Di balik strategi keamanan server, ada yang namanya Security Operation Center (SOC). Bentar deh, ada yang masih bingung dengan istilah SOC? Udah, tak usah lama bingungnya, langsung simak saja yuk Apa Itu Security Operation Center (SOC), Fungsi, dan Perbedaan SOC dengan NOC
Apa Itu SOC?
Security Operation Center atau SOC adalah pusat komando keamanan siber yang bekerja untuk menjaga server perusahaan dari serangan online. Di dalamnya, ada tim ahli yang sangat paham tentang cyber security dan memiliki kemampuan khusus yang spesifik.
Tim SOC terdiri dari beberapa orang yang memiliki peran berbeda. Ada yang disebut SOC Manager yang bertanggung jawab untuk mengatur semua operasi.
Selanjutnya ada SOC Analyst, yang dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Tier 1, Tier 2, dan Tier 3. Mereka yang berada di Tier 1 biasanya menangani pemantauan dan deteksi awal ancaman.
Tier 2 dan Tier 3 lebih fokus pada menganalisis dan mengatasi masalah yang lebih kompleks. Trus, ada juga Security Engineer yang membantu memastikan keamanan infrastruktur teknis.
Jika ada tanda-tanda potensi ancaman, SOC Analyst dan Security Engineer segera memberi tahu SOC Manager. Lalu SOC Manager bertanggung jawab mengorganisir respons terhadap ancaman tersebut dan memberi laporan kepada CISO (Chief Information Security Officer) perusahaan.
Fungsi SOC
Berikut ini beberapa fungsi dari SOC:
Mendeteksi dan merespon ancaman secara akurat
Tim SOC adalah sekelompok ahli di bidang cyber security yang sangat berpengalaman. Mereka memiliki kemampuan khusus untuk mendeteksi potensi ancaman siber dan meresponsnya dengan sangat cepat.
Melalui pengetahuan dan keterampilan mereka, kalian dapat merasa aman karena ada tim yang selalu berjaga-jaga untuk melindungi perusahaan kalian dari bahaya siber.
Langkah preventif menjaga keamanan siber
Menjaga keamanan siber perusahaan sebelum serangan siber benar-benar terjadi merupakan langkah yang sangat penting. Jika perusahaan kalian tetiba diserang oleh penjahat siber, resiko yang akan dihadapi tentu besar dan merugikan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan siber adalah dengan memiliki Security Operation Center atau SOC.
Melindungi keamanan data pelanggan
Seringnya, data perusahaan menjadi sasaran empuk bagi penjahat siber yang ingin mencuri atau merusaknya, seperti yang sering disebut dengan Data Breach.
Tak usah khawatir karena SOC akan menjaga data perusahaan kalian. Mereka akan melindungi data-data penting, seperti data pelanggan, informasi tentang karyawan, data keuangan, dan masih banyak lagi.
Mengurangi risiko perusahaan terpapar kejahatan siber
SOC bisa mendeteksi dan menghentikan serangan siber sebelum mereka merusak server perusahaan kalian.Selain itu, kehadiran SOC juga membantu para pekerja untuk lebih waspada terhadap keamanan siber.
Tugas dan Peran SOC
Berikut ini tugas dan peran SOC yang perlu kalian ketahui:
Mengumpulkan aset perusahaan
SOC memulai untuk melindungi perusahaan dengan mengumpulkan semua informasi tentang perangkat dan sistem yang digunakan oleh perusahaan.
Caranya adalah menghitung semua peralatan yang dimiliki di perusaan untuk memastikan semuanya aman dan berjalan dengan baik. Melalui daftar lengkap tersebut, SOC bisa lebih mudah memantau dan menjaga agar semua yang ada di dalam jaringan perusahaan berjalan dengan aman.
Memantau infrastruktur perusahaan
Tugas penting selanjutnya adalah SOC akan terus-menerus mengawasi semua infrastruktur ini selama 24 jam setiap hari.
SOC juga aktif mencari tanda-tanda aktivitas yang mencurigakan. Jadi, jika ada sesuatu yang aneh atau tidak seharusnya terjadi, SOC akan segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
Menganalisis log aktivitas
Tugas lain dari SOC adalah memantau dan menganalisis semua catatan aktivitas dan komunikasi yang terjadi di server perusahaan. Melalui catatan-catatan tersebut, mereka dapat dengan cepat mendeteksi jika ada tanda-tanda ancaman keamanan siber yang mencurigakan.
Jadi, saat ada ancaman keamanan yang datang, tim SOC akan segera mengetahui dan segera mengambil tindakan untuk melindungi perusahaan dari serangan tersebut.
Membuat peraturan dan peringatan keamanan
Salah satu tugas tim Security Operation Center (SOC) adalah membuat aturan-aturan khusus yang membantu menjaga sistem agar tetap aman. Mereka juga bekerja untuk membuat peringatan keamanan.
Ketika ada aktivitas yang mencurigakan atau kemungkinan ancaman siber, mereka akan menghasilkan peringatan untuk memberitahu semua orang dalam perusahaan bahwa ada potensi masalah.
Peringatan tersebut memiliki tingkat bahaya yang berbeda-beda. Artinya, mereka akan menilai seberapa serius ancaman tersebut dan peringatan akan diberi peringkat sesuai dengan tingkat bahayanya.
Menangani dan menganalisis insiden
Saat perusahaan mengalami serangan siber, tim di Security Operation Center (SOC) akan menjadi penyelamat dalam situasi tersebut.
Mereka siap untuk menghadapi serangan tersebut dan melakukan segala upaya untuk membatasi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh serangan tersebut.
Setelah serangan siber terjadi dan situasi sudah terkendali, tim SOC tidak berhenti di situ, ya. Mereka akan melakukan analisis pasca serangan untuk memahami dengan lebih baik bagaimana serangan tersebut kok bisa terjadi, apa saja yang sudah terkena dampak, dan apa yang dapat dipelajari dari situasi tersebut.
Selain itu, tim SOC akan melakukan tindakan preventif. Langkah yang mereka lakukan mencakup pembaruan perangkat lunak, mengubah konfigurasi sistem, atau memberi pelatihan tambahan kepada karyawan agar lebih waspada terhadap ancaman siber.
Perbedaan SOC dengan NOC
Berikut ini beberapa perbedaan antara Security Operation Center (SOC) dengan Network Operation Center (NOC)
Tujuan
Pada dasarnya NOC dan SOC bersama-sama menjaga agar jaringan perusahaan berjalan dengan baik, ada perbedaan penting terkait bagaimana mereka melakukannya.
NOC (Network Operations Center) lebih fokus untuk memastikan bahwa jaringan beroperasi dengan lancar selama kondisi normal. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga jaringan agar tetap sesuai dengan SLA (Service Level Agreement) dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan gangguan alami, seperti pemadaman layanan atau dampak bencana alam.
Sedangkan SOC (Security Operation Center) bekerja keras untuk melindungi jaringan dan operasi bisnis dari ancaman siber. Mereka mengawasi dan mendeteksi aktivitas yang mencurigakan yang bisa menjadi tanda serangan siber dan bertindak untuk mencegah atau menghentikan serangan tersebut sebelum menyebabkan kerusakan serius.
Adversaries
NOC dan SOC memiliki tujuan yang sama, yaitu melindungi jaringan perusahaan dari gangguan tetapi mereka menghadapi musuh yang berbeda.
NOC fokus pada mencegah gangguan yang berasal dari peristiwa alami atau nonmanusia. Sedangkan SOC menghadapi ancaman yang berasal dari manusia, seperti peretas atau penjahat siber.
Keterampilan yang Dibutuhkan
Analis NOC dan SOC memiliki banyak keterampilan yang sama dalam mengawasi jaringan namun cara mereka menerapkan keterampilan tersebut dan fokusnya, tentu berbeda.
Analis NOC menggunakan keterampilan pemantauan jaringan untuk mengatasi masalah yang umumnya berkaitan dengan gangguan alami atau masalah teknis dalam infrastruktur jaringan. Selain itu, analis NOC juga lebih cenderung untuk meningkatkan kinerja jaringan dan perangkat yang digunakan dalam operasi bisnis.
Di sisi lain, analis SOC punya tanggung jawab yang fokus untuk melindungi organisasi dari ancaman yang berasal dari manusia, seperti peretas atau penjahat siber.
Mereka harus memiliki kemampuan untuk memahami cara pelaku siber beroperasi dan untuk mengatasi serangan siber yang rumit dan disengaja yang mungkin merusak sistem perusahaan.
Sudah Paham tentang Security Operation Center (SOC), kah?
Jadi, bisa disimpulkan bahwa Security Operation Center atau SOC merupakan pusat komando keamanan siber yang bekerja untuk menjaga server perusahaan dari serangan online. Tentunya ada tim ahli yang sangat paham tentang cyber security.
Gunakan layanan Cloud VPS dari Jetobit, yuk. Cepat, handal, scalable, dan terjangkau untuk setiap inovasi yang kalian bangun dan kembangkan. Jetorbit menyediakan layanan Cloud VPS dengan Storage NVME yang jauh lebih unggul dari SSD biasa + RAM yang lebih besar! Jetorbit Cloud VM menggunakan 100% pure NVMe, Intel CPU dan ECC RAM untuk mendapatkan performa terbaik. Yuk Deploy Cloud VPS Kalian Hanya Dalam 35 Detik..!
Semoga bermanfaat dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂
Leave a Comment