Untuk mengonlinekan situs, kalian perlu melakukan beberapa cara hosting website sehingga pengunjung bisa mengaksesnya di internet. Nah, kalian perlu menyimak artikel ini sampai selesai karena akan membahas 7 Langkah Mudah Cara Upload Website ke Hosting
Sebelum membaca tutorial cara upload website lebih lanjut, kalian harus melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Masuk ke control panel akun hosting kalian.
- File website (biasanya dalam format arsip .zip atau .tar.gz) dan database (jika digunakan).
- Aplikasi FTP, seperti FileZilla dan informasi login FTP (opsional).
Cara Mudah untuk Upload Website ke Hosting
Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengupload website kalian ke hosting:
1. Memilih Layanan Hosting yang Bisa Diandalkan
Sebelum ke langkah cara upload website ke hosting, pastikan ya bahwa kalian sudah berlangganan layanan hosting yang bisa diandalkan. Baik dari sisi kecepatan, keamanan dan pilihan sumber daya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kalian. Silakan berkunjung ke Jetorbit dan pilihlah web hosting sesuai kebutuhan, ya. FYI, kami juga menyediakan produk VPS, lho.
Setelah hosting aktif, kalian akan mendapatkan akses ke cPanel untuk melanjutkan ke langkah berikutnya. Selain itu, siapkan juga file website yang akan kalian upload.
2. Menyiapkan Database Sebelum Upload Data ke Hosting
Langkah pertama cara upload website ke hosting adalah membuat database sebagai tempat penyimpanan semua file website, terutama bagi website yang memiliki database seperti website WordPress.
Namun, jika website yang akan dikembangkan tidak menggunakannya maka silakan lewati langkah ini.
Nah, berikut ini cara untuk membuat database:
- Login ke cPanel lalu pilih menu MySQL Database
- Masukkan nama database lalu klik tombol Create Database
- Buat username dan password pada bagian Add New User lalu klik Create User
- Beri tombol centang pada bagian ALL PRIVILEGES lalu klik Make Changes.
3. Memilih Cara Upload Website Sesuai Kebutuhan
Sebelum mulai upload, kalian perlu memilih salah satu tool untuk mengupload file website ke hosting, yaitu:
- Menggunakan File Manager
File manager merupakan tool yang terdapat pada cpanel untuk pengelolaan file, seperti membuat, mengedit, membuka, memindahkan, dan menghapus file.
Kalian bisa menggunakan File Manager untuk upload website ke hosting jika ukuran file website tidak lebih dari 256MB.
- Menggunakan FTP
FTP atau File Transfer Protocol adalah tool yang bisa digunakan untuk upload website ke hosting. Berbeda dengan File manager, FTP tak ada batasan maksimum ukuran file upload.
Ada beberapa FTP populer yang bisa digunakan, seperti Filezilla, SmartFTP, CoreFTP, atau FTP client.
4. Melakukan Upload dan Ekstrak File Website
Selanjutnya kami akan bahas cara menggunakannya.
4.1. Upload Website ke Hosting Melalui File Manager
Inilah cara upload website ke hosting dengan file manager:
- Login ke cPanel terlebih dulu lalu klik menu File Manager pada kolom Files.
- Setelah masuk ke file manager, buka direktori public_html.
- Klik Upload pada direktori public_html.
- Upload file dengan klik tombol Select File atau drag file ke area yang tersedia
- Setelah proses upload selesai, kembali ke File Manager dan kalian akan melihat file yang diunggah ke direktori public_html. Klik kanan pada file tersebut, lalu pilih Extract.
- Pastikan file tersebut diekstrak pada direktori public_html seperti yang terlihat, lalu klik tombol Extract File(s)
- Setelah selesai diekstrak, semua file akan dapat dilihat pada folder public_html.
- Yeayy, website telah berhasil diupload dan dapat diakses melalui browser.
4.2. Upload Website Melalui FTP Filezilla
Berikut ini cara upload website ke hosting menggunakan FTP:
- Install dan koneksikan FTP dengan hosting terlebih dulu. Isi detail FTP dengan data berikut: Host = (IP server hosting kalian), Username = (username cPanel kalian), Password = (password cPanel), Port = 21.
- Setelah berhasil terkoneksi dengan server, klik direktori website (pada contoh ini direktori WordPress). Lalu, buka juga direktori tujuan (public_html). Pindahkan semua file website ke direktori public_html.
- Yeayyy, website telah berhasil diupload ke hosting dan sudah dapat diakses melalui browser.
5. Melakukan Sinkronisasi Database di MySQL
Setelah semua file terupload, kalian perlu mensinkronisasi konfigurasi database di hosting. Biasanya file database bernama, config.php, koneksi.php, atau database.php.
Ubah dan sesuaikan data berikut dengan data database kalian:
- db_name: (nama database MySQL)
- db_user: (username database MySQL)
- db_password: (password user MySQL)
6. Memastikan File Berada di Direktori Public_HTML
Oia, kalian harus memastikan file yang kalian upload telah berada di direktori public_html atau document root. Sebab, jika ternyata file website berada di subfolder maka tampilan website kalian hanya akan menampilkan halaman index seperti ini:
Jika kalian mendapati tampilan website seperti itu, kalian perlu memindahkan website ke domain utama kalian dengan cara berikut ini:
- Buka File Manager lalu masuk ke direktori public_html.
- Kalian akan melihat subfolder berisi file website yang Anda upload berada di dalam direktori public_html
- Buka folder tersebut lalu centang Select All
- Klik kanan pada area yang diblok lalu pilih Move
- Setelah semua selesai dipindahkan, kembali ke public_html. Kemudian silakan hapus file dan folder yang sudah kosong.
7. Mengecek Hasil Upload Website
Okay, sekarang saatnya untuk cek apakah website kalian sudah berhasil online.
Silakan akses nama domain kalian melalui browser. Nah, pada contoh tutorial ini hasilnya kalian akan melihat halaman instalasi default WordPress. Artinya, proses upload website telah berhasil.
Okay, jadi itulah yang bisa kami sampaikan terkait cara hosting website. Cukup mudah, kan? Pastikan kalian melakukannya dengan benar ya, mulai dari pembuatan database hingga penempatan file pada direktori public_html. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!
Leave a Comment