Apa Itu Prototype, Manfaat, dan Langkah Membuatnya

Ada yang belum paham tentang prototype? Eitss, itu langkah penting loh dalam menciptakan produk yang suksess, baik produk fisik dan digital. Wah, kalau ada yang belum tahu sama sekali tentang prototype, langsung simak saja yuk Apa Itu Prototype, Manfaat, dan Langkah Membuatnya

Apa Itu Prototype?

Prototype adalah model awal produk yang dibuat untuk menguji fungsionalitas, desain, dan kinerjanya sebelum diproduksi dalam skala besar. Tujuannya adalah menguji ide produk dan melakukan perbaikan sebelum merilis ke pasar.

Bentuk prototipe bisa fisik maupun digital, sesuai jenis produk yang akan diuji. Bahan yang digunakan juga bermacam-macam loh, mulai dari kertas, kayu, plastik, hingga printer 3D.

Jenis Prototype

Berikut ini jenis-jenis prototype:

1. Paper Prototype

Paper prototype adalah jenis prototipe yang paling sederhana dan murah. Sesuai namanya, paper prototype dibuat menggunakan kertas, pensil, atau alat tulis lainnya. Oia, contoh dari paper prototype adalah sketsa tampilan web dan kemasan kertas.

Biasanya, prototipe kertas digunakan untuk menguji ide desain pada tahap awal pengembangan produk. Namun, jenis prototype ini terbatas pada produk yang sederhana dan tak bisa terlalu menunjukkan kekuatan fisik produk.

2. Low-fidelity Prototype

Low-fidelity prototype adalah prototype versi lebih detail dibanding paper prototype. Umumnya terbuat dari karton, software, hingga cetakan 3D. Jenis prototype ini digunakan untuk mengetes fungsionalitas dan user experience produk.

3. High-fidelity Prototype

High-fidelity prototype adalah jenis yang memiliki model paling canggih dan sangat mirip dengan produk final, baik dalam sisi tampilan sampai fungsionalitas. Tujuan dari  prototype jenis ini digunakan menjelang pengembangan produk final.

Dibandingkan jenis prototipe lainnya, high-fidelity prototype dibuat untuk menguji tampilan, fungsi, hingga user experience yang lebih akurat.

Manfaat Prototype Bagi Bisnis

Berikut ini peran prototype dalam langkah pengembangan produk:

1. Membantu kolaborasi antartim dengan presentasi produk

FYI, prototype adalah salah satu alat bantu agar komunikasi dan kolaborasi tim lebih kuat. Sebab, prototype mampu menampilkan visualisasi produk yang bisa dilihat dan disentuh langsung oleh para anggota tim.

2. Menghemat waktu dan menekan biaya produksi

Meski memang butuh sejumlah biaya, membuat prototype justru akan menghindarkan dari potensi kehilangan waktu dan biaya pengembangan produk yang lebih besar.

3. Mengidentifikasi masalah pada produk

Manfaat prototipe berikutnya adalah mengidentifikasi masalah pada produk.

Melalui prototype, bisa lebih mudah mengetahui kekurangan produk. Mulai dari kesalahan desain, kegagalan fungsi, hingga kebutuhan konsumen yang tidak disadari. Dengan begitu, kalian bisa memaksimalkan fitur dan fungsi produk secara lebih efektif.

4. Menyempurnakan pengembangan produk

Prototype membantu untuk mengetahui kebutuhan pengguna dengan lebih akurat. Nah, kalian bisa menyempurnakan proses pengembangan dan fungsionalitas produk agar lebih menjawab kebutuhan pengguna.

5. Mengurangi risiko kegagalan

Kalian bisa menemukan kekurangan pada produk dan mengatasinya sebelum merilisnya ke pasar dengan membuat prototipe. Sehingga, kalian dapat segera memperbaiki produk dan menghindari risiko kegagalan.

Contoh-Contoh Prototype

Okay, kita simak yuk contoh dari prototype sesuai masing-masing jenisnya.

1. Sketsa

Sketsa bisa dibilang termasuk jenis paper prototype. Fungsi sketsa sebagai prototype adalah untuk memberi visualisasi konsep ide secara kasar dan cepat. Sehingga, detailnya pun tak terlalu tinggi.

Hmmm, contoh yang mungkin pernah kalian temui adalah sketsa tata letak dan bangunan, storyboard, dan sketsa tampilan depan produk elektronik.

2. Wireframe Website

Wireframe website adalah kerangka dasar halaman website untuk menunjukkan desain yang ingin ditampilkan. Contoh prototype ini bisa termasuk paper atau low-fidelity prototype, ya tergantung membuatnya seperti apa sih.

apa itu Prototype

Nah, kalian bisa membuat wireframe website dengan sketsa atau memanfaatkan berbagai software, seperti Figma, Sketch, hingga Adobe XD.

3. Model 3D Cetakan Produk

Bisnis manufaktur sering menggunakan 3D model sebagai prototype. Sebab, 3D model mampu menggambarkan detail fisik, fungsionalitas hingga kekuatan produk yang cukup akurat.

Contoh produk yang biasanya menggunakan 3D print adalah produk mainan, otomotif, hingga prostetik.

6 Langkah Cara Membuat Prototype

Berikut ini cara membuat prototype secara umum:

1. Tentukan tujuan dan target pengguna

Tentukan tujuan pembuatan prototype dan target pengguna. Maksudnya, kalian mesti tahu apakah kalian ingin melihat desain produk? Atau, ingin memastikan fitur produk berjalan sesuai dengan kebutuhan? 

Selain itu, tentukan pula target pengguna prototype agar data yang diperoleh nantinya sesuai dengan gambaran kebutuhan target pasar.

2. Buat sketsa atau gambaran kasar produk

Oia, sebelum melakukan proses pembuatan prototype, buat dulu sketsa atau gambaran awal produk. Kalian bisa memanfaatkan alat tulis, seperti kertas dan pensil atau tool digital untuk membuat rancangan awal.

Rancangan produk juga lebih tervisualisasikan dengan jelas dengan membuat sketsa. Tentu memudahkan dalam mempresentasikan produk kepada tim dan memberi tahu ke mereka terkait gambaran produk yang lebih jelas.

3. Pilih jenis prototipe yang sesuai dengan kebutuhan 

Selanjutnya, silakan pilih jenis prototype sesuai kebutuhan pengujian. Wait, perlu diingat ya bahwa setiap tujuan prototype itu berbeda-beda sehingga tidak bisa sembarangan memilih.

Sebagai pengingat nih, tujuan dibuat paper prototype adalah untuk melihat desain produk dengan biaya yang cukup hemat. Sedangkan low-fidelity prototype cocok untuk menguji fitur dasar produk.

Oia, jika ingin menguji desain akhir dan fungsi produk dalam situasi nyata, high-fidelity prototype merupakan pilihan yang tepat. 

4. Buat prototype produk dengan alat dan bahan yang tersedia

Okay, saatnya memulai proses pembuatan prototype dengan alat dan bahan yang sesuai dengan jenis prototype pilihan kalian.!

Oia, kalian bisa menggunakan kertas untuk paper prototype, maket, dan software untuk low-fidelity prototype, atau alat yang lebih canggih untuk high-fidelity prototype.

5. Uji prototype

Nah, setelah prototype jadi, tentu harus diuji. Metode pengujian prototype tergantung pada jenis prototipe dan kebutuhan produk, ya.

Beberapa contoh cara menguji prototype adalah melalui survey, user testing, A/B testing, peer review, hingga cognitive walkthrough.

6. Evaluasi prototype dan perbaiki produk

Setelah langkah pengujian, jangan lupa evaluasi prototype dan perbaiki produk kalian, ya. Dalam prosesnya, bisa jadi loh butuh berkali-kali pembuatan prototype demi mendapatkan produk final terbaik.

Sudah Paham kan tentang Apa Itu Prototype?

Okay, jadi bisa kalian pahami ya sekarang bahwa prototype adalah kunci kesuksesan pengembangan produk. Sebab, fungsi prototype kan membantu untuk mengetahui dan memperbaiki kekurangan produk sebelum dirilis.

Oia Guys, agar brand kalian lebih tepercaya lagi, kalian perlu membuat email dengan domain sendiri karena sekarang lebih mudah, aman, dan keren! Gunakan layanan  email hosting dari Jetorbit yuk agar bisa kirim email dengan @namadomainkamu.com menjadikan kesan tepercaya dalam bisnis. 

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment