distro linux terbaik

Kesempatan kali ini, kami akan membahas distro Linux terbaik yang paling sesuai untuk VPS, paling user-friendly dengan command Linux, mudah, serta yang paling ringan. Siap-siap untuk menyimak Distro Linux Terbaik dan Terpopuler 2022. Check it out!

Distro Linux Terbaik untuk VPS

Berikut ini ada tiga distro Linux terbaik untuk VPS.

1. Ubuntu Server

  • Rating: 8,5/10
  • Fitur penting: komputasi terskala, kompatibilitas dengan beragam software dan arsitektur, serta open-source
distro linux terbaik

Ubuntu Server bisa disebut sebagai distro Linux terpopuler berkat fleksibilitas, skalabilitas, dan keamanan yang ketat pada pusat data perusahaannya. Versi terbaru Ubuntu Server bisa dijalankan di semua arsitektur besar, termasuk ARM, x86, Power, s390x, dan RISC-V. Distro Linux ini menggunakan Command-Line Interface (CLI).

Oia, Ubuntu Server juga mendukung model komputasi terskala (scale-out) dan menyediakan tool untuk mengelola keseluruhan cluster. Karena sifatnya yang open-source, kalian bisa menambahkan hingga 100 node ke sebuah server Ubuntu secara gratis.

Distribusi Linux ini juga dilengkapi dengan software bawaan, seperti Apache Hadoop, Inktank Ceph, dan 10gen MongoDB.

Sayangnya, versi gratis distro Linux ini tidak menyertakan langkah-langkah keamanan tambahan, kepatuhan sertifikat, atau dukungan 24 jam. Jika kalian memiliki pertanyaan atau menemui masalah, kalian harus mencari sendiri jawabannya di channel komunitas.

Alternatifnya, bisa memilih salah satu paket Ubuntu Advantage: Essential, Standard, atau Advanced. Biayanya dimulai sekitar Rp 1,2 juta.

2. Red Hat Enterprise Linux (RHEL)

  • Rating: 8,3/10
  • Fitur penting: integrasi bawaan software Red Hat, dukungan jangka panjang (10 tahun), dan patch kernel tanpa harus reboot sistem.
distro linux terbaik

Sebagai salah satu distro Linux terbaik yang tersedia, RHEL merupakan distribusi yang tangguh, stabil, dan aman. Distro Linux ini dikembangkan oleh Red Hat dengan basis Fedora, dan tersedia pada platform cloud dan IoT.

RHEL bisa digunakan untuk mengelola data berukuran besar, visualisasi, serta data container.

Distro Linux ini dilengkapi dengan integrasi bawaan tool manajemen, automasi, middleware, dan visualisasi software Red Hat. Selain itu, RHEL memberikan layanan dukungan selama sepuluh tahun.

Selama periode ini, user akan menerima update berisi peningkatan fitur, perbaikan bug, serta patch keamanan dan kernel tanpa harus reboot sistem. Tentu saja, ini akan sangat bermanfaat bagi user VPS.

Apalagi RHEL mendukung beragam arsitektur, seperti x86, ARM64, Power, IBM Z, dan s390x. Distro Linux ini juga kompatibel dengan semua platform hardware utama serta ribuan software kustom maupun komersial.

RHEL juga memiliki tool native untuk deployment dan development. Distribusi Linux populer ini bahkan menyediakan infrastruktur dan instrumen untuk mengirim image container. RHEL dilengkapi dengan keamanan yang kuat, termasuk compiler flag, audit, dan kebijakan crypto.

Akan tetapi, user distro Linux ini harus membayar biaya langganan mulai sekitar Rp 5,2 juta agar bisa menggunakan fitur-fiturnya. Jika menginginkan tim dukungan khusus, RHEL menyediakan paket Standard dan Premium, dengan biaya mulai sekitar Rp 11,8 juta.

3. Rocky Linux

  • Rating: 8,2/10
  • Fitur penting: Kompatibilitas 100% dengan RHEL, enterprise-ready, dan migrasi yang mudah.
rocky linux

Rocky Linux dianggap sebagai pengganti CentOS dan merupakan salah satu distribusi Linux terbaik untuk VPS. Oia, Rocky Linux sepenuhnya kompatibel dengan beragam software Red Hat sebab ditujukan menjadi downstream RHEL.

Selain itu, Rocky Linux terkenal karena sistemnya yang cocok untuk perusahaan, sangat stabil, update yang rutin, serta dukungan selama sepuluh tahun. Distro Linux ini juga merupakan software yang open-source, tersedia baik pada arsitektur x86_64 maupun ARM64.

Distro Rocky Linux didukung oleh komunitas yang cukup besar sehingga user bisa saling berbagi ide dan saran terkait proses pengembangan software ini. Oia, Rocky Linux juga menyediakan akses ke tim dukungan resmi dari CIQ yang terlibat dalam pengembangan distro Linux ini.

Distribusi Linux ini juga menyediakan script migrasi yang user-friendly untuk memudahkan proses migrasi. Saat mengeksekusi script tersebut, komputer atau perangkat akan mengubah semua repositori sistem operasi sebelumnya menjadi Rocky Linux.

Package akan otomatis diinstal dan diupgrade atau downgrade sesuai kebutuhan, bersama dengan perubahan pada branding sistem operasi.

Sayangnya, script tersebut hanya berfungsi pada sistem CentOS Stream, CentOS Linux, Alma Linux, RHEL, dan Oracle Linux. User sistem operasi lain harus menginstal software secara manual.

Distro Linux Terpopuler yang Paling User-Friendly

Selanjutnya akan dibahas daftar distribusi Linux terbaik yang paling user-friendly.

1. Linux Mint

  • Rating: 8,7/10
  • Fitur penting: user interface yang mudah, desain interaktif, serta environment dual-boot dan multi-boot.
linux mint

Linux Mint dikembangkan berdasarkan kernel Linux dengan toolchain GNU serta berbasis pada proyek Ubuntu dan Debian. Distribusi Linux ini ditujukan sebagai sistem operasi yang modern dan efisien bagi semua pengguna komputer yang ingin menjalankan tugas sehari-hari.

User interface Linux Mint nyaman digunakan serta memiliki desain yang interaktif sehingga cocok menjadi distro Linux terbaik untuk pemula.

Selain itu, Linux Mint adalah distro open-source yang mendukung platform x86 dan x64. Distro Linux ini juga dirancang untuk bisa dijalankan dengan sistem operasi lainnya, seperti macOS dan Windows. Artinya, user bisa mengatur setup distribusi ini dengan environment dual-boot atau multi-boot pada saat instalasi.

Linux Mint tersedia dalam tiga “rasa” untuk berbagai preferensi user. Setiap “rasa” ini menyertakan environment desktop yang berbeda-beda:

  • Cinnamon – environment paling inovatif yang menghadirkan desktop berfitur lengkap.
  • MATE – kompatibel dengan berbagai spesifikasi hardware.
  • Xfce – environment desktop yang paling ringan dan stabil.

Sayangnya, Linux Mint butuh spesifikasi komputer yang tangguh agar bisa berjalan lancar. Sistemnya membutuhkan RAM minimal 4 GB, ruang penyimpanan 100 GB, dan layar beresolusi 1024×768.

2. Elementary OS

  • Rating: 8,5/10
  • Fitur penting: environment desktop dengan layar home, fitur interface, dan sistem pembayaran pay-what-you-can (bayar sebisa Anda).
elementary OS

Dikenal karena antarmuka penggunanya yang simpel, efektif, dan didukung oleh Pantheon, Elementary OS adalah distribusi Linux berbasis Ubuntu. Distro Linux ini dirancang untuk menjadi padanan Windows dan macOS dengan kemampuan yang setara.

Beberapa fitur antarmuka penting yang ditawarkan Elementary OS adalah:

  • Tampilan multitasking – Workspace distro Linux ini mengatur pekerjaan berdasarkan tugas. Semua jendela dan workspace yang terbuka akan ditampilkan, sehingga user bisa berpindah-pindah antarjendela dan workspace.
  • Picture-in-picture – Tab ditampilkan pada salah satu sisi layar, sementara sisi lainnya bisa digunakan oleh pengguna.
  • Do not disturb – Opsi ini akan menonaktifkan semua notifikasi agar user bisa lebih fokus.

Elementary OS menggunakan model pembayaran pay-what-you-can (bayar sebisa kalian). Artinya, kalian bisa mendownload distro Linux ini secara gratis atau memberikan donasi seberapa pun jumlahnya kepada para developer-nya.

Sayangnya, distribusi Linux ini memiliki fleksibilitas lingkungan yang terbatas sehingga tidak bisa melakukan kustomisasi sesuai keinginan. Contohnya, kalian tak bisa mengubah tampilan desktop tanpa menginstal aplikasi pihak ketiga, misalnya Elementary Tweaks atau Pantheon Tweaks.

3. Zorin OS

  • Rating: 8/10
  • Fitur penting: Zorin Connect, opsi desktop yang familiar, dan kompatibilitas Windows.
zorin os

Zorin adalah salah satu distro Linux terbaik yang paling user-friendly, berbasis Ubuntu dengan GNOME 3, dan Avant Window Navigator sebagai environment desktop defaultnya. Distro Linux ini dilengkapi dengan aplikasi Wine dan PlayOnLinux yang memungkinkan user menjalankan program Windows.

Distribusi Linux ini bisa menjadi opsi yang paling sesuai bagi user baru sebab tidak mengharuskan user mempelajari apapun berkat antarmukanya yang familiar. Environment tata letak yang tersedia diambil dari sistem operasi populer, seperti Windows dan macOS.

Fitur menarik lainnya pada distro Linux ini adalah Zorin Connect. Tool terintegrasi ini menggabungkan fungsionalitas komputer kalian dan perangkat Android.

Zorin OS tersedia dalam empat edisi dengan fitur yang berbeda:

  • Zorin Core – versi gratisnya menyertakan LibreOffice, opsi desktop tingkat lanjut, Zorin Connect, dan tata letak standar.
  • Zorin Education – mendukung aplikasi edukasi untuk memfasilitasi metode pembelajaran sesuai preferensi.
  • Zorin Lite – pilihan terbaik untuk perangkat kelas low-end atau perangkat versi lama. Edisi ini memiliki desktop yang ringan, dengan LibreOffice dan opsi layout standar. Terlebih lagi, edisi ini tersedia gratis.
  • Zorin Pro – versi berbayarnya dilengkapi dengan fitur tingkat lanjut seperti layout desktop premium, dukungan instalasi, dan aplikasi kelas perusahaan.

Edisi gratis tidak menyertakan akses ke fitur-fitur unggulan, seperti layout desktop premium. Jadi, untuk merasakan semua pengalaman yang ditawarkan distribusi Linux ini, kalian harus membeli versi Pro dengan harga mulai sekitar Rp 580.000.

Distribusi Linux Paling Ringan

Last but not least, merekomendasikan distribusi Linux terbaik yang paling ringan yang saat ini ada di pasaran.

1. Lubuntu

  • Rating: 8,5/10
  • Fitur penting: efisien dalam hal daya, cepat, serta kompatibel dengan software dan repositori Ubuntu.
lubuntu

Lubuntu adalah distro Linux open-source berbasis Ubuntu yang dirancang untuk kecepatan yang optimal tapi tetap ringan. Distro Linux ini tersedia untuk platform 32-bit maupun 64-bit.

Meski developer tak lagi mencantumkan syarat minimum hardware dengan jelas di website resminya, Lubuntu masih dianggap sebagai distro Linux terbaik untuk komputer-komputer lama. Rekomendasi kami adalah RAM minimum 256 MB dan ruang penyimpanan 8 GB agar kalian bisa menjalankan desktop environment dasar Lubuntu.

Lubuntu merupakan distribusi yang tangguh meskipun efisien dalam hal energi. Sebab, Lubuntu dikembangkan dari rilis Ubuntu terbaru sehingga sangat kompatibel dengan software dan repositori Ubuntu. User pun bisa mengakses ribuan aplikasi dan package yang tersedia via Lubuntu Software Center.

Sistem ini dilengkapi dengan sejumlah aplikasi bawaan yang ringan, seperti Trojita dan Skanlite. Lubuntu menggunakan environment desktop yang ringan, seperti LXDE dan LXQt, yang membantu meminimalkan penggunaan resource.

Hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih Lubuntu adalah antarmuka sistemnya yang polos dan sederhana, dengan refresh rate yang rendah. Di sisi lain, Lubuntu merupakan pilihan yang tepat jika menyukai desktop yang terlihat rapi pada komputer kalian.

2. Linux Lite

  • Rating: 8,2/10
  • Fitur penting: Lite Tweaks, tampilan yang mirip Windows, serta desktop Xfce.
linux lite

Linux Lite adalah sistem operasi open-source berbasis seri rilis Ubuntu Long-Term Support (LTS). Rekomendasi distro Linux ringan ini cocok bagi user Windows yang ingin beralih ke sistem operasi berbasis Linux.

Untuk memastikan transisi yang lancar dari sistem operasi lain, Linux Lite dilengkapi dengan environment desktop yang mirip dengan Windows. Distro Linux ini juga mendukung aplikasi tambahan dan bawaan yang familiar, seperti Spotify, Skype, dan Firefox.

Selain itu, penggunaan Linux Lite tidak butuh banyak resource. Distro Linux ini memanfaatkan Xfce khusus sebagai environment desktopnya yang enteng. Selain itu, tersedia tool untuk kompresi memori yang disebut zRAM, yang memungkinkan performa cepat pada komputer-komputer lama.

Linux Lite juga memiliki aplikasi bawaan yang disebut Lite Tweaks, yang bisa digunakan untuk membersihkan dan memperbaiki masalah di dalam sistem operasi.

Syarat minimum hardware untuk distro Linux ini adalah RAM 1 GB dan CPU 1 GHz dengan dua core atau lebih. Sayangnya, sistem ini tidak mendukung arsitektur 32-bit dan hanya tersedia untuk platform 64-bit.

3. antiX

  • Rating: 8 / 10
  • Fitur penting: mendukung komputer kelas low-end, empat opsi download, dan fitur fast-booting rescue CD.
antiX

antiX adalah distro Linux berbasis Debian yang cepat, mudah diinstal, serta ringan. Distro Linux ini ditujukan bagi sistem yang kompatibel dengan Intel-AMD x86 dan juga systemd-free.

Distribusi Linux ini mendukung komputer lama dan baru dengan fitur antiX Magic yang dimilikinya. Oia, antiX juga menyediakan kernel dan aplikasi yang canggih, update, dan repositori yang kompatibel dengan Debian. antiX menggunakan SpaceFM sebagai environment desktop defaultnya.

Antarmuka antiX dikembangkan dari toolkit GTK+ dan memanfaatkan IceWM sebagai window manager. Selain itu, distro Linux ini mendukung arsitektur 32-bit maupun 64-bit. antiX bisa juga digunakan sebagai fast-booting rescue CD dan bisa digunakan langsung dari USB stick dengan atau tanpa penyimpanan file persisten.

antiX berjalan tanpa masalah dengan RAM 256 MB dan installernya hanya butuh ruang penyimpanan minimal 5 GB. Distribusi Linux ini tersedia dalam empat versi yang bisa didownload:

  • Full – berisi semua aplikasi lengkap.
  • Base – user bisa memilih suite aplikasinya sendiri.
  • Core – user memiliki kontrol penuh atas instalasinya.
  • Net – sama dengan versi Core tapi tanpa environment desktop default.

Sayangnya, versi terbaru antiX tidak menyediakan tampilan yang dekoratif dan antarmukanya cenderung membosankan. Meski begitu, jika memang menyukai tampilan yang simpel dan sederhana, antiX bisa menjadi pilihan yang sesuai.

Cara Memilih Distro Linux Terbaik

Penting untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan agar klaian bisa mengakses semua fitur yang memang diperlukan. Jadi, silakan pertimbangkan faktor berikut ini:

  • Rencana penggunaan – Pilihlah distro dengan fitur yang paling berguna untuk proyek kalian. Pemilihan distro yang tidak tepat akan merepotkan nantinya karena kalian harus melakukan banyak penyesuaian. Sebagai contoh, Rocky Linux adalah opsi yang baik jika ingin beralih dari CentOS Linux karena menyediakan script migrasi serta sangat stabil sebagai downstream RHEL.
  • Syarat hardware dan Instruction Set Architecture (ISA) – Pastikan sistem kalian bisa mendukung spesifikasi minimum distro yang dipilih agar semuanya berjalan lancar. Selain itu, perhatikan juga ISA yang didukung. Sebagai contoh, antiX kompatibel dengan sistem Intel-AMD x86, serta tersedia dalam opsi 32-bit dan 64-bit.
  • Tingkat keahlian – Ada banyak distribusi Linux terbaik untuk pemula, seperti Linux Mint, Elementary OS, dan Zorin OS. Ada juga yang ditujukan bagi user tingkat lanjut, seperti Arch Linux, Slackware, Gentoo Linux, dan Kali Linux. Pilihlah sistem yang paling sesuai dengan tingkat keahlian kalian.
  • Dukungan komunitas atau komersial – Banyak distro yang memiliki komunitas developer dan tester yang besar. Selain berkontribusi terhadap development software, mereka juga menyediakan dukungan. Namun, tanpa perjanjian tingkat layanan, tidak ada jaminan kalian akan mendapatkan jawaban langsung untuk pertanyaan kalian. Sementara itu, beberapa distribusi Linux berbayar menyediakan tim dukungan komersial untuk membantu usernya.
  • Tutorial dan dokumentasi – Distro Linux pilihan kalian harus memiliki dokumentasi yang lengkap, mencakup instalasi, konfigurasi, serta pemeliharaannya. Pastikan juga kalian bisa menemukan tutorial distro tertentu untuk membantu menangani proses-proses teknisnya.

Okay, jadi itulah distro Linux yang tersedia dan masing-masing tentu memiliki fitur unggulannya sendiri. Jadi, kalian harus memilih sesuai kebutuhan kalian, ya. Semoga artikel ini bisa membantu dalam memilih distribusi Linux yang tepat untuk komputer kalian.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment