Cybersquatting sering digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk penyerangan bahkan penjahat dunia maya. Ingin tahu lebih lengkap tentang kejahatan cybersquatting? Simak sampai kelar yuk Apa Itu Cybersquatting, Akibat, dan Cara Mencegahnya
Apa Itu Cybersquatting?
Cybersquatting adalah praktik membeli atau menggunakan nama domain yang mirip dengan merek dagang atau nama terkenal lainnya dengan tujuan untuk menjualnya kepada pemilik asli atau menggunakannya untuk keuntungan lain. Hal ini sering dianggap sebagai bentuk pencurian identitas online dan dapat melanggar hukum hak cipta dan merek dagang.
Sedangkan dalam buku Cyber Warfare, cybersquatting adalah jenis kejahatan dunia maya yang dilakukan dengan mendaftarkan nama domain bisnis orang lain kemudian orang tersebut mencoba menjual nama domain tersebut ke bisnis tersebut dengan harga lebih tinggi.
Menurut sumber lain, cybersquatting merupakan salah satu bentuk pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Artinya, pelanggaran ini dilarang keras karena menimbulkan risiko signifikan bagi orang-orang tertentu.
Cara Kerja Cybersquatting
Cybersquatting bekerja dengan membeli nama domain yang mirip dengan merek dagang terkenal atau nama terkenal lainnya. Selanjutnya, mereka akan menjual nama domain tersebut kepada pemilik asli merek dagang atau menggunakannya untuk keuntungan lain, seperti mengarahkan pengunjung ke situs web yang berbeda atau mengambil informasi pribadi dari pengunjung.
Cybersquatter dapat membeli nama domain dengan mudah melalui registrar domain, yang menyediakan fasilitas untuk pendaftaran nama domain. Setelah membeli nama domain, mereka dapat menjualnya ke pemilik asli merek dagang atau menggunakannya untuk keuntungan lain.
Dalam beberapa kasus, cybersquatter juga dapat menggunakan nama domain untuk mengarahkan pengunjung ke situs web yang mengandung spam atau virus, atau untuk mengambil informasi pribadi dari pengunjung. Oleh karena itu, praktik cybersquatting sangat merugikan bagi pemilik merek dagang dan pengguna internet secara umum.
Akibat Serangan Cybersquatting
Tujuan cybersquatting adalah mengelabui para pengguna internet agar percaya pada brand yang memang sedang dicari oleh calon korban, seperti Netflix dan sebagainya.
Trus, apa saja kira-kira yang disebabkan akibat dari serangan cybersquatting?
Phishing
Salah satu kasus yang dialami Wells Fargo menyebutkan bahwa oknum yang melakukan cybersquatting pada perusahaannya, mereka melakukan pencurian informasi pelanggan yang penting dan rahasia.
Penyebaran Malware
Selanjutnya adalah penyebaran malware. Malware adalah singkatan dari malicious software. Penyebaran malware ini bertujuan untuk membahayakan, menyusup, atau merusak sebuah komputer.
Serangan Command dan Control
Serangan command dan control atau command and control attack adalah jenis serangan siber yang menyebabkan para hackernya bisa mengonrol PC individu dan menyuntikkan malware ke dalam komputer tersebut.
Potentially Unwanted Program (PUP)
akibat selanjutnya dari cybersquatting yakni Potentially Unwanted Program (PUP). Jenis kejahatan siber ini bisa menyebabkan komputer berjalan lebih lambat dari biasanya, menampilkan iklan yang tidak diharapkan. Lalu, kemungkinan terburuknya adalah menginstal perangkat lunak lain yang lebih berbahaya dan mengganggu.
Dampak Serangan Cybersquatting
Berikut ini beberapa dampak dari serangan cybersquatting:
- Kerugian keuangan: pemilik merek dagang mungkin harus membayar jumlah yang sangat tinggi untuk membeli kembali nama domain yang diambil oleh cybersquatter.
- Merusak reputasi merek: cybersquatting dapat merusak reputasi merek karena mengarahkan traffic ke situs yang tidak terkait dengan merek tersebut atau menampilkan konten yang tidak sesuai dengan standar merek.
- Memperlambat bisnis: pemilik merek dagang mungkin harus memperlambat bisnis mereka sementara mereka sedang mengatasi masalah cybersquatting.
- Kehilangan hak atas merek dagang: apabila pemilik merek dagang tidak melakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi cybersquatting, mereka mungkin kehilangan hak atas merek dagang.
- Kerugian kepercayaan pelanggan: cybersquatting dapat menimbulkan kebingungan dan kehilangan kepercayaan pelanggan sebab mereka tidak dapat menemukan situs web yang sesuai dengan merek dagang yang mereka cari.
Cara Mencegah Cybersquatting
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah cybersquatting:
- Mendaftarkan merek dagang: mendaftarkan merek dagang memberikan pemilik merek dagang dasar hukum untuk melawan tindakan cybersquatting.
- Monitoring nama domain: melakukan monitoring secara berkala pada nama domain yang terkait dengan merek dagang bisa membantu mengidentifikasi tindakan cybersquatting secepat mungkin.
- Membeli nama domain yang berhubungan: membeli nama domain yang berhubungan dengan merek dagang dapat mencegah cybersquatter untuk membeli dan mengontrol nama domain tersebut.
- Menggunakan nama domain yang unik: menggunakan nama domain yang unik dan mudah diingat bisa mempersulit cybersquatter untuk mengontrol nama domain tersebut.
- Membantu mengatasi masalah cybersquatting dengan cepat: menangani masalah cybersquatting secepat mungkin membantu meminimalisir kerugian dan memastikan bahwa hak atas merek dagang dan nama domain terjaga.
- Secara keseluruhan, mencegah cybersquatting butuh upaya kontinu dan proaktif dari pemilik merek dagang untuk memantau dan melindungi hak mereka atas merek dagang dan nama domain.
Sudah Tahu kan Apa Itu Cybersquatting?
Cybersquatting adalah tindakan yang mana seseorang mendaftar, menjual, atau menggunakan nama domain orang lain dengan maksud untuk mengambil suatu keuntungan. Kejahatan siber ini bisa menimbulkan berbagai macam akibat, seperti penyebaran malware, phishing, dan sebagainya.
Nah, untuk menghindari terjadinya cybersquatting, gunakan alamat domain yang sudah terverifikasi keamanannya, ya.
Semoga bermanfaat dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂
Leave a Comment