Apa Saja Perbedaan antara Bard (Gemini) dengan ChatGPT? Yuk Simak agar Tahu Mana yang Terbaik!

Google meluncurkan produk yang diberi nama Google Bard atau yang kini berbuah nama jadi Gemini. Hal ini dilakukan karena tak mau kalah dengan Bing yang membuat ChatGPT. Ingin tahu perbedaan mereka, kah? Yuk simak sampai kelar tentang Apa Saja Perbedaan antara Bard (Gemini) dengan ChatGPT? Yuk Simak agar Tahu Mana yang Terbaik!

Perbedaan antara Bard (Gemini) dengan ChatGPT

Yuk simak penjelasan berbagai perbedaannya berdasar sumber dari zapier dan eraspace berikut ini: 

  1. Kemudahan dalam Mengubah-Ubah Pertanyaan dan Instruksi 

Pada aspek ini Bard menjadi pemenangnya karena mudah sekali  prompt-nya diubah-ubah.

Cukup klik pada tombol “modify” yang bentuknya seperti garis horizontal yang bertumpuk satu sama lain. Selanjutnya silakan pilih modifikasi yang diinginkan, apakah menjadi lebih pendek, lebih panjak, lebih sederhana, lebih santuy, atau lebih profesional.

Sementara pada ChatGPT, jika mau menambahkan kalimat pada pertanyaan maupun instruksi yang diajukan, harus membuat prompt baru. Sistematik kerja bisa dibilang kurang rapi karena layar perangkat akan penuh dengan chat bubble

  1. Akses untuk Pencarian Suatu Website

Baik itu Bard maupun ChatGPT sama-sama mampu menjalankan perintah untuk mencari website yang diminta oleh user. Poin yang membedakannya adalah Bard akan melaksanakan perintah tersebut secara gratis. 

Sedangkan dalam ChatGPT, fungsi tersebut hanya program yang dijalankan terbatas pada user yang memakai versi berbayar. 

  1. Pondasi Sistem yang Dipakai

Pemrogram dalam Bard vs ChatGPT berlandaskan pada sistem yang berbeda. ChatGPT memakai Generative Pretrained Transformer 3 (GPT-3). Sistem yang memiliki kelebihan menghasilkan teks yang mendekati natural dengan percakapan sehari-hari manusia. 

Sedangkan Google Bard memakai sistem Language Model for Dialogue Applications (LaMDA) yang fokus untuk menskenariokan dialog. Maka, tak heran apabila LaMDA memiliki kemampuan lebih untuk menjawab sangat banyak pertanyaan yang user ajukan.

  1. Relevansi Sumber Informasi

Dalam menulis suatu karya terutama yang berbasis ilmiah, penting sekali memakai sumber dengan tahun yang terbaru supaya lebih tepercaya. Nah, berkaitan poin perbandingan antara Bard vs ChatGPT maka Bard lebih unggul. 

Sampai detik ini, ChatGPT masih sangat terbatas dalam menggali informasi karena hanya sampai tahun 2021. Jadi, mereka sudah tidak mengikuti lagi perkembangan apa yang sedang terjadi di atas tahun tersebut. 

Coba deh bandingkan dengan Bard karena didukung oleh database Google sehingga membuatnya dapat menyelami website hingga momen-momen yang paling baru sekalipun. 

Bisa dikatakan Bard lebih tepercaya dalam menyajikan informasi. 

  1. Jenis Tulisan yang Dihasilkan

Perbandingan selanjutnya berdasarkan jenis tulisan yang dihasilkan. Jika sedang butuh bantuan membuat tulisan yang sifatnya lebih ilmiah sehingga wajib meneliti secara mendalam, Bard adalah jawabannya! 

Bard bisa cocok dengan tulisan semacam itu sebab:

  • Saat memberikan suatu informasi terkait pertanyaan user. Bard juga akan menyediakan dari mana sumber tersebut didapatkan. Namun sebelumnya dalam prompt, kalian harus berikan perintahnya dulu, ya.
  • Memiliki fitur “pemeriksaan rangkap” yang berbentuk ikon Google apabila kalian mau meninjau lebih lanjut validitas informasi yang telah Bard presentasikan. Nantinya dari pemeriksaan ini, program akan menyoroti teks dengan warna hijau dan orange. Hijau menunjukkan teks tersebut memuat pernyataan yang senada dengan hasil pencarian Google. Sebaliknya, orange menandai bahwa terjadi perbedaan dengan fakta yang dibeberkan oleh Google. 
  • Bard sudah diprogram untuk juga menawarkan topik-topik lain yang sekiranya masih berkaitan dengan penelitian yang sedang dikerjakan. 

Di sisi lain, tulisan yang ChatGPT hasilkan lebih cocok untuk kebutuhan yang lebih santai, seperti menulis artikel, menerjemahkan, merangkum, mempromosikan jualan,  dan lain-lain.

Selain itu, ChatGPT selangkah lebih maju dalam hal penulisan karena bisa membantu penulis melakukan salah satu aktivitas yang cukup krusial. Aktivitas tersebut tentunya adalah membuat draft judul, subjudul, dan poin-poin penjelas dari subjudul.

  1. Akses Mengunggah Gambar

Perbedaan selanjutnya adalah fitur mengunggah gambar. Apabila kalian berencana melakukan itu maka pakailah Bard. Cukup dengan menekan simbol berbentuk “foto”, kalian bisa mengunggah gambar apapun ke prompt sesuka kalian. 

Nantinya kalau ada orang lain yang sudah diberi izin masuk ke dalam akun Bard kalian, mereka bisa mengunduh gambar tersebut. 

  1. Akses untuk Mengekspor Respon ke Tools Lain

Satu poin lagi nih untuk Bard dari head to head Bard vs ChatGPT. Poin ini diperoleh karena sistem chat AI yang satu ini memungkinkan mengekspor respon dalam prompt langsung ke tools lain. 

Tools lain yang dimaksud di sini, seperti Google docs dan Gmail. Tidak heran sama sekali sih karena Bard masih produk dari Google. Adanya integrasi berguna supaya kerangka artikel yang telah dibuat dalam prompt langsung masuk ke “kertas kerja” Google docs.

ChatGPT memang belum terhubung dengan tools yang berfungsi sebagai “kertas kerja” sehingga kalian masih harus melakukan cara lama, yakni dengan copy paste

Dalam perkembangannya, semua layanan ChatGPT telah terhubung dengan layanan berbasi AI lainnya dari platform pengeditan video Wondershare Filmora untuk copywriting. Nah, melalui ChatGPT, kalian akan lebih mudah melakukan pengeditan video dengan hasil yang lebih bagus. 

  1. Kemampuan Menghasilkan Gambar

Dari segi perbandingan menghasilkan gambar Bard vs ChatGPT, hasilnya seri karena masing-masing memiliki keunikan tersendiri. 

Bard menghasilkan gambar dengan menyelam ke dalam berbagai website. Jadi, jika sedang membuat riset dan menyuruh AI di sini menyertakan gambar spesifik, ia mampu melakukannya dengan tepat, loh. 

Jika kalian klik pada gambar maka secara otomatis Bard akan membawa kalian langsung masuk ke sumber informasi aslinya. Wow, asik, kan?

Bisa dikatakan bahwa kelemahan ChatGPT yang belum bisa mencari gambar yang dibutuhkan dari website dapat ditutupi berkat kemampuan AI membuat gambar sendiri dengan DALL E-3. Hanya saja, fitur tersebut sifatnya berbayar, ya.

FYI, dengan kemampuan menghasilkan gambar secara mandiri, ChatGPT sangat bisa dimanfaatkan untuk memudahkan membuat karya yang orisinal.

  1. Opsi Pemakaian Bahasa

Sampai saat ini ChatGPT tercatat telah kompatibel dengan 94 jenis bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan AI ini dapat diterima dalam jangkauan yang lebih besar.

Anyway, Google Bard sempat memberikan pengumuman resmi dengan segera memperluas akses bahasa yang mengakomodasi 180 negara.  

  1. Kompetensi dalam Membuat Konten Tulisan yang Orisinal

Poin selanjutnya terkait kompetensi mereka dalam menghasilkan konten bebas plagiarisme. Terutama bagi konten yang berbentuk tulisan maka salah satu kelemahannya jika pembuatnya adalah AI adalah masih belum pandai memparafrase.

Akibatnya, seringkali kata-kata yang digunakan AI masih mirip dengan sumber asli sehingga saat diperiksa plagiarismenya, persentasenya cukup tinggi. Santuy dongs, sebab seiring perkembangan, kedua model chatbot AI terus berusaha memperbaikinya.

Pada ChatGPT, dalam menjamin orisinalitas maka sistem akan melakukan observasi pada prompt yang user masukkan lalu meresponnya seunik mungkin sekaligus tetap relevan. Selain itu, dengan adanya algoritma Natural Language Processing (NLP), ChatGPT lebih pandai menilai keunikan konten yang sedang dibuat dibanding referensinya. 

Oia, Google Bard pun secara konsep dasar melaksanakan hal yang sama kok seperti ChatGPT. Hanya saja, mereka menaikkan ke level selanjutnya dalam memprevensi plagiarisme dengan metode adversarial training

  1. Kualitas Coding Jika Prompt Berhubungan dengan Pemrograman

Hadirnya AI juga sangat membantu bagi para programmer dalam mencari inspirasi terkait bentuk coding dari program tertentu. Nah, apabila ada kebutuhan semacam itu maka dari perbandingan Bard vs ChatGPT, pilihan kedualah yang lebih sesuai.

Hal ini berkaca pada AI dari ChatGPT yang sudah biasa dilatih dengan sejumlah data berbentuk teks dan kode dalam kuantitas yang sangat besar, termasuk di dalam repositori GitHub.

Sebenarnya Bard pun telah developer latih dengan jumlah data yang besar, fokusnya lebih lebar dibanding ChatGPT karena memuat lebih banyak informasi. Hal ini yang akhirnya menyebabkan posisinya kurang menguntungkan jika harus berurusan secara spesifik dengan coding.

Berikut ini gambaran saat diberikan prompt:

“Buatlah coding dengan Python yang menghasilkan teks Hello World”.

ChatGPT meresponnya dengan sangat detail terkait instruksi bagaimana membuat kode tersebut. Bahkan, sistem sampai mencantumkan link untuk mengunduh website Python.

Lalu, Mana yang Lebih Baik?

Sebenarnya semua bergantung pada kebutuhan user sih, mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kalian saat ini.

Apabila kalian butuh bantuan membuat penulisan ilmiah maka Bard paling cocok kalian gunakan karena fitur-fitur di dalamnya didesain untuk keperluan seperti itu. Sedangkan jika penulisan yang kalian butuhkan sifatnya lebih santai semacam copywriting maka silakan kalian gunakan ChatGPT.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

One response to “Apa Saja Perbedaan antara Bard (Gemini) dengan ChatGPT? Yuk Simak agar Tahu Mana yang Terbaik!”

  1. […] sih Google merespons ChatGPT dengan cara meluncurkan Google Bard. Google Bard termasuk teknologi AI yang mirip seperti ChatGPT sih, yakni fokus pada teks dan […]

Leave a Comment