7 Strategi Dalam Produk Positioning agar Bisa Bersaing

Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan, memiliki produk yang bagus saja tidak cukup. Salah satu kunci keberhasilan terletak pada kemampuan untuk menempatkan produk secara strategis di benak konsumen. Inilah yang disebut dengan produk positioning. Strategi ini bertujuan menciptakan persepsi yang kuat, positif, dan berbeda dari kompetitor.

Produk positioning bukan sekadar slogan atau iklan, tetapi tentang bagaimana produk dipahami dan dihargai oleh target pasar. Artikel ini akan membahas 7 strategi dalam produk positioning agar bisa bersaing secara efektif di pasar yang semakin kompleks.

1. Positioning Berdasarkan Manfaat atau Solusi

Strategi ini menekankan manfaat utama yang ditawarkan oleh produk. Konsumen tidak hanya mencari produk, tetapi juga solusi untuk masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, menyoroti benefit atau value proposition secara spesifik akan memberikan keunggulan tersendiri.

Contoh: Produk pasta gigi yang memosisikan diri sebagai solusi untuk gigi sensitif akan lebih mudah diingat oleh konsumen yang memiliki masalah tersebut dibandingkan dengan sekadar “pasta gigi pemutih”.

Tips Implementasi:

  • Kenali kebutuhan spesifik dari audiens.
  • Fokus pada satu manfaat utama yang membedakan produk.
  • Gunakan testimoni atau studi kasus jika memungkinkan.

2. Positioning Berdasarkan Harga

Strategi ini banyak digunakan oleh brand yang ingin menarik pasar berdasarkan daya beli. Positioning harga bisa terbagi menjadi dua:

  • Harga rendah untuk pasar massal.
  • Harga premium untuk pasar eksklusif.

Contoh: IKEA memosisikan produknya sebagai furniture berkualitas dengan harga terjangkau, sedangkan Hermès memilih positioning premium dengan harga tinggi.

Risiko:

  • Harga rendah bisa berdampak pada persepsi kualitas.
  • Harga tinggi harus dibarengi dengan pengalaman atau keunggulan produk yang jelas.

3. Positioning Berdasarkan Pengguna

Strategi ini menargetkan segmen konsumen tertentu berdasarkan gaya hidup, usia, profesi, atau nilai-nilai personal. Pendekatan ini sangat efektif dalam membentuk kedekatan emosional dengan audiens.

Contoh: Produk skincare yang ditujukan khusus untuk remaja dengan kulit berminyak memiliki pendekatan yang berbeda dari skincare anti-aging untuk usia 40+.

Strategi Konten:

  • Gunakan persona pembeli (buyer persona).
  • Sesuaikan bahasa dan visual dengan audiens sasaran.

4. Positioning Berdasarkan Kategori Produk

Cara ini menempatkan produk dalam kategori tertentu dengan tujuan menguasai persepsi pasar sebagai pemimpin di kategori tersebut.

Contoh: Gojek memosisikan dirinya bukan sekadar sebagai layanan transportasi online, tetapi sebagai super app untuk semua kebutuhan harian, mulai dari pesan makanan hingga bayar tagihan.

Kunci Keberhasilan:

  • Tetapkan kategori yang jelas dan mudah dimengerti.
  • Konsisten dalam komunikasi merek dan fitur produk.

5. Positioning Berdasarkan Kompetitor

Dalam strategi ini, produk diposisikan langsung sebagai alternatif atau solusi yang lebih baik dari kompetitor utama. Teknik ini menuntut pemahaman mendalam terhadap kekuatan dan kelemahan pesaing.

Contoh: Pepsi secara historis memosisikan dirinya sebagai pilihan “anak muda” dan lebih menyegarkan dibandingkan Coca-Cola.

Perhatian:

  • Hindari menjatuhkan kompetitor secara terang-terangan.
  • Fokus pada keunggulan unik (unique selling point).

6. Emotional Positioning

Strategi ini lebih menekankan sisi emosional daripada fungsional. Produk dikaitkan dengan nilai, aspirasi, atau perasaan yang dirasakan oleh konsumen.

Contoh: Nike dengan slogan “Just Do It” bukan hanya menjual sepatu, tetapi menjual semangat, keberanian, dan gaya hidup atletik.

Teknik Penguatan:

  • Gunakan storytelling dalam promosi.
  • Buat konten yang menyentuh sisi psikologis atau sosial.

7. Positioning Berdasarkan Kualitas atau Inovasi

Jika produk memiliki keunggulan kualitas atau fitur inovatif yang tidak dimiliki kompetitor, strategi ini sangat relevan. Positioning ini ideal untuk produk teknologi atau industri dengan perkembangan cepat.

Contoh: Apple memosisikan iPhone sebagai produk eksklusif dan berteknologi tinggi dengan desain yang estetis.

Catatan:

  • Konsistensi sangat penting untuk mempertahankan persepsi kualitas.
  • Perlu investasi di riset dan pengembangan.

Mengapa Produk Positioning Penting?

Produk positioning memberikan arahan dalam segala bentuk komunikasi bisnis. Mulai dari branding, desain kemasan, pemasaran digital, hingga pelayanan pelanggan. Tanpa positioning yang kuat, produk mudah tenggelam di pasar yang kompetitif.

Menurut HubSpot, perusahaan dengan positioning yang jelas memiliki peluang lebih tinggi untuk meningkatkan konversi dan loyalitas pelanggan.

Kesimpulan

Produk positioning bukan hanya tentang “apa yang dijual”, tetapi tentang bagaimana produk tersebut dipersepsikan oleh pasar. Dengan menerapkan salah satu atau kombinasi dari 7 strategi di atas, sebuah bisnis dapat meningkatkan peluangnya untuk memenangkan pasar, menciptakan identitas merek yang kuat, dan mempertahankan loyalitas pelanggan.

Berikut rekap 7 strateginya:

  1. Berdasarkan manfaat atau solusi
  2. Berdasarkan harga
  3. Berdasarkan pengguna
  4. Berdasarkan kategori produk
  5. Berdasarkan kompetitor
  6. Emotional positioning
  7. Berdasarkan kualitas atau inovasi

Setiap strategi memiliki kekuatan dan tantangannya sendiri. Penting untuk memilih strategi yang paling sesuai dengan keunikan produk dan karakter target pasar.

Untuk mendukung strategi positioning yang efektif, dibutuhkan website yang profesional, cepat, dan andal. Jetorbit hadir sebagai solusi hosting dan domain terbaik bagi bisnis digital masa kini.

🌀 Layanan Unggulan Jetorbit:

  • Web Hosting cepat dan stabil
  • Domain murah dengan ekstensi lengkap
  • VPS dan Cloud Hosting berperforma tinggi
  • Dukungan teknis 24/7

💡 Ciptakan branding digital yang kuat dimulai dari website yang solid. Kunjungi Jetorbit.com sekarang dan bangun fondasi digital bisnis yang tangguh.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment