Agregasi database perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat sesuai dengan kebutuhan. Trus, agregasi database itu apa sih, fungsinya, jenisnya, serta contohnya apa saja? Tak usah pakai lama, langsung simak yuk Pengertian Agregasi Database, Jenis, Fungsi, dan Contohnya
Pengertian Agregasi Database
Agregasi database adalah proses penggabungan atau pengelompokan data dari beberapa sumber yang berbeda agar menjadi satu data yang terstruktur sesuai dengan kebutuhan pemrograman database.
Jenis Agregasi Database
Berikut ini beberapa jenis agregasi database yang sering digunakan:
-
Penjumlahan (SUM)
SUM adalah jenis agregasi yang digunakan untuk menjumlahkan nilai dalam suatu kolom.
-
Rata-rata (Average)
AVERAGE digunakan untuk menghitung atau menentukan nilai rata-rata dari data yang dikumpulkan.
-
Maksimum (Maximum) dan Minimum (Minimum)
MAXIMUM digunakan untuk mencari nilai tertinggi, sedangkan MINIMUM digunakan untuk mencari nilai terkecil.
-
Hitung (COUNT)
COUNT adalah jenis agregasi yang digunakan untuk menghitung jumlah baris atau entri yang ada dalam kolom atau tabel di database.
-
Distinct (DISTINCT)
DISTINCT digunakan untuk mengambil nilai unik yang ada di dalam kolom.
-
Group (GROUP)
GROUP adalah jenis agregasi yang digunakan untuk mengelompokkan data dalam satu atau beberapa kolom.
-
Concatenation (CONCAT)
CONCAT adalah jenis agregasi yang digunakan untuk menggabungkan nilai string dari beberapa baris menjadi satu string tunggal.
-
Median (MEDIAN)
MEDIAN adalah jenis agregasi yang digunakan untuk mencari nilai tengah.
Fungsi Agregasi Database
Agregasi database memiliki beberapa fungsi umum yang perlu diketahui, antara lain:
Analisis Data
Agregasi database berfungsi untuk analisis data. Analisis data dapat dilakukan setelah proses agregasi data dengan cara menggabungkan dan menganalisis data dari beberapa sumber.
Pelaporan
Nah, dari hasil pengumpulan dan pengelompokkan data dari berbagai sumber inilah kalian akan mendapatkan laporan bisnis yang komprehensif.
Pengambilan Keputusan
Data yang telah diagregasi akan menghasilkan data baru yang akurat dan lengkap sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Contoh Agregasi Database
Berikut ini contoh studi kasus dan pengaplikasian agregasi:
Perusahaan A memiliki beberapa cabang di lokasi berbeda-beda. Nah, setiap cabang perusahaan memiliki database lokal berisi informasi tentang inventaris dan penjualan.
Agregasi database dapat dilakukan untuk mengintegrasi data pada semua cabang sehingga dapat diketahui performa penjualan secara menyeluruh atau produk mana yang terlaris di suatu cabang. Data inilah yang nanti dapat membantu kalian dalam mengambil keputusan dalam proses bisnis.
Jadi, Apakah Kalian Sudah Paham tentang Agregasi Database, kah?
Okay, jadi itulah penjelasan tentang pengertian agregasi database yang dapat membuat data dan analisis penjualan menjadi lebih akurat.
Semoga bermanfaat dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂
Leave a Comment