apa itu omnichannel digital marketing

Kalian sudah pernah mendengar istilah omnichannel marketing strategy, kah? Omnichannel marketing strategy adalah mengintegrasikan berbagai channel yang digunakan untuk berinteraksi dengan konsumen. Channel ini termasuk physical channel, seperti store offline dan digital channel, seperti website, social media, dan sebagainya. Okay, simak yuk Mengenal Apa Itu Omnichannel Digital Marketing

Goals pada omnichannel marketing strategy biasanya untuk membuat pengalaman pengguna yang nyaman dan mulus bagi konsumen yang menawarkan banyak peluang untuk pemenuhan perusahaan. Strategi omnichannel dapat memberi konsumen kesempatan untuk menemukan dan membeli secara online, di dalam toko, atau kombinasinya, seperti “beli online dan ambil di dalam toko”. Saat ini, berbagai perusahaan telah memanfaatkan strategi omnichannel, termasuk healthcare, ritel, keuangan, teknologi, dan banyak lagi.

Apa Itu Omnichannel Marketing?

Omnichannel marketing adalah integrasi tanpa batas antara branding, messaging, dan titik kontak online dan offline saat konsumen berpindah ke saluran penjualan, memungkinkan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Omnichannel marketing mengambil pandangan yang berpusat pada konsumen tentang taktik marketing. Konsumen kini dapat berinteraksi dengan brand di berbagai channel, mulai dari media sosial hingga hotline layanan pelanggan.

Pendekatan omnichannel memastikan bahwa konsumen memiliki pengalaman yang positif dan konsisten di setiap channel dengan menawarkan beberapa elemen kunci:

  • Consistent, identifiable brand tone, dan vision.
  • Personalized messaging berdasarkan behavior dan interest.
  • Konten yang diinformasikan oleh interaksi masa lalu dan tahap perjalanan pembeli saat ini.

Manfaat Menggunakan Pendekatan Omnichannel

Saat ini, sebagian besar brand akan setuju bahwa pendekatan omnichannel dapat memberikan hasil terbaik. Meski menerapkan pendekatan omnichannel jauh dari sederhana namun jika dilakukan dengan benar, pendekatan ini menawarkan sejumlah manfaat. Konsumen saat ini terbiasa dibombardir dengan pesan dari berbagai brand dan sebagai akibatnya, mereka menjadi semakin selektif brand mana yang mereka pilih untuk terlibat.

Membuat keterlibatan pelanggan omnichannel dapat bertindak sebagai pembeda brand, berikut ini beberapa manfaat menggunakan pendekatan omnichannel:

  • User experience yang lebih baik. Sejak omnichannel fokus pada pengalaman individu di seluruh device alih-alih channel, customer experience (CX) lebih baik. Dengan berfokus pada pelanggan daripada platform, perusahaan dapat mendorong lebih banyak penjualan dan tingkat retensi yang lebih baik.
  • Strategi dan identitas brand yang saling terkoneksi. Menciptakan strategi yang mulus di seluruh channel berarti membangun citra dan tone brand yang mudah dikenali. Dengan berfokus pada keseluruhan pengalaman dan bekerja dalam pedoman brand kalian untuk menargetkan setiap channel, kalian akan memiliki strategi brand yang lebih komprehensif yang akan diterjemahkan ke dalam peningkatan loyalitas dan pesan yang lebih bertarget.
  • Meningkatkan revenue. Pendekatan omnichannel mendorong pelanggan untuk terlibat dengan brand di berbagai titik kontak dan channel. Keterlibatan yang meningkat dan beragam ini, di setiap tahap perjalanan pembeli dapat membantu meningkatkan revenue karena penelitian menunjukkan bahwa pelanggan yang terlibat dengan banyak titik kontak, cenderung 30 persen lebih berharga. Pesan yang lebih bertarget ini juga membangun loyalitas sehingga kemungkinan besar pelanggan akan membeli dari brand kalian kembali. Pelanggan tetap rerata menyumbang 40 persen dari revenue.
  • Data atribusi yang lebih baik. Menjadi benar-benar omnichannel seharusnya tidak hanya memperluas pengalaman pengguna dengan brand kalian sih tapi juga dengan analitik data kalian. Nah, dengan melacak keterlibatan di seluruh channel, brand mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang seperti apa perjalanan pelanggan, kapan dan di mana konsumen lebih suka terlibat, dan campaign mana yang paling menghasilkan nilai. Semua data ini dapat dimasukkan kembali ke dalam strategi kalian untuk membuat campaign yang lebih bertarget.

Apa Itu Atribusi Omnichannel?

Di dunia di mana sekarang ada beberapa titik kontak di seluruh channel, mana yang harus mendapatkan kredit untuk konversi? Itu bisa sulit dijawab oleh marketer tanpa model atribusi yang sesuai. Marketer sering mengandalkan multi-touch attribution dan Media Mix Modeling (MMM) untuk memahami apa yang menyebabkan konversi namun model ini tidak sempurna.

  • MMM: Media Mix Modeling hanya melihat data agregat jangka panjang, bukan person-level insights. Meski ini memungkinkan marketer untuk melihat dampak campaign terhadap konversi serta tren historis, seperti waktu dalam setahun ketika pembeli meningkatkan atau menurunkan keterlibatan, hal ini tidak memberikan insight tentang preferensi individu, lho. MMM juga menggunakan data beberapa tahun, yang berarti tim tidak dapat menggunakan model ini untuk mengoptimalkan campaign secara real-time.
  • MTA: Multi-Touch Attribution menawarkan data tingkat orang yang terperinci secara real-time di setiap titik kontak. Saat dianalisis, tim dapat menggunakan data ini untuk membuat perubahan pada campaign saat dijalankan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik. Tantangan dengan atribusi multi-touch adalah sulitnya menentukan berapa banyak kredit yang harus diberikan setiap titik kontak untuk sebuah konversi. Misalnya, apakah webinar atau campaign email lebih berpengaruh dalam menggerakkan konsumen menuju konversi?

Model atribusi tidak lagi harus bergantung pada praktik outdated dan kini dapat memberikan pandangan yang lebih holistik tentang channel marketing dan perjalanan pembeli.

Cara Memanfaatkan Omnichannel untuk Bisnis

Berikut ini beberapa cara untuk memanfaatkan omnichannel untuk bisnis kalian:

  • Memahami customer journey atau pengalaman pelanggan yang baru saja tahu produk atau jasa yang anda dari mulai awal tahu hingga tertarik untuk membeli.

Sebagai contoh, saat melihat website anda mereka akan melihat-lihat isi website, bisa juga menuju instagram untuk cek postingan, atau melihat toko di marketplace bahkan karena merasa dekat mereka tertarik datang langsung ke lokasi.

Ada juga yang suka berkomunikasi untuk bertanya, baik via whatsapp, via chat live, atau DM sosial media. Itu semua adalah bagian dari customer journey. Kalian harus memenuhi semua aspek customer journey tersebut tanpa celah.

Kebiasaan masyarakat yang suka kepo sosmed dan nonton youtube tetapi kalian tak aktif di sosmed dan youtube, hanya bermodal website atau facebook saja, lalu bagaimana bisa bersaing di era Omni Channel.

  • Memilih channel digital yang paling tepat meski kita dituntut untuk memaksimalkan semua channel digital tetapi juga harus tahu apa bisnis kita dan siapa customernya.

Semaksimal mungkin channel yang tepat digunakan dan dimanfaatkan agar bisa memberikan pilihan. Tiak sedikit klien yang ingin datang atau bertemu untuk diskusi lebih lanjut.

Itulah peran penting omnichannel saat ini, dengan kata lain kita tidak bisa memilih hanya online atau hanya offline saja nih. Customer punya banyak pilihan, bukan hanya kalian saja yang punya penawaran.

  • Mengintegrasikan semua chanel yang saling berkaitan satu sama lain. Misalnya, di dalam website dicantumkan link sosial media dan youtube, pun sebaliknya di sosial media dan youtube mencantumkan link ke website, atau sosial media ke youtube. Termasuk ada kontak, email, fitur chat, DM, dan lain-lain, itu semua harus terintegrasi dan bisa dipilih. Oia, termasuk alamat toko offline yang tercantum dan sekarang juga sudah lebih mudah mengintegrasikan dengan share location Google maps dan Google My Business.
  • Menggabungkan dua channel online dan offline. Meski sudah ramai di dunia online, ada saatnya perlu membuka stand atau bazar untuk menunjukkan channel online kalian, misalnya menunjukkan alamat website dan Instagram. Pun sebaliknya di dalam informasi online diberi keterangan terkait lokasi toko, showroom, atau lokasi saat akan membuka stand di sebuah acara.

Tips Melakukan Strategi Omnichannel Marketing

Oia, kalian jangan skip nih terkait tips dalam melakukan strategi omnichannel marketing:

Pahami pelanggan

Hal pertama yang perlu dilakukan jika kalian ingin menggunakan strategi ini adalah memahami pelanggan kalian.

Menurut Adobe, kalian bisa meninjau pengalaman yang dialami konsumen kalian secara teratur untuk meneliti, membeli, dan terhubung dengan produk kalian.

Uji pengalaman dengan melakukan pemesanan, berinteraksi melalui semua platform yang tersedia, mengirimkan kasus dukungan, dan sebagainya. Jika memungkinkan, pengujian ini harus dilakukan oleh penguji eksternal dan internal. Apakah setiap orang memiliki pengalaman yang menyenangkan? Apakah ada penghalang yang tidak perlu?

Nah, hasil pengujian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan strategi yang telah kalian lakukan.

Segmentasikan konsumen

Hal lain yang penting dilakukan adalah melakukan segmentasi terhadap konsumen kalian. Kalian bisa melakukannya berdasarkan poin data dan karakteristik konsumen yang paling penting untuk tujuan marketing kalian.

Kalian dapat mengembangkan segmen berdasarkan persona pembeli, jalur pembelian, status langganan, dan lain-lainnya. Segmentasi yang tepat dapat membantu kalian secara efektif menangani upaya pemasaran dan pemasaran ulang.

Personalisasi seluruh platform yang digunakan

Personalisasi adalah elemen terpenting dari omnichannel marketing. Poin inilah yang membuat konsumen kalian merasa dihargai.

Personalisasi yang sukses mengharuskan kalian untuk membuat koneksi 1:1 dengan setiap konsumen kalian. Dengan titik data yang tepat, alat otomatisasi dan analisis, kalian dapat mengirimkan konten individual kepada konsumen.

Hal ini akan meningkatkan pengalaman konsumen, mendorong pendapatan, meningkatkan loyalitas brand, dan menciptakan konsistensi di seluruh platform.

Gunakan metrik yang tepat untuk mengukur keberhasilan strategi

Melacak metrik yang tepat menggunakan alat yang tepat memungkinkan kalian mendapatkan data yang akurat.

Kalian akan memperoleh wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk menyempurnakan strategi kalian. Dengan menangkap metrik yang tepat, kalian dapat melihat gambaran keberhasilan atau kegagalan strategi kalian dengan lebih baik.

Data ini bisa digunakan untuk merevisi strategi kalian dan meningkatkan Return on Investment (ROI).

Okay, jadi bisa disimpulkan bahwa memanfaatkan atribusi omnichannel dapat menawarkan sejumlah manfaat bagi brand, memungkinkan mereka untuk menghubungkan pengukuran online dan offline, serta mendapatkan visibilitas ke dalam person-level insights dan agregat.



Oia Guys, Jetorbit punya Paket Website Toko Online, lho. Kalian bisa menjual apa saja dengan toko online milik kalian sendiri! Mudah digunakan oleh siapa saja yang tentunya disertai dengan dukungan bantuan terbaik yang kalian dapatkan. Tenang, kami juga menyediakan VPS yang bisa kalian cek di sini.

Have a lovely day 😊

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 5 / 5. Jumlah rate 1

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment