cluster-konten

Meningkatnya persaingan eksponensial untuk peringkat tinggi di Google, menyebabkan sejumlah orang datang dengan konten yang bagus. Namun, peringkat mereka di Google masih belum setinggi yang mereka harapkan. Jika kalian adalah salah satu profesional SEO yang kontennya berperingkat rendah, semoga artikel kali ini bisa membantu kalian. Okay deh, baca yuk 6 Langkah untuk Membuat Cluster Konten yang Berperingkat

Apa Itu Cluster Konten

Satu-satunya cara untuk menjelaskan arti sebenarnya dari cluster konten adalah dengan mengilustrasikan dua situs berbeda. Konten yang satu harus memiliki cluster konten sedangkan konten yang lainnya harus tanpa cluster konten.

Tanpa cluster konten, pembuatan konten SEO tidak akan seefektif seperti yang kalian inginkan. Di sisi lain, jika situs kalian memiliki cluster konten maka itu akan memiliki pendekatan yang terorganisir tanpa cela untuk pembuatan konten SEO.

Cluster konten menggunakan model cluster pillar-topic yang menggunakan strategi SEO. Strategi ini dirancang untuk fokus pada topik utama daripada keyword.

Kluster konten menargetkan topik saat menggunakan tautan internal untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Hasilnya, ini bisa meningkatkan SEO. Meskipun hal ini bertentangan dengan apa yang kalian harapkan dengan strategi konten SEO yang menggunakan keyword.

Cluster konten membuat dua jenis konten utama yang meliputi:

  • Pilar Konten: istilah ini merujuk pada jenis konten yang dirancang untuk memberikan jawaban lengkap atas pertanyaan yang mungkin dimiliki oleh pengguna tentang topik tertentu. Dalam kebanyakan kasus, kalian akan menemukannya di konten yang bentuknya panjang, yang mana berfungsi sebagai go-to-content utama untuk cluster keyword. Faktanya, ini menargetkan short tail keyword dengan volume pencarian tinggi.
  • Halaman Cluster atau Cluster Topik: ini mengacu pada bagian dari halaman subtopik. Sebagian besar halaman ini terdiri dari artikel blog yang ditulis untuk fokus pada longer-tail keyword terkait. Faktanya, cluster topik lebih spesifik dan detail dibandingkan dengan pilar konten.

Kedua komponen tersebut jika bersama-sama, memungkinkan kalian untuk membuat konten yang luar biasa dan berkualitas tinggi yang tentu bermanfaat bagi klien kalian. Selain itu, konten yang sama juga memudahkan Google untuk merayapi (crawl).

Bagaimana Membuat Cluster Konten yang Efektif?

Berikut ini ada panduan langkah demi langkah untuk membangun strategi cluster konten yang baik.

Pilih Topik Untuk Pilar Konten

Saat memutuskan topik, kalian harus mempertimbangkan fungsi cluster konten kalian. Oleh karena itu, kalian harus mencoba bertanya pada diri sendiri apakah konten kalian akan menjangkau audiens target, meyakinkan, dan menutup penjualan penting atau mengubah prospek. Pada langkah ini, tujuan utamanya adalah mempertimbangkan persona pembeli dan maksud penelusuran mereka.

Melakukan Tujuan Analisis dan Melakukan Riset Keyword

Sebelum kalian mulai menyentuh konten apapun, kalian harus melakukan analisis menyeluruh tentang apa yang kalian harapkan setelah membuat cluster konten.

Selama analisis, kalian dapat mempertimbangkan poin-poin berikut ini:

  • Apa yang ingin kalian capai dengan strategi konten SEO target kalian.
  • Jenis keyword yang ingin kalian fokuskan lebih dari yang lain.
  • Tujuan konversi terpenting yang akan membuat konten kalian efektif.

Setelah kalian memiliki tujuan ini di balik pikiran kalian, barulah kalian akan dapat memulai membangun cluster kalian.

Melakukan Audit Konten

Melakukan audit konten sangatlah penting, terutama jika kalian bekerja dengan situs yang memiliki arsip yang luas terkait konten cluster. Dalam hal ini, kalian harus mengkategorikan topik konten blog yang ada berdasarkan topik. Perlu diingat bahwa topik ini akan menjadi cluster kalian sementara konten apapun tentang topik tertentu akan menjadi konten cluster untuk topik tersebut.

Buatlah Halaman Pilar

Setelah mengidentifikasi topik cluster kalian, tugas selanjutnya adalah membuat halaman pilar. Halaman ini akan membantu kalian untuk menghubungkan semua konten yang ditemukan di dalam cluster. Pada dasarnya pilar merupakan hub atau landasan sebuah cluster. Fungsi utamanya adalah menghubungkan konten lain di dalam cluster. Selain itu, ia memiliki cakupan yang lebih luas untuk menghubungkan setiap elemen dalam konten

Penerapan Internal Linking

Tugas selanjutnya adalah mengimplementasikan tautan internal (internal linking). Proses ini akan melibatkan penggunaan hyperlink. Oleh karena itu, setiap konten harus memiliki tautan ke halaman pilar kalian. Halaman pilar, di sisi lain, juga harus diselingi secara alami dengan beberapa link ke konten cluster kalian.

Mempromosikan Konten 

Pada tahap ini, kalian harus tahu bahwa konten kalian memang sudah siap dan tugas kalian selanjutnya adalah mempromosikannya. Langkah ini akan membantu konten kalian untuk menjangkau pengguna sebanyak mungkin. Seiring berjalannya waktu, hal itu akan mendapat peringkat tinggi di mesin pencari Google dan itu seharusnya menjadi tujuan akhir kalian. Benar kan?

Mengukur dan Menjaga Keberhasilan Isi Cluster

Ada dua cara untuk mengukur dan mempertahankan keberhasilan konten cluster kalian. Yang pertama adalah pembuatan celah konten, sedangkan proses kedua melibatkan pengoptimalan (optimizing) dan pembaruan (updating) konten pilar kalian. Kedua metode ini akan membantu menghasilkan ide-ide yang fresh untuk konten masa depan kalian.

Itu dia panduan untuk membuat struktur konten yang bisa memberi peringkat di mesin pencarian! Pada akhirnya, kalian akan lebih mudah membuat konten yang lebih baik, meningkatkan visibilitas kalian di Google, dan juga memberikan pengalaman pengguna terbaik.

Okay, good luck, Guys!

Bagi kalian yang masih bingung bagaimana cara membuat website, tenang saja. Kami punya solusinya. Kalian bisa langsung cek ke Jetorbit guna memenuhi kebutuhan pembuatan website kalian. Selain itu, kami juga menyediakan VPS dan bisa kalian cek di sini.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 5 / 5. Jumlah rate 1

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment