Memcached adalah salah satu teknologi manajemen cache memori yang dapat membantu website agar lebih cepat. Nah, manajemen cache memori ini dapat digunakan pada hosting. Okay. tak usah pakai lama, langsung simak selengkapnya saja yuk tentang Apa Itu Memcached, Manfaat, dan Perbedaan Memcached dengan Redis
Apa Itu Memcached?
Memcached adalah sistem manajemen cache memori terdistribusi yang digunakan untuk meningkatkan kecepatan aplikasi web dengan mengurangi beban pada database.
Teknologi ini bekerja dengan menyimpan data dan objek dalam RAM, yang mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan data dari database atau sumber lainnya.
Melalui penyimpanan data yang sering diakses dalam memori, manajemen cache memori ini membantu mengurangi waktu respons aplikasi web sehingga aplikasi tidak perlu terus-menerus mengakses database untuk data yang sama.
Selain itu, dengan menyimpan hasil query database dalam cache, manajemen cache memori ini mengurangi jumlah permintaan langsung ke database, yang pada akhirnya meningkatkan performa dan mengurangi latency.
Manfaat Menggunakan Memcached
Berikut ini beberapa manfaat utama dari penggunaan Memcached:
Skalabilitas
Memcached sangat mudah diskalakan secara horizontal, artinya kalian dapat menambahkan lebih banyak server untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan kecepatan tanpa mengubah konfigurasi yang sudah ada.
Setiap server dalam sistem manajemen cache memori ini bertanggung jawab atas sebagian data sehingga menambah server baru tidak akan membebani server yang sudah ada.
Kepuasan Pengguna yang Lebih Baik
Akses data yang lebih cepat secara langsung berkontribusi pada pengalaman pengguna yang lebih baik, loh. Melalui manajemen cache memori ini, data yang sering diminta dapat diambil dari memori dalam waktu yang sangat singkat. Hal tersebut menghasilkan respons aplikasi yang lebih cepat, yang pada gilirannya meningkatkan kepuasan pengguna dan mempertahankan loyalitas mereka.
Kesederhanaan dan Kemudahan Penggunaan
Memcached dirancang untuk menjadi sederhana dan mudah digunakan, baik oleh pengembang pemula maupun yang berpengalaman. Ada banyak klien sumber terbuka yang tersedia untuk Memcached, mendukung berbagai bahasa pemrograman, seperti Java, Python, PHP, C, C++, C#, JavaScript, Node.js, Ruby, Go, dan masih banyak lagi.
Kesederhanaan API dan dokumentasi yang luas membuat integrasi Memcached dalam aplikasi menjadi proses yang langsung dan tanpa hambatan.
Waktu Respons Sub-Milidetik
Salah satu keunggulan utama dari manajemen cache memori ini adalah kemampuannya untuk memberi waktu respons yang sangat cepat. Sebab, data disimpan langsung di memori utama server, tidak seperti database tradisional yang menyimpan data di disk atau SSD, sehingga akses data menjadi jauh lebih cepat.
Memcached mampu mendukung jutaan operasi perdetik dengan waktu baca dan tulis rata-rata di bawah satu milidetik. Kinerja ini memungkinkan aplikasi untuk melayani lebih banyak pengguna dengan efisiensi yang tinggi, memastikan operasi tetap cepat dan lancar bahkan di bawah beban kerja yang berat.
Dukungan Komunitas yang Kuat
Sebagai proyek sumber terbuka yang matang, manajemen cache memori ini didukung oleh komunitas yang aktif dan dinamis. Banyak aplikasi populer seperti WordPress dan Django menggunakan Memcached untuk meningkatkan kinerja mereka.
Tidak adanya batasan vendor atau teknologi bisa memastikan fleksibilitas dan interoperabilitas yang tinggi. Memcached berbasis standar terbuka, mendukung format data terbuka, dan memiliki beragam klien, menjadikannya solusi yang dapat diandalkan dan fleksibel untuk berbagai kebutuhan caching dalam pengembangan aplikasi.
Cara Kerja Memcached
Berikut proses kerja Memcached secara lebih rinci agar mudah dalam memahaminya:
- Penyimpanan Data: Ketika data baru dimasukkan ke dalam Memcached, data tersebut disimpan sebagai pasangan kunci-nilai.
- Pencarian Data: Saat ada permintaan data, manajemen cache memori ini akan menggunakan kunci unik untuk mencari nilai yang sesuai dalam memori. Proses pencarian ini sangat cepat karena dilakukan langsung di dalam RAM.
- Pengambilan Data dari Sumber Eksternal: Jika data tidak ditemukan dalam memori, manajemen cache memori ini akan mengambil data dari sumber eksternal, seperti database. Setelah data ini diperoleh, manajemen cache memori ini menyimpannya dalam memori untuk akses yang lebih cepat di masa mendatang.
- Efisiensi Penggunaan: Adanya penyimpanan data yang sering diakses dalam memori, manajemen cache memori ini mengurangi jumlah permintaan langsung ke database. Hal ini tidak hanya mempercepat waktu respons aplikasi tetapi juga mengurangi beban kerja pada database.
Perbedaan Memcached dengan Redis
Ada beberapa perbedaan utama yang perlu dipertimbangkan saat memilih antara keduanya untuk proyek kalian.
Struktur dan Penyimpanan Data
Memcached adalah sistem penyimpanan sederhana yang menggunakan pasangan kunci-nilai untuk menyimpan data kecil, seperti string dan objek.
Solusi ini cocok loh untuk aplikasi yang butuh fungsi caching dasar dan pencarian berbasis kunci yang cepat. Namun, manajemen cache memori ini tidak cocok untuk skenario yang butuh manipulasi data yang lebih kompleks.
Di sisi lain, Redis mendukung berbagai struktur data, seperti string, hash, daftar, set, dan bitmap. Fleksibilitas ini memungkinkan Redis digunakan dalam aplikasi yang lebih kompleks, seperti analisis data real-time atau pencarian data berbasis lokasi.
Kinerja dan Skalabilitas
Memcached dirancang untuk kinerja tinggi dengan waktu respons yang sangat cepat dan dapat diskalakan secara vertikal dengan menambahkan lebih banyak server ke dalam cluster untuk menangani peningkatan lalu lintas dan beban data.
Redis juga menawarkan kinerja yang sebanding untuk caching dasar namun dengan fitur tambahan untuk skenario yang lebih kompleks. Redis mendukung operasi I/O asinkron dan nonpemblokiran, yang memungkinkan aplikasi menangani lebih banyak tugas secara bersamaan. Redis juga mendukung clustering untuk penskalaan horizontal, yang memastikan operasional tetap berjalan meski beberapa node mengalami kegagalan.
Persistensi dan Daya Tahan
Memcached menyimpan semua data dalam RAM dan tidak memiliki fitur persistensi bawaan, artinya data tidak disimpan secara otomatis jika terjadi kegagalan sistem.
Namun, versi terbaru dari Memcached mendukung pemulihan data setelah restart dan memori persisten melalui pemasangan sistem file DAX.
Sedangkan Redis menawarkan opsi persistensi data dengan dua metode utama: snapshotting dan append-only file (AOF). Snapshotting melibatkan pengambilan snapshot data dan menyimpannya ke disk pada interval tertentu.
Di sisi lain, AOF menambahkan setiap perintah yang mengubah data ke dalam log, memungkinkan Redis untuk merekonstruksi data sepenuhnya setelah kegagalan sistem atau restart.
Fitur dan Ekstensibilitas
Memcached fokus pada pendekatan caching yang sederhana dan efektif tetapi dukungannya yang terbatas terhadap tipe data menghambat kemampuan untuk menangani skenario pemodelan data yang lebih kompleks atau operasi khusus.
Sebaliknya, Redis menawarkan banyak fitur tambahan selain caching dasar, seperti transaksi, publikasi/subscription pesan, dan skrip Lua. Transaksi memungkinkan beberapa perintah dijalankan secara atomik untuk menjaga konsistensi data.
Publikasi/subscription pesan mendukung komunikasi berbasis pesan antarkomponen aplikasi, yang berguna untuk implementasi perpesanan real-time, ruang obrolan, dan arsitektur berbasis peristiwa. Skrip Lua memungkinkan eksekusi skrip sisi server untuk operasi data yang kompleks dan transformasi.
Memcached vs Redis dalam Pengembangan Web
Berikut ini perbandingan kedua teknologi ini dalam konteks pengembangan web.
Case Penggunaan Memcached
Memcached cocok digunakan untuk:
Caching Sederhana untuk Aplikasi Web
Memcached sangat cocok untuk proyek yang membutuhkan caching sederhana untuk mempercepat aplikasi web. Melalui penyimpanan data yang sering diakses, seperti hasil query database, di dalam memori, Memcached mengurangi kebutuhan untuk melakukan query yang sama secara berulang. Hal ini menghasilkan waktu respons yang lebih cepat dan meningkatkan kinerja keseluruhan aplikasi.
Beban Baca dan Tulis Tinggi pada Penyimpanan Kunci-Nilai
Memcached dirancang untuk menangani beban baca dan tulis yang tinggi pada penyimpanan kunci-nilai sederhana. Hal ini memungkinkan akses data yang cepat dan efisien, yang ideal untuk aplikasi yang butuh kinerja tinggi dengan struktur data yang tidak kompleks.
Kebutuhan Caching Langsung dengan Tipe Data Terbatas
FYI, untuk proyek yang butuh caching langsung dan mendukung tipe data terbatas, seperti pengaturan konfigurasi caching, token autentikasi pengguna, atau konten statis, Memcached merupakan pilihan yang tepat. Kesederhanaannya memungkinkan implementasi yang cepat dan mudah, memastikan data dapat diakses dengan cepat tanpa butuh manipulasi data yang rumit.
Case Penggunaan Redis
Redis paling cocok untuk :
Caching Tingkat Lanjut dengan Struktur Data Kompleks
Redis sangat cocok untuk aplikasi yang butuh caching tingkat lanjut dengan dukungan untuk struktur data kompleks, seperti daftar, set, dan sorted set.
Redis tidak hanya memungkinkan penyimpanan model data yang lebih kompleks tetapi juga menyediakan operasi khusus untuk setiap tipe data yang didukung sehingga menjadikannya pilihan yang fleksibel dan kuat untuk kebutuhan data yang lebih dinamis.
Perantara Pesan dan Analisis Real-Time
Adanya dukungan untuk fungsi perpesanan “pub/sub”, Redis adalah pilihan yang tepat untuk mengimplementasikan perantara pesan dan sistem analisis real-time.
Latensinya yang rendah membuat Redis ideal untuk analisis data secara langsung dan pemrosesan data streaming. Selain itu, fitur seperti Redisearch memungkinkan pengindeksan dan pencarian data yang efisien, memperluas kemampuan Redis dalam menangani skenario pencarian yang kompleks.
Persistensi dan Daya Tahan Data
Redis menawarkan mekanisme persistensi data yang opsional melalui metode snapshotting dan append-only file (AOF).
Metode snapshotting memungkinkan penyimpanan snapshot data ke disk pada interval tertentu, sedangkan AOF mencatat setiap perubahan data untuk memastikan data dapat dipulihkan setelah kegagalan sistem atau restart.
Kemampuan ini membuat Redis sangat cocok untuk proyek yang butuh persistensi data, seperti sesi pengguna, data transaksional, atau penyimpanan informasi penting dalam cache.
Okay Guys, jadi itulah pembahasan mengenai Memcached, manfaatnya apa saja, cara kerjanya, termasuk perbedaan Memcached dengan Redis.
Oia Guys, agar brand kalian lebih tepercaya lagi, kalian perlu membuat email dengan domain sendiri karena sekarang lebih mudah, aman, dan keren! Gunakan layanan email hosting dari Jetorbit yuk agar bisa kirim email dengan @namadomainkamu.com menjadikan kesan tepercaya dalam bisnis.
Semoga bermanfaat dan menambah insight, ya 🙂
Leave a Comment