetes berguna dalam melakukan pengaturan atau manajemen sebuah container. Container dalam hal ini adalah Paket kode software yang berisi kode, pustaka, dan dependensi lainnya. Okay deh, tak usah pakai lama, langsung simak selengkapnya saja yuk mengenai Poin-poin Perbedaan Docker Swarm vs Kubernetes.!
Apa Itu Docker Swarm?
Docker Swarm atau terkadang disebut Swarm saja adalah sebuah tools untuk mengelola cluster Docker sehingga membuat kalian dapat mengelola beberapa instance Docker dalam satu unit.
Pada Swarm terdapat Node yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu node manager dan node worker. Node manager memiliki 3 fungsi utama, yaitu maintenance cluster state, menjadwalkan service, dan Swarm Mode HTTP API endpoint.
Sedangkan node worker berfungsi untuk menerima perintah dari node manager untuk mengeksekusi kontainer.
Kelebihan Docker Swarm
Tools Docker Swarm memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1. Mudah Penggunaannya
Swarm cocok diperuntukkan bagi siapa saja bahkan pemula sekalipun. Sebab, cara menggunakan Docker Swarm tidak terlalu sulit. Tools ini sangat ramah pengguna karena memiliki baris perintah yang sederhana. Selain itu, konfigurasinya sangat sederhana sehingga mudah untuk diatur.
2. Terintegrasi dengan Docker
Sebenarnya Swarm adalah bagian dari ekosistem Docker. Jadi, tanpa Docker Swarm tidak akan bisa bekerja. Melalui Swarm, kalian bisa memakai perintah Docker yang sama untuk mengelola kontainer.
3. Keamanan yang Baik
Docker Swarm tergolong cukup baik dari sisi keamanan. Docker Swarm menyediakan fitur keamanan, seperti TLS dan enkripsi komunikasi antarnode. Jadi, semua node-node akan terlindungi. Semua fitur keamanan tersebut sudah ada secara default sehingga tak perlu memasangnya secara manual.
4. Meningkatkan Ketersediaan Aplikasi
Keunggulan dari Docker Swarm adalah tools satu ini mampu meningkatkan ketersediaan aplikasi. Hal ini membuat kalian bisa menyediakan aplikasi yang sekiranya dibutuhkan. Peningkatan ketersediaan aplikasi ini disebabkan karena pada Docker Swarm ada fitur untuk melakukan redudansi.
Kekurangan Docker Swarm
Selain memiliki kelebihan, Docker Swarm juga memiliki kekurangan yang harus diketahui yaitu sebagai berikut:
1. Fungsinya Terbatas
Docker Swarm memang mudah penggunaannya. Namun, di sisi lain, karena kemudahan inilah yang membuat fungsinya menjadi terbatas. Docker Swarm terikat dengan Docker API sehingga fungsinya menjadi terbatas. Berbeda dengan Kubernetes yang memiliki fungsi lebih kompleks.
2. Kustomisasi Terbatas
Selain fungsionalitasnya terbatas, kustomisasi Docker Swarm juga tidak banyak. Tidak seperti Kubernetes yang memiliki alat dan plugin. Karena kekurangan dari kustomisasi inilah yang membuat pengembangannya menjadi kurang maksimal. Docker Swarm dianggap terlalu sederhana bagi sebagian developer.
3. Dukungan Komunitas Kecil
Sayangnya, komunitas yang membahas Docker Swarm ini masih tergolong sedikit. Seandainya mengalami masalah kompleks pun saat melakukan kustomisasi, mungkin kalian akan sulit mendapatkan solusinya.
Komunitas Docker Swarm tidak sebesar Kubernetes. Selain itu, komunitasnya juga tidak terlalu aktif.
Apa Itu Kubernetes?
Kubernetes adalah platform yang berfungsi mengelola, menskalakan, dan men-deploy aplikasi pada kontainer. Platform ini dapat melakukan otomatisasi pada pengelolaan kontainer.
Hal ini membuat lebih mudah dalam melakukan deployment kontainer di beberapa server. Kubernetes pertama kali dikembangkan oleh Google tetapi saat ini sudah dikelola oleh Cloud Native Computing Foundation (CNCF).
Ada perbedaan Kubernetes dan Docker Swarm yang paling mendasar. Kubernetes merupakan platform kumpulan container manager, sedangkan Docker Swarm adalah platform untuk membuat kontainer aplikasi.
Kubernetes memiliki beberapa fungsi antara lain auto deployment, mengekspos kontainer keluar, melakukan mounting pada disk, hingga melakukan restart ulang pada container.
Sama seperti Docker Swarm, Kubernetes juga terdiri dari berbagai komponen, yaitu cluster, master node, worker node, dan object.
Kelebihan Kubernetes
Kubernetes memiliki beberapa keunggulan sebagai platform untuk deploy, yakni sebagai berikut:
1. Automated Rollouts and Rollbacks
Kubernetes memungkinkan untuk lebih mengoptimalkan sumber daya dengan menempatkan beban kerja pada node secara lebih efisien. Hal ini juga dapat mencegah pemborosan daya dan efisiensi penggunaan infrastruktur bisa lebih ditingkatkan.
2. Fleksibilitas
Keunggulan lain dari Kubernetes adalah fleksibilitasnya. Kubernetes memungkinkan deployment aplikasi di berbagai platform, baik yang bersifat public maupun private. Kubernetes dapat melakukan deploy di infrastruktur hybrid, on-premise, maupun multi cloud secara lancar tanpa hambatan.
3. Skalabilitas
Salah satu hal yang menjadi keunggulan dari Kubernetes adalah skalalabilitasnya. Kubernetes bisa mengatur skala aplikasi kontainer sesuai keinginan. Kalian dapat mengurangi atau menambahkan jumlah pod dan simpul. Selain itu, kalian dapat menyesuaikan kapasitas memori dan CPU.
Kekurangan Kubernetes
Berikut ini beberapa hal yang dianggap menjadi kekurangan dari Kubernetes.
1. Membingungkan
Bagi sebagian pengguna, Kubernetes sedikit membingungkan sehingga kurang cocok bagi pemula. Hal ini dikarenakan pada Kubernetes terlalu banyak fitur dan konfigurasi.
Untuk menguasai cara penggunaannya, mungkin butuh waktu sedikit lebih lama. Namun jika kalian adalah orang yang cepat memahami, seharusnya tidak menjadi masalah.
2. Sumber Daya yang Besar
Penggunaan Kubernetes butuh sumber daya yang relatif besar. Pastinya ini akan memakan cukup banyak biaya.
Selain itu, jika infrastruktur terbatas tentu saja menjadi masalah yang besar. Jadi, Kubernetes kurang cocok bagi pihak-pihak yang memiliki keterbatasan dana dan infrastruktur.
Jadi, Mana yang Harus Saya Pilih?
Saya harus memilih Swarm atau Kubernetes, nih? Semua kembali lagi ke kondisi dan kebutuhan masing-masing, ya. Sebab, Docker Swarm dan Kubernetes sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
Docker Swarm cocok bagi yang ingin tidak kesulitan dalam pengelolaan dan untuk kebutuhan kecil hingga menengah. Pilih Kubernetes apabila membutuhkan fleksibilitas dan fitur lebih canggih.
Semoga bermanfaat 🙂
Leave a Comment