Pengertian Deployment, Siklus, dan Tips Melakukan Deployment

Deployment itu merupakan tata cara mulai dari proses dokumentasi kode program aplikasi, apa saja pengembangan yang dilakukan, instalasi, hingga konfigurasi. Lalu, ada berapa jenis deployment, siklusnya, dan tips melakukannya gimana sih? Simak sampai kelar yuk Pengertian Deployment, Siklus, dan Tips Melakukan Deployment

Pengertian Deployment

Deployment adalah suatu proses yang sangat penting dalam dunia TI yang berkaitan dengan pengiriman dan implementasi software atau aplikasi ke dalam suatu lingkungan produksi atau produksi yang sebenarnya.

Deployment pada konteks ini mengacu pada proses mengambil source code dari pengembangan, menginstal, dan mengkonfigurasi aplikasi atau sistem agar dapat dijalankan dan digunakan oleh pengguna akhir.

Jenis Deployment

Berikut ini ada dua jenis deployment:

1. Metadata Deployment

Metadata deployment mengacu pada proses penerapan metadata atau informasi terkait aplikasi atau sistem ke lingkungan produksi. Nah, metadata ini menyertakan perubahan pada kode, template, stylesheet, file, dan lain-lain.

Metadata deployment melibatkan proses pengemasan metadata, pengujian metadata, dan penerapan metadata ke lingkungan produksi.

Tim harus mengemas metadata pengguna baru tersebut, melakukan pengujian, lalu menerapkan ke lingkungan produksi sehingga pengguna baru dapat mengakses aplikasi tersebut.

2. Content Deployment

Content deployment mengacu pada proses penerapan konten atau data ke lingkungan produksi.

Konten ini dapat berupa file gambar, video, atau dokumen lain yang digunakan oleh aplikasi atau sistem.

Tim harus mengemas file gambar tersebut, melakukan pengujian, lalu menerapkannya ke lingkungan produksi sehingga pengguna dapat melihat file gambar tersebut dalam aplikasi.

Siklus Deployment

Berikut ini tahapan-tahapan plan pada siklus deployment:

1. Perencanaan dan Persiapan

Tahap awal dari siklus deployment adalah perencanaan dan persiapan.

Pada tahap ini, tim pengembang dan tim operasi sistem (DevOps) harus memastikan bahwa semua sumber daya dan software yang dibutuhkan telah tersedia dan terpasang dengan baik. Tim juga harus mengidentifikasi risiko dan kendala yang mungkin terjadi selama proses deployment.

2. Tes dan Verifikasi

Setelah semua persiapan telah dilakukan, tim harus melakukan serangkaian tes dan verifikasi untuk memastikan bahwa sistem atau software berjalan dengan baik di lingkungan produksi.

Tahap ini mencakup pengujian fungsional, pengujian kinerja, dan pengujian keamanan.

3. Deployment dan Konfigurasi

Pada tahap deployment dan konfigurasi, tim harus memastikan bahwa software atau sistem terpasang dan dikonfigurasi dengan benar di lingkungan produksi, termasuk konfigurasi jaringan dan infrastruktur yang relevan.

4. Monitoring dan Pengelolaan

Setelah sistem atau software telah terpasang, tim harus selalu memantau kinerja dan penggunaan sistem untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik.

Tim juga harus memastikan bahwa sistem dapat dikelola dengan efektif, termasuk penerapan pembaruan dan perbaikan masalah yang terjadi.

5. Evaluasi dan Peningkatan

Langkah terakhir adalah tim harus melakukan evaluasi dan peningkatan terhadap sistem atau software.

Termasuk melakukan pengukuran kinerja, mengidentifikasi masalah yang terjadi, dan mengimplementasikan perbaikan atau pembaruan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi sistem.

Tips Melakukan Deployment yang Baik

Berikut ini beberapa tips yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan deployment yang baik:

1. Perencanaan yang matang

Pastikan untuk merencanakan dengan matang ya sebelum melakukan deployment.

Silakan buat rencana deployment yang terperinci dan pastikan semua bagian sistem telah diuji secara menyeluruh.

Selain itu, lakukan riset dan perencanaan yang matang untuk menghindari masalah di masa datang.

2. Tes di lingkungan staging

FYI, sebelum melakukan deployment di lingkungan produksi, perlu melakukan pengujian di lingkungan staging dulu, ya.

Pengujian fungsional, pengujian kinerja, dan pengujian keamanan harus dilakukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum dilakukan deployment.

3. Verifikasi source code

Anyway, pastikan source code yang akan diterapkan telah diverifikasi dan diperiksa dengan seksama, ya. Hal ini membantu memastikan bahwa source code telah diuji dan memenuhi persyaratan fungsional dan keamanan.

4. Pemantauan secara real-time

Oia, perlu juga loh melakukan pemantauan kinerja sistem secara real-time setelah deployment dilakukan.

Pastikan juga bahwa sistem dapat dikelola dengan efektif, termasuk penerapan pembaruan dan perbaikan masalah yang terjadi. Hal ini akan membantu untuk mengidentifikasi masalah dengan cepat dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

5. Backup dan restore

Jangan lupa ya untuk lakukan backup dan restore data sebelum dan setelah melakukan deployment. Hal ini akan memudahkan dalam melindungi data dari kehilangan atau kerusakan akibat deployment yang gagal.

6. Tim IT yang berkualitas

Eitss, kalian perlu memiliki tim IT yang berkualitas untuk melakukan deployment, loh. Tim IT yang handal dan ahli dalam melakukan deployment dapat membantu memastikan bahwa sistem diterapkan dengan sukses dan tanpa masalah.

7. Proses dokumentasi

Terakhir, wajib mendokumentasikan setiap tahap deployment dengan baik. Hal ini bisa membantu tim IT dalam memahami dan memperbaiki masalah yang muncul di masa depan.

Sudah Paham tentang Deployment, kan?

Jadi bagaimana, apakah perusahaan kalian sudah menerapkan tahap deployment? Semoga artikel ini bisa memberikan insight bagi perusahaan kalian dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment