Google Trends bukanlah alat SEO biasa. Bagi pengguna ecommerce dan dropshipping, alat ini sangat berguna untuk memberi tahu Anda terkait tren musiman dari produk tertentu atau niche pasar Anda. Anda bahkan dapat menggunakannya untuk mengungguli pesaing dengan memantau posisi mereka. Baca sampai selesai yuk Cara Menggunakan Google Trends: 10 Trik Mind-Blowing Untuk Pengusaha
Apa Itu Google Trends?
Google Trends adalah fitur pencarian tren yang menunjukkan popularitas istilah pencarian di Google. Anda dapat melihat apakah tren sedang naik atau turun. Anda juga dapat menemukan wawasan demografis, topik terkait, dan kueri terkait untuk membantu Anda lebih memahami tren Google.
Cara Menggunakan Google Trends: 10 Fitur untuk Pengusaha
Menggunakan Google Trends untuk Menemukan Niches
Google Trends adalah alat yang hebat untuk menemukan niche yang meroket. Kapan pun mencari niche baru, Anda pasti ingin memastikan bahwa Anda mengubah range dari “12 bulan terakhir” menjadi “2004-present”. Melakukan ini akan membantu Anda melihat dengan jelas apakah volume pencarian meningkat atau menurun. Namun, ini juga memungkinkan Anda melihat tren musiman dalam satu kesempatan yang jelas.
Berikut adalah contoh niche yang stabil di Google Trends: fashion pria.
Anda dapat melihat dengan jelas pada grafik bahwa ada sedikit penurunan. Namun, sebagian besar, volume pencarian untuk niche ini cukup stabil. Selama rentang beberapa tahun, Anda akan melihat sedikit penurunan atau peningkatan yang mana merupakan hal yang normal.
Temukan Kategori Produk yang Relevan di Topik Terkait (Related Topics)
Misalnya Anda telah membuat toko khusus yang berfokus pada bulu mata palsu. Setelah memiliki niche Anda, Anda mungkin tertarik untuk berekspansi ke vertikal lain. Alih-alih hanya menjual bulu mata palsu di toko Anda namun Anda juga ingin menjual kategori produk lain yang mungkin menarik bagi orang-orang.
Setelah mengetik “bulu mata palsu” ke Google Trends, scroll down ke bawah tempat Anda akan menemukan “Topik terkait”.
Yang menarik adalah empat contoh, “Serum”, “Bulu”, “Hukum”, “Magnet”, tidak terkait dengan bulu mata palsu dan tidak masuk akal sebagai kategori produk di toko Anda. Sedangkan “Eyeliner” sedikit terkait dengan bulu mata palsu dan bisa masuk akal sebagai kategori produk di toko Anda. Jadi, jika Anda ingin memperluas koleksi produk di toko Anda, melihat topik terkait mungkin bisa membantu. Sedangkan untuk perekatnya, produk tersebut juga bisa dijual di toko Anda karena kebanyakan bulu mata palsu membutuhkan lem bulu mata.
Menggunakan Google Trends untuk Riset Kata Kunci
Katakanlah Anda menjual blus wanita di toko Anda. Google Trends menunjukkan bahwa penelusuran untuk ini sedang tren, yang mana merupakan pertanda baik. Namun sekarang Anda ingin mencari tahu kata kunci mana yang harus digunakan, bagaimana memberi nama kategori produk Anda, dan bagaimana mengoptimalkan posting blog tentang topik blus wanita. Trik kecil yang dapat Anda lakukan adalah melihat sekilas “Kueri terkait”, yang ada di sisi kanan bagian “Topik terkait” yang baru saja kita bicarakan.
Sepanjang 2 kueri, Anda dapat melihat keterangan yang cukup konsisten karena antara pola dan baju, keduanya mengarah ke berbagai bentuk atau berbagai model dari blus wanita. Untuk contoh ini, Anda dapat memilih untuk membuat kategori produk berdasarkan model, seperti “blus asimetris”, “bettina blus”, “blouson”, dan lain-lain. Namun, Anda juga dapat memasukkan kata kunci tersebut di halaman produk Anda dan di nama produk. “Kemeja wanita” atau “blus untuk wanita” juga dapat dicantumkan sebagai kategori produk karena memiliki volume penelusuran dan cocok untuk jenis pakaian ini.
Promosikan Toko Anda Pada Saat Tren Musiman
Tren musiman memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis Anda. Sepanjang tahun, akan ada puncak dan penurunan yang akan mempengaruhi penjualan bulanan Anda. Selama musim puncak, persaingan dan penjualan akan meningkat dengan kekuatan penuh. Selama penurunan, Anda mungkin mulai menjual produk musiman.
Menggunakan Google Trends untuk Content Freshness
Content marketing membantu retailer online teratas memiliki lebih banyak traffic untuk meningkatkan kesadaran merek dan mendapatkan lebih banyak pelanggan daripada sebelumnya. Jadi membuat konten blog untuk situs Anda dapat membantu mengembangkan bisnis Anda.
Salah satu cara untuk mendorong lonjakan tiba-tiba dalam traffic penelusuran adalah dengan melakukan “content freshness“. Apa itu? Itu adalah saat Anda menghapus konten yang usang, menambahkan detail baru yang fresh, dan menerbitkan ulang konten di blog Anda.
Bagaimana Google Trends cocok dengan ini? Misalnya Anda memiliki toko sepeda, Anda mungkin memiliki artikel di blog Anda dengan kata kunci “cara memperbaiki sepeda”. Masukkan kata kunci tersebut ke Google Trends dan akan terlihat seperti ini:
Hal ini menunjukkan bahwa musim puncak untuk penelusuran ini untuk masing-masing tahun ternyata berbeda. Nah, tentunya Anda perlu melakukan content freshness setiap kali Anda mulai kehilangan posisi di Google.
Jadi, jika Anda adalah pemilik toko sepeda, Anda mungkin memperbarui “cara memperbaiki pos sepeda” di satu bulan sebelum musim puncak. Dengan melakukan itu, Anda akan meroket ke posisi teratas hasil penelusuran untuk kata kunci tersebut. Lakukan strategi ini pada artikel SEO Anda yang berkinerja terbaik dan Anda akan meningkatkan traffic situs Anda dalam waktu singkat.
Buatlah Konten Tentang Tren Saat Ini
Di beranda Google Trends, Anda akan menemukan bagian untuk penelusuran trending. Pencarian trending adalah topik terpanas saat ini. Anda dapat menelusuri pencarian tren harian, tren pencarian real time, dan pencarian berdasarkan negara.
Misalnya, pada 27 Februari 2019, trend harian yang paling banyak ditelusuri adalah tentang “Momo Challenge“, yang mengumpulkan lebih dari 5 juta penelusuran. Anda dapat melihat kata kunci, seperti “kids” dan “parents” di bagian “Related news”. Jika Anda memiliki toko online yang menargetkan orang tua dengan anak kecil, Anda dapat menulis artikel yang layak diberitakan tentang topik tersebut di blog Anda.
Dengan sesekali meliput cerita yang layak diberitakan di blog toko Anda, Anda dapat mengarahkan traffic bervolume tinggi kembali ke situs Anda.
Temukan Topik Niche Berdasarkan Wilayah
Salah satu elemen Google Trends yang paling menarik adalah bagaimana Anda dapat menemukan topik khusus berdasarkan wilayah. Ada 260 juta lebih orang di Indonesia. Tentunya audiens di masing-masing kota atau masing-masing provinsi tidak sama. Jadi mari kita uraikan pendapat kedua negara bagian ini tentang dress pendek.
Di Kalimantan Barat, minat terhadap dress pendek di tahun 2020 sangat tinggi di bulan Juli-Oktober.
Sekarang, mari kita lihat minat penelusuran Kalimantan Tengah di Google Trends.
Di tahun 2020, volume penelusuran untuk dress pendek meningkat di bulan Mei, Agustus, November, dan Desember. Apabila Anda membuat iklan untuk dress pendek yang Anda jual, lebih baik Anda menargetkan masing-masing provinsi karena minat yang meningkat ternyata terjadi di bulan yang berbeda-beda, Anda akan dapat memanfaatkan beberapa penjualan, baik Anda mempromosikannya di Facebook atau melalui Google Adwords.
Pantau Posisi Pesaing dengan “Google Trends Compare”
Di Google Trends, Anda bahkan dapat memantau pesaing Anda dan melihat seberapa baik kinerja mereka terhadap brand Anda. Dengan keluarnya film Captain Marvel, mari kita lakukan perbandingan Marvel Comics vs DC Comics untuk melihat bagaimana kinerja brand selama bertahun-tahun.
Yang menarik di sini adalah pada tahun 2004, kedua brand tersebut tampil pada level yang hampir sama, dengan Marvel memiliki sedikit keuntungan. Namun setelah 2013, kita melihat peningkatan yang jelas dari Marvel menjadi yang teratas.
Dengan fitur ini, Anda dapat membandingkan hingga lima istilah pencarian atau pesaing. Saat brand Anda mendapatkan audiens penelusuran yang lebih besar, Anda dapat menggunakan Google Trends untuk memastikan bahwa Anda selalu selangkah lebih maju dari pesaing. Apabila Anda menemukan bahwa pesaing tertentu tumbuh lebih cepat daripada Anda, Anda tahu untuk mulai menganalisis marketing channels mereka untuk memahami bagaimana Anda dapat improve.
Google Trends YouTube
Meskipun Google Trends biasanya digunakan untuk meningkatkan kinerja situs Anda, Anda juga dapat menggunakannya untuk meningkatkan jangkauan Anda di media sosial, khususnya YouTube. Setelah membuka YouTube dan mencari video “fashion”, kita bisa melihat bahwa video teratas menggunakan kata kunci “fashion trends 2019”. Mari kita hubungkan ke Google Trends dan lihat apa yang kita dapatkan.
Tentu saja, tahun yang ditambahkan ke kata kunci akan menjadikannya istilah pencarian populer di awal tahun. Namun, setelah kembali ke YouTube dan mencari “fashion trends 2019” di bilah pencarian, kita bisa menemukan sesuatu yang menarik.
Masing-masing video teratas dipublikasikan pada tahun 2020. Mengapa ini menarik? Karena seringkali vloggers (dan blogger juga) membuat konten sebelum tahun baru sehingga mereka dapat memulai traffic. Namun yang kita temukan di hasil teratas adalah bahwa peringkat konten 20120 cukup baik ketika dipublikasikan pada 2020.
Jadi, jika Anda berencana untuk membuat video yang berpusat pada tren mode pada tahun 2020, cara terbaik Anda adalah memublikasikan video tersebut sekitar bulan Januari untuk memanfaatkan data yang Anda temukan di Google Trends.
Bagaimana Anda dapat memanfaatkan traffic selama periode tersebut? Nah, jika Anda memiliki daftar email, Anda mungkin memutuskan untuk mengirim email selama bulan Maret dan September untuk meningkatkan popularitas video Anda lagi. Google akan melihat bahwa Anda mempromosikan konten video lama Anda dan kemungkinan akan memberi Anda penghargaan dengan posisi yang lebih tinggi untuk video Anda sehingga Anda bisa mendapatkan lebih banyak penayangan untuk itu.
Google Trends Google Shopping
Anda juga dapat menggunakan Google Trends untuk membantu Anda menentukan waktu terbaik untuk membuat Google Shopping ads. Misalnya Anda adalah retailer fashion yang mencoba mempromosikan gaun putih baru di toko Anda. Dengan melihat fitur Google Shopping Google Trends, Anda dapat menentukan bulan terbaik untuk iklan Anda. Mari kita lihat data di bawah ini:
Jadi, jika Anda seorang retailer, Anda dapat mulai menjual dan mempromosikan gaun putih Anda bulan November, Desember, Oktober, dan Mei. Tentunya asalkan Anda menjual kepada audiens Indonesia. Anda butuh memeriksa data untuk negara lain jika Anda berencana menargetkan di luar Indonesia.
Bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara membuat website, tenang saja. Kami punya solusinya. Anda bisa langsung cek ke Jetorbit guna memenuhi kebutuhan pembuatan website Anda. Selain itu, kami juga menyediakan VPS dan bisa Anda cek di sini.
Leave a Comment