by

silvia

web-cache

Pernah gak sih kalian batal mengunjungi sebuah website karena waktu loadingnya terlalu lama? Inilah yang sebenarnya sedang dialami oleh website ketika kalian tidak memasang web cache. Sebenarnya web cache itu apa sih? Oke, baca yuk sampai selesai Mengenal Web Cache

Betul sekali, tanpa web cache maka website akan lambat dan informasi yang diinginkan pengunjung tak kunjung ditampilkan. Memangnya apa sih web cache itu?

Pengertian Web Cache

Cache didefinisikan sebagai komponen berukuran kecil dan bersifat sementara yang menyimpan data-data komputasi yang baru dijalankan atau duplikasi data lain yang berguna untuk menjalankan perintah di masa mendatang dengan lebih cepat.

Dalam pengertian sederhana, cache adalah tempat untuk menyimpan memori sehingga tak perlu lagi memulai dari awal ketika suatu saat ingin mengakses suatu informasi. Sedangkan web cache adalah adalah sebuah arsip web yang disimpan oleh aplikasi-aplikasi browser, misalnya Google Chrome, Firefox dan Opera.

Fungsi Web Cache

Ada empat fungsi, yaitu sebagai berikut:

  • Meningkatkan kecepatan pencarian data ketika menjelajah dunia nyata.
  • Masih bisa melihat tampilan website user meski website sedang down.
  • Bisa menjadi salah satu cara untuk menyelidiki jika terjadi perubahan posisi pada website.
  • Untuk memantau perkembangan pengoptimalan website.

Cache juga bisa dijadikan indikator berhasil tidaknya suatu artikel yang terindeks terakhir kali oleh mesin pencari dan tanggal yang tertera di dalam halaman cached akan terus berubah dari waktu ke waktu.

Jenis-Jenis Cache yang Berhubungan dengan Website

Jenis-jenis cache yang berhubungan dengan website:

Browser Cache

Apapun browser yang kalian gunakan, pasti memiliki browser cache. Terus browser cache itu apa sih?

Browser cache adalah jenis cache yang paling dekat dengan pengunjung website.  Saat kalian mencari suatu informasi pada website, browser akan menyimpan datanya. Oleh karena itu, ketika kalian mengaksesnya kembali maka browser cukup menyajikan cache tersebut.

Sayangnya browser cache memiliki ruang yang agak sempit sehingga jangan heran kalau kalian perlu sering-sering membersihkan cache.

Untuk memudahkan memonitor ruang penyimpanan, kalian membutuhkan add expires header, yang mana bertugas mengingatkan saat cache sudah menumpuk ataupun kadaluarsa.

Server Cache

Server cache merupakan data halaman website yang disimpan di dalam server atau sistem pusat. 

Server cache memiliki beberapa macam cache, yaitu:

  • Full-page cache: berisi seluruh data dari halaman website, seperti gambar, file HTML, stylesheet, dan lain-lain.
  • Object cache: hanya menyimpan satu jenis data pada halaman website, seperti gambar, database, dan lain-lain.
  • Opcode cache: menyimpan file-file PHP yang digunakan website. Dengannya, tiap request dapat dieksekusi file tersebut dengan lebih cepat.
  • CDN cache: tempat penyimpanan cache yang tersebar di berbagai negara. Ketika pengunjung mengakses website kalian, server terdekat akan mengirimkan cache tersebut. Cache ini dapat digunakan setelah mengintegrasikan website dengan layanan Content Delivery Network (CDN).

Baiklah Guys, sekarang kalian sudah tahu terkait web cache dan yang tidak kalah penting adalah web cache ternyata merupakan fungsi penting yang memastikan website dapat dimuat secara lebih cepat.

Jika ada komen atau pertanyaan, silakan sampaikan di kolom komentar ya 🙂
Bagi kalian yang masih bingung bagaimana cara membuat website, tenang saja. Kami punya solusinya. Kalian bisa langsung cek ke Jetorbit guna memenuhi kebutuhan pembuatan website kalian. Selain itu, kami juga menyediakan VPS dan bisa kalian cek di sini.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 5 / 5. Jumlah rate 1

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment