pengertian executive summary

Jika hendak membuat bisnis, salah satu hal yang wajib diperhatikan dengan baik adalah executive summary atau ringkasan eksekutif. Seberapa penting sih executive summary itu? Trus, mengapa komponen ini harus diperhatikan dengan baik oleh pengusaha? Udah, tak usah pusing, langsung simak yuk Pengertian Executive Summary, Manfaat, Contoh, Cara Membuat, dan Tips Membuatnya

Apa Itu Executive Summary?

Executive summary adalah suatu ringkasan yang berisi poin-poin penting terkait isi suatu dokumen.

Dengan kata lain, fungsi executive summary adalah untuk “membocorkan” inti dokumennya. Sehingga, pembaca tak perlu menyelami isi dokumennya terlalu dalam untuk bisa memahami informasi intinya.

Biasanya sih panjang executive summary antara satu sampai dua halaman. Hal ini wajar sebab iinya memang harus ringkas dan to-the-point.

FYI, kalian bisa membuat executive untuk berbagai macam dokumen, mulai dari business plan, studi kasus, hasil survei, hingga project plan.

3 Manfaat Executive Summary

Tujuan utama executive summary adalah untuk meringkas rancangan bisnis agar terlihat lebih singkat. Berikut beberapa manfaat yang ditemukan dari executive summary.

1. Memudahkan para investor

Keberadaan executive summary yang berisi ringkasan singkat mengenai rancangan bisnis, dapat memudahkan orang lain seperti investor untuk memahaminya. Sebuah rancangan yang baik akan menjadi nilai tambah bagi calon investor untuk mengetahui perusahaan dengan lebih detail dan akurat.

2. Lebih mempersingkat waktu

Tak semua orang punya banyak waktu untuk membaca sekaligus memahami rancangan bisnis karena memang ada berbagai informasi yang dicantumkan secara detail. Nah, dengan adanya executive summary, akan membantu pihak yang tidak punya banyak waktu luang untuk membaca business plan milik kalian agar bisa dipahami dalam waktu yang lebih singkat.

3. Membuka peluang bisnis

Dengan penjelasan yang tepat mengenai target perusahaan di dalam executive summary, hal ini membuka peluang lebih besar untuk berbisnis jangka panjang. Jika investor tertarik, mereka tidak segan untuk mendanai perkembangan bisnis yang dijalankan.

Contoh Executive Summary

Jika kalian membutuhkan contoh, berikut ini ada contoh template executive summary yang bisa kalian gunakan:

Contoh Template Executive Summary untuk Business Plan

Executive Summary Bisnis A

Bisnis A adalah bisnis yang bergerak di industri X sejak tahun 2000. Memiliki misi untuk menyejahterakan UMKM melalui produk dan layanan yang ditawarkan.

Deskripsi Bisnis:

Bisnis A menyajikan produk X yang berkualitas dengan memanfaatkan bahan baku pilihan dan proses produksi berstandar internasional.

Model Bisnis:

Produk Bisnis A tersebar di ribuan gerai di seluruh Indonesia. Kami juga memanfaatkan sistem waralaba untuk memperluas pasar secara masif.

Informasi Finansial:

Di tahun 2022, Bisnis A mencatatkan pertumbuhan penjualan sekitar 20%. Rata-rata omset yang diperoleh tiap bulannya sebesar Rp Y, dengan keuntungan bersih perbulan sekitar Rp Z.

Proyeksi Tahun Depan:

Bisnis A berencana untuk melakukan proyek X. Proyek ini berpotensi mendatangkan keuntungan sebesar Z, berdasarkan data C. Oleh karena itu, ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di bisnis A.

Contoh Template Executive Summary untuk Project Plan

Laporan Analisis Pasar Bisnis A Q1 2022 – Executive Summary

Masalah yang Dihadapi:

Bisnis A mengalami pertumbuhan yang stagnan sepanjang Q1 2022. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penjualan yang hanya mencapai Rp X perbulan. Selain itu, ada beberapa market niche potensial yang belum dijangkau.

Solusi yang Ditawarkan:

Bisnis A bisa melakukan proyek ekspansi pasar. Caranya dengan memperluas saluran pemasaran dan juga menjalankan kampanye marketing untuk target pasar yang baru.

Manfaat bagi Bisnis:

Dengan melakukan proyek ekspansi pasar, diperkirakan Bisnis A bisa menaikkan tingkat penjualan sebesar 20%. Hal ini didukung dengan hasil riset yang menunjukkan bahwa pasar akan bereaksi positif jika Bisnis A melakukan ekspansi ke wilayahnya.

Kesimpulan:

Untuk mengatasi masalah pertumbuhan yang stagnan, Bisnis A bisa mencoba untuk menjalankan proyek ekspansi pasar di kuarter selanjutnya. Hal ini dibutuhkan agar Bisnis A bisa memanfaatkan celah di market niche sekaligus menambah sumber penghasilan ke depannya.

Bagaimana Cara Membuat Executive Summary?

Cara membuat executive summary berbeda-beda, bergantung tujuan dokumennya. 

Kali ini akan dijelaskan cara membuat dua jenis yang paling populer, yaitu executive summary untuk business plan dan untuk project plan.

Bentuk executive summary pun bervariasi. Ada yang membuatnya dalam bentuk dokumen teks dan ada pula yang membuatnya dalam bentuk slide.

Di sini hanya akan dijelaskan summary yang dalam bentuk dokumen teks saja. Yuk kita mulai!

Cara Membuat Executive Summary untuk Business Plan

Pertama, harus tahu tujuan dokumennya dulu. Business plan biasanya dibuat untuk kepentingan stakeholder, contohnya seperti menarik investor atau mencari mitra bisnis.

Makanya, kalian harus sebisa mungkin mencoba agar executive summary yang dibuat mampu membuat pembaca semakin tertarik dengan bisnis kalian.

1. Buat Statement Pembuka

Di bagian awal, kalian harus membuat satu paragraf yang fungsinya untuk memberi tahu pembaca mengapa bisnismu menarik.

Paragraf ini bisa menjadi hook yang bisa membuat pembaca tertarik untuk membaca lebih jauh. Jadi, silakan gunakan kata-kata yang positif, optimistis, namun tetap realistis.

Contohnya, jika punya bisnis di bidang kerajinan kayu, kalian bisa menjelaskan secara singkat bahwa bisnis kalian menawarkan produk yang unik, memberdayakan pengrajin kayu di suatu wilayah, dan juga mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.

2. Deskripsikan Bisnis

Selanjutnya, kalian bisa menjelaskan detail tentang bisnis kalian. Mulai dari produk dan layanan yang ditawarkan, bisnis modelnya, hingga lokasinya.

Tujuan bagian ini cukup sederhana, kok. Harapannya adalah pembaca bisa paham apa yang bisnis kalian kerjakan dan bagaimana bisnis kalian mendapat keuntungan.

3. Jelaskan Model Bisnis yang Kalian Gunakan

Eitss, di bagian ini kalian bisa menjelaskannya secara lebih detail. Sebab, bisa jadi pembaca belum paham dengan model bisnis yang kalian sebut.

Selain itu, kalian juga bisa menjelaskan bagaimana bisnis kalian bisa bersaing dengan kompetitor dan bagaimana memposisikan bisnis kalian di mata konsumen.

4. Tampilkan Informasi Finansial secara Singkat

FYI, kalian tidak perlu menampilkan seluruh catatan keuangan bisnis kalian, loh.

Kalian hanya perlu menampilkan informasi yang penting saja, contohnya seperti jumlah penjualan perbulan, keuntungan yang kalian dapat, serta modal yang kalian miliki.

Sebagai pelengkap, bisa juga menampilkan prediksi catatan finansial bisnis kalian pada periode selanjutnya. Tentunya prediksinya harus ke arah yang positif.

Di sini kalian sudah menangkap tujuan dari bagian ini, kan? Yuhu, betul sekali! Informasi finansial dapat memberikan bukti konkret bahwa bisnis kalian menguntungkan. Dengan begitu, investor tak akan ragu untuk berinvestasi ke bisnis kalian.

5. Jelaskan Rencana Bisnis Kalian ke Depannya

Poin terakhir, perlu meyakinkan pembaca bahwa bisnis kalian punya prospek yang cerah. Caranya, dengan menjelaskan berbagai rencana yang ingin dijalankan bisnis kalian ke depannya.

Contohnya, kalian bisa menjelaskan bahwa bisnis kalian berencana untuk melakukan ekspansi ke pasar yang lebih luas. Hal ini bisa dicapai dengan dukungan kualitas produk yang mumpuni dan pendanaan yang kuat.

Kalian juga bisa menjelaskan alasan mengapa berinvestasi di bisnis kalian saat ini adalah keputusan yang tepat dan bagaimana investor bisa menjadi bagian penting dari pertumbuhan bisnis kalian.

Cara Membuat Executive Summary untuk Project Plan

Sempat dijelaskan bahwa executive summary dapat digunakan untuk meyakinkan manajer bahwa proyek yang dikerjakan akan menguntungkan.

Bagaimana cara membuatnya? Okay, silakan ikuti langkah-langkah berikut:

1. Jelaskan Masalah yang Sedang Dihadapi

Pertama, pembaca harus tahu mengapa proyek ini perlu dijalankan. Jadi, harus dijelaskan masalah yang ingin kalian pecahkan.

Contohnya, kalian menampilkan hasil riset yang menunjukkan bahwa ada market niche yang permintaannya belum terpenuhi. Selain itu, belum banyak kompetitor yang menargetkan market niche tersebut.

Selain itu, saat ini bisnis kalian sedang mengalami pertumbuhan yang stagnan. Sehingga, harus ada inisiatif untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis pada periode selanjutnya.

2. Beritahu Solusi yang Ditawarkan Proyeknya

Setelah menjelaskan masalah, tentu harus menawarkan solusi dong, ya. Nah, solusinya adalah proyek yang kalian ajukan.

Contohnya, bisa dijelaskan bahwa pertumbuhan bisnis bisa didorong dengan mengadakan proyek ekspansi pasar. 

Setelah itu, kalian juga perlu merinci bagaimana proyek tersebut mampu mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi saat ini.

Misal, jika saat ini tingkat penjualan pertahun hanya meningkat sekitar 5%. Maka proyek ekspansi pasar bisa meningkatkan penjualan hingga 20% pertahun.

3. Tuliskan Manfaat Proyeknya Terhadap Bisnis secara Keseluruhan

Jika pada bagian sebelumnya hanya menjabarkan bagaimana proyek mampu memecahkan masalah yang ada, sekarang bisa meyakinkan pembaca lebih jauh dengan menjelaskan dampak positif dari proyek tersebut secara jangka panjang.

Contohnya, kalian bisa memaparkan bagaimana perluasan pasar bisa memberi citra positif pada brand. Selain itu, proyek ini juga dapat menambah sumber penghasilan bisnis ke depannya.

4. Membuat Simpulan

Nah, di bagian penutup bisa memberikan simpulan kenapa proyek yang diajukan layak untuk dijalankan.

Bisa dibilang sih, di bagian ini seperti ringkasan yang fungsinya untuk memastikan bahwa pembaca benar-benar memahami poin yang ingin kalian sampaikan di executive summary-nya.

5 Tips Membuat Executive Summary yang Menarik

Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba agar executive summary lebih menarik:

1. Tidak Usah Memberi Penjelasan yang Terlalu Detail

Kalian tak perlu menjelaskan poin-poinnya terlalu detail.

Jika ingin tahu apakah isinya terlalu detail atau tidak, cobalah untuk membaca executive summary-nya dari sudut pandang orang awam. Jika kalian merasa bahwa isinya terlalu “ribet”, artinya tulisannya masih harus dibuat lebih simpel.

2. Hindari Penggunaan Istilah Teknis

Saat menjelaskan tentang bisnis atau proyek, memang wajar jika kita terdorong untuk menggunakan istilah-istilah teknis.

Nah, yang menjadi permasalahan adalah pembaca bisa jadi kebingungan jika mereka menemukan terlalu banyak istilah teknis. Itulah mengapa harus memastikan bahwa tulisannya bisa dipahami orang awam

Contohnya, daripada menulis “Bisnis kami berhasil meraih ratusan ribu traffic pada empat kuarter terakhir”, sebaiknya gunakan bahasa yang lebih mudah dipahami seperti “Bisnis kami berhasil mendatangkan ratusan ribu pengunjung dalam rentang waktu setahun”.

3. Pastikan Pembaca Mudah untuk Skimming

Kalian harus membantu pembaca untuk menangkap banyak informasi dalam waktu yang singkat pula sebab executive summary umumnya dibaca secara singkat. 

Oleh karena itu, kalian harus memastikan bahwa tulisannya mudah untuk di-skimming oleh pembaca. Sederhananya, hanya dengan membacanya sekilas, si pembaca bisa tahu pesan yang ingin disampaikan.

Caranya adalah bisa menggunakan subheading, bullet points, atau numbering. Sehingga, pembaca bisa dengan mudah menemukan informasi yang mereka butuhkan.

4. Gunakan Bahasa yang Positif

Apabila tidak menggunakan bahasa yang cenderung positif, tentu saja executive summary yang dibuat tidak akan terlihat meyakinkan.

Contohnya, kamu membuat executive summary untuk sebuah business plan. Namun, di dalamnya kalian tidak begitu yakin saat menjelaskan tentang proyeksi bisnis kalian ke depannya.

Hal seperti ini tentu bisa membuat si pembaca merasa pesimis dengan bisnis kalian. Itulah mengapa harus menggunakan bahasa yang cenderung positif.

Oia, pastikan juga penjelasan kalian tetap terlihat realistis, ya. Sehingga, pembaca tidak akan skeptis ketika membaca executive summary-nya.

5. Biasakan untuk Melakukan Double-Check

Executive summary ditempatkan di bagian paling awal dokumen sehingga kalian harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan di dalam penulisannya.

Sebab, jika tidak melakukan pengecekan ulang, bisa jadi ada typo atau kalimat yang penempatannya tidak tepat. Meski minor tapi hal seperti ini bisa mencederai kredibilitas dokumen kalian.

Oleh karena itu, kalian harus membaca kembali executive summary-nya setelah selesai dibuat. Bahkan, kalau bisa kalian meminta bantuan orang lain untuk mengeceknya. Jadi, kalian bisa mendapatkan perspektif lain terkait penulisan.

Okay, jadi itulah penjelasan mengenai executive summary atau ringkasan eksekutif beserta tips dalam membuatnya. Pada dasarnya, executive summary merupakan bagian dari business plan yang harus dibuat dengan sebaik mungkin.

Semoga bermanfaat dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment