Tentu akan sangat mengganggu to jika melakukan trial dan error pada website yang sedang mengudara? Maka dari itu kamu membutuhkan yang namanya staging website. Okay deh, tak usah pakai lama, langsung simak selengkapnya saja yuk mengenai Apa Itu Staging Website, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Apa Itu Staging Website?
Staging website adalah fitur yang memungkinkan membuat simulasi bagaimana jadinya jika perubahan dilakukan pada website. Bisa dikatakan sebagai website kloning yang memungkinkan untuk bereksperimen sebebas-bebasnya dalam memodifikasi website tanpa takut menggangu yang aslinya.
Coba bayangkan jika saat bereksperimen mengutak-atik website, misalnya mengubah-ubah bagian visual. Jika ternyata visual yang dipakai kurang tepat lalu kebetulan pengunjung lihat maka bisa berdampak buruk pada pengalaman yang mereka rasakan.
Manfaat Staging Website
Pentingnya staging website secara lebih spesifik juga mencakup untuk:
1. Menjamin Peningkatan Kualitas Website
Adanya proses staging website benar-benar membuat developer mampu memastikan setiap aspek umum maupun aspek-aspek detail dari suatu website bisa bekerja maksimal. Dengan demikian, kualitas yang diluncurkan kepada pengunjung sudah merupakan bentuk yang paling bagus, terjamin bebas dari segala bug dan error.
2. Meningkatkan Keamanan Website
Selain untuk menjamin kualitas buat pengunjung, staging juga bermanfaat bagi developer untuk menjamin keamanan website.
Jangan sampai nanti setelah update diaplikasikan justru terjadi kebocoran database di mana-mana yang akan membuat pengunjung bisa jadi kehilangan kepercayaan. Lebih parahnya bisa menyebabkan kalian berurusan dengan pihak keamanan.
3. Meningkatkan Kepuasan Pengguna
Developer pasti telah memiliki gambarannya sendiri bagaimana perubahan yang tepat pada website. Sayangnya, yang tepat menurut developer belum tentu tepat menurut pengunjung. Nah, di sinilah staging website memungkinkan seorang developer untuk menghimpun kritik dan saran dari pengunjung dulu.
Dengan demikan, saat nanti developer meluncurkan update, tepat sasaran sesuai dengan apa yang pengunjung mau.
Cara Membuat Staging Website
Kalian harus tahu bagaimana membuat staging website untuk dipakai ke dalam sistem kalian sendiri. Eitss, sebelum masuk ke pembahasan tersebut, harus tahu dulu persyaratannya:
- Memiliki hosting aktif.
- Memiliki website sendiri yang masih aktif dengan menggunakan WordPress yang terinstall menggunakan softaculous.
Yuk ikuti langkah-langkah berikut ini yang mana kalian tidak hanya tahu cara membuat tapi juga cara kerja staging website:
Langkah 1: Memastikan Instalasi WordPress
Sebelum memulai proses staging website, pastikan sudah memiliki website WordPress yang sudah terinstall pada hosting menggunakan softaculous.
Jika sudah dipastikan bahwa WordPress sudah terinstall, lanjutkan dengan masuk ke menu Softaculous melalui cpanel atau directadmin.
Klik tombol Installation untuk mengetahui aplikasi apa saja yang sudah terinstall di Softaculous.
Langkah 2: Buat Staging pada WordPress
Selanjutnya pilih website WordPress yang akan dibuatkan staging. Tombol untuk staging berada di bagian kanan.
Ada hal yang perlu diperhatikan saat membuat staging, yaitu letak dari website utama dengan stagingnya tidak boleh sama. Sehingga, pada kolom choose domain bisa pilih domain lainnya jika memang sudah menyiapkan. Atau, lebih mudahnya bisa isikan “staging” pada kolom In Directory.
Hal ini memerintahkan WordPress meletakkan halaman staging pada folder public_html/staging. Lanjutkan dengan klik Create Staging. Tunggu proses pembuatan staging.
Langkah 3: Edit Staging pada WordPress
Setelah staging website berhasil dibuat, bisa dilanjutkan dengan proses edit pada staging WordPress kalian. Caranya adalah dengan masuk ke dashboard adminnya dengan klik icon seperti di gambar di bawah.
Pada bagian edit staging, kalian bisa melakukan perubahan pada banyak hal. Contohnya seperti:
- Install/Update Plugin
- Install Tema
- Update Core WordPress
- Menambah/Edit Pages
- Masih banyak lagi
Setelah selesai melakukan perubahan jangan lupa untuk klik tombol Update.
Cek hasil perubahan dengan akses ke domain staging yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada panduan kali ini menggunakan <namadomain.com>/staging
Langkah 4: Implementasi Hasil Edit
Setelah semua hasil edit sudah sesuai dan siap untuk diimplementasikan pada website utama, perlu melakukan push to live. Tombol untuk melakukan push to live berada di bagian kanan dari website staging. Lanjutkan dengan klik tombol Push To Live.
Namun bisa juga menggunakan mode customize untuk kebutuhan, seperti:
- Push to live pada bagian file saja
- Full database (termasuk perubahan struktur dan baris pada table)
- Hanya struktur database
- Hanya data dari database table
Setelah itu bisa cek website utama kalian dan pastikan tampilannya telah berubah.
Apabila belum berubah, kalian bisa masuk ke bagian yang di edit lalu klik Update pada bagian kiri bawah.
Perbedaan Staging Website vs Live Website
Staging Website: versi pengujian dari website yang digunakan untuk menguji perubahan sebelum diterapkan ke situs live. Tidak diakses oleh publik.
Situs Web Live: versi produksi dari website yang diakses oleh pengguna publik dan mencerminkan keadaan sebenarnya dari layanan atau konten yang disediakan.
Poin yang Harus Diuji di Staging Website
- Perubahan Kode: setiap perubahan kode atau pengembangan fitur baru.
- Pembaruan Sistem: pembaruan CMS, plugin, tema, atau sistem lainnya.
- Integrasi: integrasi dengan layanan pihak ketiga atau API.
- Fungsionalitas: fungsionalitas website secara keseluruhan, termasuk formulir, e-commerce, dan elemen interaktif.
- Kinerja: pengujian kecepatan dan kinerja website.
Cara Mengamankan Staging Website
- Proteksi Kata Sandi: lindungi staging website dengan kata sandi untuk membatasi akses.
- IP Whitelisting: batasi akses ke staging website hanya untuk alamat IP tertentu.
- SSL/TLS: gunakan sertifikat SSL/TLS untuk mengenkripsi komunikasi antara pengguna dan staging website.
- Backup: lakukan backup secara teratur untuk mencegah kehilangan data.
Cara Menyinkronkan Staging Website dengan Website Live
- Pembaruan Berkala: lakukan pembaruan berkala untuk menyalin data dan file dari situs live ke staging.
- Backup: selalu buat cadangan sebelum menyinkronkan untuk menghindari kehilangan data.
- Alat Sinkronisasi: gunakan alat sinkronisasi otomatis atau skrip untuk memudahkan proses.
Okay, bisa dibilang bahwa staging website berguna agar bisa dapat gambaran kira-kira perubahan yang akan diaplikasikan akan jadi seperti apa pada live website. Anyway, hal ini penting terutama untuk menjaga kualitas agar pengunjung tetap tertarik mengunjungi ke situ. Semoga bermanfaat 🙂
Leave a Comment