Proses mengisahkan data memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan target audiens kalian. Untuk mencapai keseimbangan sempurna antara data dan penulisan yang kreatif, kalian perlu menerapkan strategi nih. Oke, lanjutkan bacanya yuk tentang Cara Membuat Strategi Mendongeng Data yang Tepat
Diagram di atas menunjukkan kepada kita hubungan antara data, narasi, dan visual dalam pemasaran. Narasi membantu menjelaskan data, visual membantu melibatkan konsumen konten, dan data memberikan wawasan untuk meyakinkan pelanggan guna melakukan sesuatu. Ketika ketiga elemen bersatu dalam keseimbangan yang sempurna, mereka membantu untuk membawa perubahan dalam bentuk penjualan, proyek atau proses pembelian, atau konversi.
Berikut ini ada beberapa cara agar kalian dapat mencapai keseimbangan antara narasi, visual, dan data melalui penceritaan data yang efektif.
Membuat alur cerita dengan tujuan yang jelas
Data story yang bagus memiliki tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan ini akan membantu kalian dalam menentukan pendekatan yang akan kalian ambil dan perspektif yang akan digunakan.
Setelah kalian memutuskan pendekatan dan perspektif, sekarang saatnya membuat alur cerita. Plot harus mencakup pengantar (seperti poin customer pain), tubuh (di sinilah kalian akan mendeskripsikan produk atau layanan serta bagaimana hal itu dapat melawan persaingan), dan kesimpulan (manfaat akhir dari menggunakan produk kalian).
Sama seperti memulai bisnis online, yang mana setiap gerakan yang kalian lakukan harus dipertimbangkan dan dihitung. Semua yang kalian lakukan saat kalian menentukan alur cerita data kalian haruslah selaras dengan narasi kalian. Jika elemen visual atau kalimat tertulis tampaknya tidak cocok, temukan atau buatlah elemen lain yang akan membawa cerita kalian itu maju.
Buat narasi yang menarik
Tidak peduli seberapa kreatif kalian dalam mengemas data, hal itu tidak boleh membuat audiens mereka bosan! Kalian melakukan penceritaan data untuk menarik perhatian calon pelanggan dan ini melibatkan pembuatan alur cerita atau narasi. Sama seperti cerita terbaik yang memiliki plot yang menarik, maka cerita data kalian juga harus menarik, menarik, dan menarik.
Biarkan data menceritakan kisahnya
Meskipun kalian ingin kisah data kalian menarik, kalian juga harus bersikap objektif. Ada banyak kasus bisnis yang terdokumentasi yang mana memanipulasi data agar sesuai dengan narasi yang mereka inginkan. Meskipun angka-angka dalam studi ini tidak tersentuh, cara penyajiannya mengarahkan audiens pada kesimpulan yang salah.
Lalu, bagaimana cara agar kalian dapat menghindari kesalahan yang sama?
- Biarkan data menentukan narasi: cerita kalian harus sedekat mungkin dengan kebenaran.
- Buat grafik kalian sesuai dengan data kalian: representasi grafik dari data harus sesuai dengan sumbernya.
- Menerapkan unit standar: ini sangat penting saat kalian melakukan perbandingan. Saat kalian mengukur demam, gunakan Fahrenheit atau Celsius, bukan campuran keduanya karena 32 °F tidak sama dengan 32 °C.
Saat kalian melakukan visualisasi data dan mendongeng, kredibilitas kalian sedang dipertaruhkan. Mempertahankan objektivitas kalian dan berpegang pada fakta, akan membantu kalian untuk mempertahankan kredibilitas brand kalian.
Segmentasikan audiens kalian menurut tingkat pemahaman topik
Data story yang baik hanya akan efektif jika dibuat dalam bahasa atau bentuk yang dapat dipahami oleh audiensnya. Hal ini berarti kalian mungkin perlu mensegmentasikan audiens berdasarkan pengetahuan mereka tentang subjek tersebut.
- Pemula/beginner: Memiliki pemahaman dasar tentang subjek tetapi tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
- Generalis: Berpengetahuan tentang subjek tetapi menginginkan pemahaman keseluruhan dan tema utama.
- Manajer: Memiliki pengetahuan yang mendalam dan praktis tentang kerumitan dan korelasi dengan akses ke data.
- Eksekutif: Memahami hanya pentingnya saja dan hasil dari kemungkinan situasi.
- Pakar/expert: Dapat dilakukan dengan representasi data yang lebih sedikit dan lebih banyak angka karena mereka dapat menghasilkan kesimpulan sendiri menggunakan data.
Saat kalian berurusan dengan data stories, kalian harus siap untuk membuat lebih dari satu cerita atau menggunakan lebih dari satu kumpulan data untuk menjangkau semua calon audiens.
Pilih representasi visual yang tepat
Gambar memang telah lama memainkan peran kunci dalam campaign pemasaran konten. Sekarang, dengan meningkatnya popularitas infografis, kalian memiliki pilihan lain untuk menceritakan sebuah cerita yang menarik.
Infografis di bawah ini akan menunjukkan kepada kalian mengapa konten visual sangat efektif dalam menyampaikan informasi:
Sebagai storyteller data, kalian memiliki banyak opsi untuk dipilih. Berikut ini ada berbagai jenis visualisasi yang dapat digunakan untuk memajukan alur cerita kalian:
Infografis
Ketika fakta dan angka gagal menyampaikan apa yang sebenarnya ingin kalian katakan maka gambar akan muncul! Nah, kalian dapat menampilkan informasi yang tepat dengan representasi gambar ilustratif.
Diagram Batang
Jika kalian ingin menunjukkan perbandingan antara dua angka dalam rentang waktu tertentu, diagram batang bisa menjadi pilihan yang bagus. Mereka adalah bentuk ilustrasi grafis yang jelas yang membantu audiens untuk memahami nilai relatif.
Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah pilihan ideal untuk mewakili berbagai fragmen dari keseluruhan yang biasanya dalam grafik melingkar. Mereka tidak perlu melingkar sempurna. Bahkan, kalian bisa menggunakan berbagai bentuk. Yang penting adalah bahwa semua poin data kategori kalian berjumlah angka yang dapat dikenali.
Diagram Garis
Gunakan diagram garis untuk memperlihatkan perubahan dalam rentang waktu sebagai serangkaian titik yang ditautkan oleh segmen linier pada dua sumbu. Mereka membantu dalam menentukan korelasi antara 2 set nilai yang mana salah satunya selalu bergantung pada yang lain.
Tabel
Kalian mungkin perlu menampilkan data kalian dalam format tabulasi. Audiens merasa bosan untuk menafsirkan tabel dan lembar kerja yang besar. Menggunakan warna-warna cerah, berbagai layout, dan pemformatan yang tepat akan membantu kalian menyoroti informasi penting.
Choropleth dan heat maps
Choropleth dan heat map adalah sejenis peta tematik dengan area berpola atau berwarna sebanding dengan variabel statistik. Misalnya, peta populasi akan menggunakan warna yang lebih gelap untuk menunjukkan kepadatan populasi yang lebih tinggi.
Uji dan edit produk akhir
Untuk menceritakan data story yang memperkaya serta sempurna kepada audiens target, kalian perlu menguji dan mengeditnya dan idealnya di depan seseorang yang mewakili audiens yang akan kalian tunjukkan. Kalian bisa saja menggunakan dua tes untuk mengukur kemungkinan respons audiens:
- Tes kebenaran: Apakah cerita tersebut menceritakan kebenaran? Apakah itu relevan dengan audiens? Apakah kalian akan membiarkan data berbicara sendiri atau apakah kalian hanya menggunakannya untuk memajukan narasi?
- Tes keterbacaan: Dapatkah audiens kalian memahami data story? Apakah ada elemen dalam cerita yang membingungkan? Apakah ceritanya disajikan dengan jelas atau adakah ambiguitas yang cenderung mengarahkan kalian pada kesimpulan yang berbeda?
Ingat, data storytelling yang menarik secara visual, tidak berfungsi jika gagal mengeja atau menambah warna pada konten kalian.
Nah, itu berbagai strategi yang dapat kalian coba, Guys. Kalau tidak dicoba, mana tahu hasilnya akan seperti apa, kan?
Selamat mencoba!
Hosting murah bisa didapatkan di Jetorbit tanpa mengurangi kualitas. Jetorbit selalu mengedepankan rasa puas klien dan tercapainya tujuan serta kesuksesan dari website yang ada di dalam Jetorbit. Berbagai macam pilihan web hosting berkualitas bisa kalian coba. Selain itu, kami juga menyediakan VPS dan bisa kalian cek di sini.
Leave a Comment