Chatbots menjadi alat penting untuk bisnis B2B yang ingin merampingkan operasi mereka. Chatbots dapat mengotomatiskan perolehan prospek, meningkatkan layanan pelanggan, menciptakan pengalaman yang lebih personal ke pembeli, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan. Baca sampai selesai yuk Cara Membangun Chatbot Ideal Untuk Sebuah Brand

3 Langkah Untuk Membangun Chatbot yang Ideal Untuk Brand

Baik kalian sedang membangun chatbot untuk agensi pemasaran digital atau bisnis dropshipping online, chatbot dapat digunakan untuk pemasaran, penjualan, dukungan pelanggan, dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah dasar-dasar untuk membuat chatbot untuk bisnis kalian:

Langkah 1: Tentukan Tujuan Chatbot Kalian

Sebagian besar pembeli target kalian tidak akan mendaftar saat pertama kali masuk. Mereka mungkin bahkan tidak ingin berbicara dengan kalian secara langsung atau melakukan panggilan bahkan memesan demo. Faktanya, sebagian besar pengunjung tersebut akan meninggalkan situs begitu saja tanpa melakukan apa-apa.

Daripada mengarahkan semua perhatian untuk capturing profil lead, gunakan saja live chat yang disesuaikan untuk melibatkan pengunjung baru dan melalui percakapan ini pula, mereka akan dengan rela memberi informasi terkait profil mereka ke kalian. Hal ini berarti kalian perlu menentukan fungsi yang kalian inginkan untuk dijalankan oleh bot. Contohnya, si A ingin membangun sebuah usaha yang mana tugas utama adalah memantau setiap pengunjung baru dan pengguna yang kembali, segera menanyakan apa yang mereka cari, dan bantuan dalam menjadwalkan demo atau mencari fitur.

Dengan tujuan utama seperti itu maka berikut tampilan alur percakapan awal si A:

Mari kita lihat penerapan praktisnya sekarang. Beginilah cara chatbot di MobileMonkey berkomunikasi dengan pengunjung baru:

Langkah selanjutnya meminta alamat email si A yang telah diberikan. Kemudian diberikan penjelasan singkat tentang apa yang dilakukan MobileMonkey dan menanyakan apakah kalian ingin terhubung dengan mereka melalui SMS. Kalian mendapatkan dua opsi: Connect on SMS atau No Thanks. Di sini si A mencoba menggunakan keduanya untuk melihat ke mana arahnya. Dengan opsi pertama, ia meminta nomor telepon kalian.

Untuk opsi kedua, sekali lagi akan menanyakan apakah dapat menindaklanjuti SMS. Di sini, si A memilih No.

Langkah 2: Gabungkan Elemen Percakapan

Setiap percakapan chatbot yang kalian desain akan memiliki elemen-elemen berikut ini:

• Salam: ini digunakan untuk memulai percakapan kalian. Tingkat formalitas akan bergantung pada apakah kalian ngobrol dengan returning user atau new visitor.

• Pertanyaan: untuk terlibat atau memperoleh informasi, chatbot harus bisa mengajukan pertanyaan agar percakapan tetap berjalan dengan optimal.

• Informasi: poin ini diserahkan kepada pengguna. Pengguna seharusnya memasukkan informasi yang diminta untuk bisa melanjutkan percakapan.

• Verifikasi: di ​​sinilah bot mengklarifikasi informasi dan menguji pemahaman si pengguna.

• Kesalahan: beberapa percakapan mungkin mengarah ke titik di mana chatbot tidak dapat menemukan jawaban atau memenuhi permintaan para pengguna.
• Permintaan maaf: jika chatbot gagal memberikan jawaban yang relevan maka chatbot dengan sopan akan mengakui kegagalannya dan berupaya untuk menjadi jembatan menuju solusi alternatif.
• Saran: chatbot menawarkan pengguna dengan tindakan yang relevan atau opsi untuk memulai lagi dari sana.
• Kesimpulan: ini menandai akhir yang jelas dari suatu percakapan.

Selain itu, ada juga elemen visual yang tidak bisa dikesampingkan. Menggunakan GIF, gambar, emoji, dan video bisa menjadi cara yang bagus untuk menjaga interaksi agar tetap berjalan dengan baik.

Langkah 3: Mulai Uji Percakapan Kalian

Pernah mendengar ungkapan bahwa mendengar apa yang kalian baca akan membantu kalian melihat kesalahan dengan lebih cepat kan? Aturan yang sama pun berlaku untuk membuat percakapan chatbot yang sempurna. Saat kalian mulai menguji alur percakapan, kalian mulai menunjukkan kesalahan yang perlu diperbaiki.

Tips: Coba lakukan ini dengan kawan kalian yang tidak memiliki petunjuk sama sekali tentang chatbot kalian. Ini merupakan metode yang efektif karena sepasang mata yang netral dapat memberikan feedback yang lebih baik. Memiliki penilaian netral akan membantu dalam kasus seperti ini.

Kalian dapat menggunakan beberapa alat pembuat chatbot, seperti Tidio atau Hello Tars untuk menguji percakapan kalian. Jika kalian mencoba membuat alur kerja percakapan chatbot di Tidio dengan menggunakan salah satu template mereka yang sudah jadi, kalian cukup menyalin kode JavaScript mereka dan paste di situs kalian untuk mendapatkan widget obrolan kalian. 

Langkah 4: Pilih Kalimat yang Tepat Untuk Mengakhiri Percakapan

Pesan selamat tinggal yang hangat akan menutup kesepakatan untuk kalian. Kalian akan mendapatkan kepercayaan dari para pengguna kalian dengan memberikan solusi yang relevan untuk masalah mereka dan bersikap baik kepada mereka sepanjang waktu.

Mengapa kalian harus memiliki sebuah ending? Karena kalian telah melakukan segala upaya untuk membuat suatu percakapan menjadi percakapan se-manusiawi mungkin. Percakapan nyata dengan manusia tentunya akan selalu berakhir kan? Jadi, silahkan luangkan waktu untuk mengetahui bagaimana kalian ingin mengakhiri suatu percakapan, seperti “Sama sama. Semoga ini bisa membantu.”

Beberapa alternatif yang bisa kalian coba:

• Senang karena kami dapat membantu. Kami selalu bersedia membantu dengan senang hati jika Anda membutuhkan kami.
• Tolong beritahu kami jika Anda membutuhkan bantuan yang lain.

Ungkapan seperti itu akan memberi closure. Jadi, jangan pernah biarkan pengguna merasa digantung. Ingat, ini adalah siklus penuh.

Gimana? Apakah sudah siap untuk menciptakan chatbot kalian sendiri dengan menampilkan karakteristik perusahaan atau bisnis kalian? Selamat mencoba!

Bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara membuat website, tenang saja. Kami punya solusinya. Anda bisa langsung cek ke Jetorbit guna memenuhi kebutuhan pembuatan website Anda. Selain itu, kami juga menyediakan VPS dan bisa Anda cek di sini.