tips memilih hosting

Siapa yang ingin membuat website? Ketika kalian ingin membuat website yang bisa diakses orang lain, tentunya kalian butuh domain serta hosting. Banyak orang merasa kebingungan dalam memilih hosting yang baik dan cocok untuk websitenya, khususnya bagi pemula yang baru terjun ke dunia website. Tak usah khawatir, temukan caranya yuk di Tips Memilih Hosting untuk Pemula

Bagaimana Kriteria Hosting Dikatakan Cocok atau Pas?

Untuk memilih suatu hosting, bukan hanya harga dan disk space saja yang perlu diperhatikan. Kalian mesti menyesuaikan dengan website yang ingin dibuat. Misal, website apa yang ingin dibuat, berapa estimasi pengunjung perhari, perlu akses SSH atau tidak, perlu kecepatan tinggi atau tidak, dan sebagainya. Hal tersebut sangat berpengaruh ketika kalian memilih hosting.

Silakan kalian bayangkan ketika kalian membuat website toko online yang diakses 1000 pengunjung tiap harinya. Tentu hosting yang dipilih juga harus dapat menampung standar 1000 pengunjung, memiliki Core CPU, dan RAM yang cukup serta kapasitas kurang lebih 2 GB. kalian tentu tak bisa memilih hosting dengan kapasitas hanya 300 MB. Wah, toko online kalian tidak akan maksimal dan mengalami overload atau resource limit.

Jadi, hosting dikatakan cocok atau pas jika sesuai dengan website yang ingin dibuat, tidak lebih dan tidak kurang. 

Bingung dengan Istilah di Dalam Hosting?

Untuk memilih hosting yang cocok atau pas, kalian harus memperhatikan resource dalam web hosting. Resource ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kinerja suatu website.

Bagi kalian yang masih pemula, kadang merasa asing dengan istilah dalam hosting, seperti CPU, RAM, SSD Disk Space, Bandwdith, VMEM, PMEM, dan sebagainya. Okay, selesaikan kebingungan kalian yuk dengan penjelasan di bawah ini:

Bandwidth

Bandwidth adalah jumlah transfer data yang dihitung dalam satuan waktu bit persecond (bps). Dengan kata lain, bandwidth merupakan kapasitas maksimal jalur komunikasi untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan data dalam hitungan detik. Koneksi internet dengan bandwidth yang lebih besar dapat memindahkan sejumlah data (misalnya file video) jauh lebih cepat daripada koneksi internet dengan bandwidth yang lebih rendah. Untuk lebih jelasnya, silakan cek artikel kami Apa itu Bandwidth

CPU

CPU atau Central Processing Unit merupakan salah satu perangkat komputer yang melaksanakan instruksi dari software di komputer. Intinya, CPU ini merupakan otaknya komputer. Di dalam CPU terdapat processor (core) yang berfungsi untuk mengatur semua aktivitas yang ada pada komputer. Hosting merupakan petak-petak dari suatu server komputer. Nah, CPU inilah yang akan melaksanakan apa yang diinstruksikan oleh software

Software yang dimaksud ialah website. Jadi, ketika kalian melakukan “klik” tombol yang ada di website, CPU akan melaksanakan instruksi tersebut. Untuk itu, pemilihan Core pada CPU sangatlah penting untuk diperhatikan.

Biasanya, hosting dengan Core 0,5 GHz-1 GHz sudah lebih dari cukup untuk menampung website biasa. Namun untuk kebutuhan bisnis, disarankan untuk menggunakan hosting dengan Core CPU standar 2 GHz agar performa bisa optimal.

RAM

RAM (Random Access Memory) merupakan suatu memori tempat penyimpanan data sementara. Semakin besar RAM yang dimiliki maka hosting akan semakin cepat dalam memproses website.

SSD Disk Space

SSD Disk Space merupakan kapasitas dari hosting itu sendiri. Ya, hampir sama seperti hardisk. Namun, hardisk tidak dapat memberikan performa yang bagus untuk sebuah hosting. Layanan Hosting yang bagus pasti akan menyediakan SSD (Solid State Drive) sebagai media penyimpanannya. 

Inodes

Inodes merupakan jumlah file yang bisa ditampung oleh satu akun hosting. Jika inodes penuh maka tentu akan berpengaruh terhadap performa hosting. 

VMEM dan PMEM

VMEM adalah Virtual Memory sedangkan PMEM merupakan Physical Memory. VMEM (Virtual Memory) yaitu memori virtual yang diambil dari SSD. PMEM merupakan memori fisik yang ada di RAM. Biasanya, ukuran RAM akan sama dengan PMEM. Semakin besar PMEM yang dimiliki hosting maka proses website akan semakin cepat.

EP dan ENPROC

EP singkatan dari Entry Processes. Entry Process ini akan mengatur banyak script web yang berjalan tiap waktu. Misal, hosting kalian memiliki 15 EP. artinya, dalam satu waktu (millisecond) terdapat 15 pemrosesan script website. 

Okay, untuk keperluan bisnis, disarankan untuk memilih hosting dengan 25-40 EP. Sedangkan ENPROC merupakan Entry Number of Processes. ENPROC pada dasarnya sama dengan EP. Namun, ENPROC juga mengatur banyak script, aplikasi web server, database yang berjalan tiap waktu. Biasanya hosting memiliki 100 ENPROC.

IO serta IOPS

IO singkatan Input Output. Sedangkan IOPS adalah Input Output Per Second. IO dan IOPS ini akan berpengaruh terhadap kecepatan hosting. IOPS ini akan mengatur jumlah proses upload dan download dalam 1 detik.

Memcached, Akses SSH, DNS Manager, FTP

Memcached merupakan salah satu fitur untuk mempercepat aplikasi web dinamis. Dengan fitur ini, pekerjaan hosting akan lebih ringan. Bagi kalian yang memiliki website dengan tampilan yang cukup dinamis dan banyak fitur, disarankan untuk memilih hosting yang memiliki fitur ini. 

SSH merupakan Secure Shell yang memperbolehkan kalian untuk melihat aktivitas server, memonitor server, melihat direktori server, merestart server, dan melihat job server. Apabila hosting kalian memiliki fitur ini maka kalian dapat mengakses server kalian sendiri via konsol atau terminal. Untuk lebih jelasnya silahkan baca Apa Itu SSH di Jetorbit. Akses SSH hanya bisa dilakukan di hosting minimal Paket Hosting Venus, ya.

tips memilih hosting 1

DNS Host Record Management merupakan suatu kontrol panel yang akan memudahkan kalian dalam urusan DNS Management. Kalian dapat dengan mudah mengatur dan mengelola DNS record melalui fitur DNS Host Record Management. Usahakan agar kalian memilih hosting yang memiliki DNS Host Record Management agar pengelolaan DNS record tidak ribet. 

Sedangkan FTP (File Transfer Protocol) akan memudahkan kalian dalam urusan upload file website di Hosting. Jadi, usahakan memilih hosting yang dilengkapi dengan fitur FTP.

Tips Memilih Hosting

Sebelum membeli hosting, silakan pastikan kalian mempersiapkan semuanya. Okay, berikut ini beberapa tips memilih hosting agar “cocok atau pas” dengan website:

  1. Sesuaikan spesifikasi hosting dengan website yang kalian buat. Jangan sampai memilih hosting dengan kapasitas 48 GB tapi hanya digunakan untuk website pribadi. Atau, jangan sampai memilih hosting dengan kapasitas sedikit padahal untuk toko online yang cukup besar.
  2. Pastikan kalian mempertimbangkan fitur SSH dan Memcached. Apakah website kalian butuh fitur tersebut atau tidak.
  3. Pastikan kalian mempertimbangkan resource yang ada dalam hosting, seperti CPU, RAM, SSD Disk Space, dan sebagainya. Jangan sampai tiba-tiba terkejut karena website error akibat resource limit.
  4. Keamanan poin penting! Pastikan memilih hosting dengan fitur dan support security yang baik. Pastikan dilengkapi dengan antivirus, antimalware serta adanya backup secara berkala. Jika memungkinkan, pilih layanan hosting yang support dengan CloudFlare, Imunify360, Railgun maupun yang lainnya.
  5. Selalu pilih hosting dengan rincian yang jelas. Jangan sampai kalian dibohongi oleh penyedia jasa layanan domain dan hosting. Pastikan kalian mengetahui spesifikasi hosting yang ingin dibeli.

Okay, sekian tips memilih hosting agar kalian dapat mengetahui hosting yang cocok atau untuk website kalian. Buat apa beli hosting dengan kapasitas sedikit dan harga murah namun ternyata tidak cocok dengan website yang kalian buat? Apabila ada pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi Tim Support kami, ya.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 5 / 5. Jumlah rate 2

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment