Alamat URL terdiri dari subdomain, second level domain, dan top level domain. Pasti yang sering kalian dengar adalah domain, kan? Nah, kalau istilah second level domain, pernah dengar juga, kah? Okay, bagi yang belum pernah dengar atau sekedar ingin mengingat sejenak, langsung simak yuk Definisi Second Level Domain, Perbedaannya dengan Top Level Domain, dan Contoh Second Level Domain
Definisi Second Level Domain
SLD atau Second level domain adalah salah satu bagian dari alamat sebuah web atau sering disebut sebagai URL. Sebuah URL biasanya terdiri dari subdomain, second level domain atau SLD, dan terakhir top level domain atau TLD.
Second level domain ini berada di antara top-level domain dan subdomain. Nah, dari ketiga jenis domain tersebut akan membentuk satu URL yang dapat diakses untuk membuka suatu website.
Semua website memiliki second level domain karena penggunaan second level domain ini sebagai pendukung URL agar lebih unik dan mudah diingat oleh pengunjung. Tahukah kalian bahwa second level domain melambangkan nama atau merek sebuah bisnis atau perusahaan? Semakin sederhana dan sering didengar oleh masyarakat maka akan lebih mudah diingat.
Perbedaan SLD (Second Level Domain) dengan TLD (Top Level Domain)
Second level domain lebih merepresentasikan identitas dan keunikan sebuah website. Pembaca akan lebih mengingat second level domain karena namanya yang unik dan sesuai dengan identitas website yang akan dituju.
Sedangkan top level domain biasanya sudah banyak digunakan orang, seperti .com, .co.id, dan sebagainya. Top level domain lebih mengedepankan tingkat kredibilitas dari sebuah website. Jika website tersebut memiliki domain premium maka kredibilitas website tersebut akan meningkat.
FYI, second level domain harus dipertimbangkan secara matang agar mudah diingat oleh pembaca dan juga mudah diketik. Second level domain biasanya dibuat sebagai pembeda dari satu website ke website lain serta penanda bahwa URL tersebut merepresentasikan sebuah website.
Pembuatan second level domain juga dapat berpengaruh terhadap SEO, loh. Jadi, mesin pencari atau search engine nantinya juga akan mendeteksi URL website yang terkait dengan apa yang dicari. Jika memiliki relevansi maka kemungkinan besar website tersebut akan menjadi pilihan teratas yang muncul.
Nah, apabila kalian ingin membuat sebuah website, pastikan nama website memiliki relevansi terhadap topik-topik yang akan dibahas ke depannya agar search engine lebih mudah mendeteksi.
Contoh Second Level Domain
Berikut ini contoh second level domain yang harus diketahui:
1. Generic Second Level Domain
Generic Second Level Domain dapat merepresentasikan nama merek, produk atau bisnis yang ada di dalam website tersebut. Contohnya adalah shopee.co.id, tokopedia.co.id, lazada.co.id, dan sebagainya, yang merepresentasikan nama produk yang dijual.
Nah, dengan menggunakan nama merek maka pengunjung akan lebih mudah menemukan website yang dituju.
Oia, pastikan nama merek yang akan digunakan adalah nama merek yang biasa didengar oleh publik, ya.
2. Geographic Base Second Level Domain
Kedua, second level domain yang berbasis geografi, biasanya menandakan lokasi di mana website tersebut dibuat atau diterapkan. Contohnya, pemerintahan di sebuah negara yang memiliki website yang berlaku untuk informasi di negara mereka, seperti “nla.gov.au” yang merupakan informasi terkait perpustakaan milik pemerintah Australia.
Geographic base ini sangat penting jika ingin mencari informasi lokal yang valid. Sebab, pada umumnya jenis ini digunakan sebagai website pemerintah atau petinggi yang ada di negara tersebut.
3. Akronim Second Level Domain
Ada second level domain yang berupa singkatan sebuah produk atau perusahaan yang umum dan mudah dihafal oleh masyarakat. Contoh second level domain ini adalah “nasa.gov”, “kemdikbud.go.id”, “kemkes.go.id”, dan sebagainya.
Second level domain ini sering digunakan agar pengunjung lebih mudah menghafal dan tak perlu lagi mengetik domain yang panjang.
4. Nama Personal Second Level Domain
Keempat, second level domain yang digunakan oleh personal. Second level domain ini biasanya dimiliki oleh perseorangan dan digunakan untuk melakukan branding diri mereka sendiri. Biasanya akan berisi portofolio, project yang telah dikerjakan, dan lain-lain. Contohnya adalah “dani.co.id”, “wardana.com”, dan sebagainya. Biasanya website ini bertujuan untuk menunjukkan identitas tanpa harus pembaca hafal nama website tersebut.
5. Numerik Second Level Domain
Kelima, numerik second level domain yang biasanya berisi kombinasi antara huruf dan angka. Biasanya, website ini digunakan juga untuk memudahkan pengunjung mengingat alamat URL yang singkat, mengandung angka, dan memudahkan perusahaan jika memiliki nama yang mengandung kombinasi huruf dan angka. Contohnya adalah “a88corp.com”.
Apakah Kalian Sudah Paham tentang Second Level Domain?
Jadi, bisa disimpulkan bahwa second level domain adalah salah satu bagian dari struktur URL dari sebuah website yang dapat menjadi identitas website tersebut. Tentunya jika kalian bisa mengaplikasikan dengan tepat maka bisa meningkatkan kepercayaan website kalian. Silakan gunakan second level domain yang tepat sesuai dengan website kalian, ya.
Semoga bermanfaat 🙂
Leave a Comment