Apa Itu Webhook dan Cara Menggunakan Webhook

Kehadiran Webhook sebagai sarana komunikasi antaraplikasi yang saat ini sudah banyak dimanfaatkan, bahkan sekelas Facebook dan Google. Tunggu deh. Ada yang belum pernah dengar sama sekali kah tentang Webhook? Okay, kalem, sebab kali ini kami akan menyampaikan tentang Webhook. Tanpa mengulur waktu, langsung simak yuk Apa Itu Webhook dan Cara Menggunakan Webhook

Apa Itu Webhook?

Webhook atau reverse API adalah sarana komunikasi antaraplikasi yang terjadi secara real time agar bisa berjalan lebih efektif.

Komunikasi di sini bergantung pada event, ya. Maka, bisa diartikan bahwa sistem ini dapat berjalan ketika ada permintaan yang masuk, baik input dan tindakan yang nantinya akan memicu tindakan lain yang akan dilakukan.

FYI, dalam penggunaan teknisnya, ada sebuah callback HTTP. Callback HTTP adalah metode pengiriman data yang dilakukan oleh HTTP. Data ini biasanya berbentuk XML atau JSON.

Jika akan melakukan pertukaran informasi agar berjalan dengan lancar, butuh adanya URL, baik itu http:// atau https:// saat melakukan set up

Cara Menggunakan Webhook

Ada tiga cara penggunaan berdasarkan tujuannya: 

Push

Penggunaan push dalam dunia bisnis atau dalam hidup sehari-hari adalah mengirimkan informasi. Setelah sistem 1 dan sistem 2 sudah saling terhubung maka sistem 1 bisa mengirimkan informasi ke sistem 2 berdasarkan trigger yang diminta oleh sistem 2.

Contoh paling umum adalah saat pelanggan sudah mendaftarkan dirinya ke sebuah aplikasi atau website, lalu pemilik sistem tersebut mengirimkan pesan selamat datang kepada setiap pelanggan baru.

Dengan adanya Webhook, kalian tak perlu mengirimkan secara manual karena email tersebut akan dikirimkan otomatis jika ada pelanggan baru yang mendaftar. 

Pipe

Di dalam dunia bisnis juga menggunakan pipe lho untuk mengirimkan sebuah notifikasi. Trus, perbedaan dengan push apa dong? Push hanya sekedar mengirimkan notifikasi. Sedangkan pada pipe penerima bisa melakukan tindakan lanjutan dari informasi yang sudah diberikan.

Contoh pengaplikasiannya adalah saat pelanggan ecommerce sudah memasukkan barang yang mereka inginkan ke keranjang namun pelanggan tersebut belum melakukan pembayaran, maka Webhook akan langsung mengirimkan pesan melalui email yang nantinya akan menuntun dan memberikan arahan kepada pelanggan untuk melakukan check out dan menyelesaikan pembayaran.

Plugin

Webhook dikenal dengan one way communication atau komunikasi satu arah.

Nah, kalian dapat memanfaatkan plugin agar dapat melakukan komunikasi dua arah dan melakukan pertukaran informasi sesuai dengan hak akses yang sudah diberikan.

Webhook vs API

API (Application Programming Interface) berfungsi sebagai interface penghubung antara satu sistem dengan sistem lainnya. Webhook juga bisa menghubungkan antarsistem, loh. 

Trus, perbedaan keduanya apa dong?

Performa

Dilihat dari segi performa, webhook lebih unggul dibandingkan dengan API.

Why? Sebab, webhook adalah sistem yang mampu melakukan transfer data secara otomatis sehingga butuh resource server yang lebih sedikit.

Bisa dibilang bahwa aplikasi yang cenderung memanfaatkan adanya callback HTTP akan memiliki performa jauh lebih baik. Sedangkan API butuh resource server yang lebih besar dan transfer data yang dilakukan pun secara manual. Makanya performa API pun kurang optimal.

Keamanan

Webhook punya sistem otomatis, artinya setiap proses yang dilakukan tidak dapat dikontrol. Hal tersebut justru akan membebani server bahkan server bisa mengalami overload.

Sedangkan API prosesnya masih berjalan secara manual, artinya kalian bisa mengontrol setiap proses yang akan dilakukan dan juga jumlah data yang masuk.

Cara Kerja

Webhook bekerja secara otomatis sedangkan API akan bekerja setiap kali ada permintaan.

Mudahnya begini. Anggaplah cara kerja webhook sama dengan berlangganan susu sapi. Jika kalian sudah berlangganan maka susu sapi setiap hari akan dikirimkan ke kalian tanpa kalian minta.

Berbeda dengan API. Saat tidak berlangganan susu sapi maka kalian diharuskan untuk mendatangi penjual susu sapi untuk mendapatkan susu sapi yang fresh. Jadi, susu sapi akan diterima ketika ada permintaan yang kalian kirimkan.

Kompatibilitas

Penggunaan API memang sudah tak asing lagi di kalangan semua orang. Bagaimana dengan webhook? Masih jarang sih. Makanya, jika dibandingkan dalam poin kompatibilitas, API sudah didukung dengan banyak aplikasi dengan alasan sistem keamanan yang memang lebih mumpuni.

Jika kalian butuh callback HTTP, untuk saat ini silakan manfaatkan API dulu, ya.

Kalian Sudah Siap Belajar Webhook?

Setelah kalian membaca sampai selesai, kalian tak perlu bingung menentukan mau menggunakan yang mana, ya. Sebab, kalian bisa menentukan sesuai dengan kebutuhan kalian. 

Jadi, mau memilih yang mana, nih? Pelajari Reverse API lebih detail lagi ya sebelum menggunakannya 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment