Apa Itu Black Box Testing, Metode, Fungsi, dan Kelebihannya

Jika kalian sudah selesai membuat perangkat lunak, pasti kalian akan melakukan testing atau pengujian dan ini hal wajib. Salah satu jenis pengujian perangkat lunak adalah dengan menggunakan black box testing. Tak perlu mengulur waktu, langsung simak yuk Apa Itu Black Box Testing, Metode, Fungsi, dan Kelebihannya

Apa Itu Black Box Testing?

Pengujian kotak hitam atau black box testing adalah teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada pengujian persyaratan fungsional aplikasi tanpa mengetahui cara kerja internalnya.

Istilah black box sebenarnya mengacu pada fakta bahwa penguji tidak memiliki akses ke code internal atau desain aplikasi yang sedang diuji, melainkan hanya berinteraksi dengan input dan output sistem. Dalam pengujian kotak hitam, penguji memperhatikan perilaku dan fungsionalitas sistem, bukan code yang mendasarinya. 

Metode Black Box Testing

Berikut ini beberapa metode dari black box testing:

1. Equivalence partitioning 

Data input dibagi menjadi beberapa partisi berdasarkan asumsi bahwa sistem akan memperlakukan setiap partisi dengan cara yang sama. Uji kasus lalu dirancang untuk mencakup setiap partisi, memastikan bahwa sistem berperilaku dengan benar untuk setiap kelompok nilai masukan. 

2. Boundary value analysis

Metode ini melibatkan pengujian nilai pada batas domain input untuk menentukan apakah sistem berperilaku dengan benar ketika menemukan nilai pada batas rentang yang dapat diterima. 

Misal, jika sistem menerima nilai input antara 0 dan 100, kasus uji akan dirancang untuk menguji nilai pada batas atas dan bawah (0 dan 100), serta nilai tepat di bawah dan di atas batas tersebut (misal -1, 101 ). 

3. Error guessing

Metode ini melibatkan penggunaan intuisi dan pengalaman penguji untuk menebak di mana kesalahan dapat terjadi dan merancang kasus uji untuk mencakup area tersebut. Penguji dapat menggunakan pengetahuan tentang fungsionalitas sistem, kesalahan umum pengguna, atau pengalaman sebelumnya dengan sistem serupa untuk melakukan pengujian. 

4. State transition testing

Metode ini melibatkan pengujian perilaku sistem saat bergerak melalui status yang berbeda, seperti dari status logout ke status login. Test case dirancang untuk mencakup setiap transisi keadaan dan memastikan bahwa sistem berperilaku dengan benar pada setiap tahap.

5. Decision table testing

Metode ini melibatkan penggunaan tabel untuk memetakan input ke output dan merancang kasus uji untuk mencakup semua kemungkinan kombinasi input. Tabel tersebut mencakup semua kemungkinan kombinasi input, bersama dengan output yang diharapkan untuk setiap kombinasi.

Uji kasus dirancang untuk mencakup setiap kombinasi dan memastikan bahwa sistem berperilaku dengan benar untuk semua kemungkinan nilai input

6. Use case testing

Metode ini melibatkan pengujian fungsionalitas sistem dari perspektif pengguna, dengan merancang kasus uji berdasarkan kasus penggunaan sistem. Kasus uji dirancang untuk mencakup setiap kasus penggunaan dan memastikan bahwa sistem berperilaku dengan benar di setiap skenario. 

7. Exploratory testing

Metode ini melibatkan penjelajahan sistem dan coba-coba untuk menemukan cacat dan masalah yang mungkin tidak tercakup oleh metode pengujian lainnya. Penguji menggunakan pengalaman dan pengetahuan tentang sistem untuk melakukan pengujian serta dapat menggunakan kombinasi metode pengujian kotak hitam lainnya saat menjelajahi sistem.

Fungsi Black Box Testing

Fungsi dari pengujian black box testing adalah:

  1. Untuk mengevaluasi fungsionalitas sistem perangkat lunak atau aplikasi dari perspektif pengguna akhir atau sistem eksternal, tanpa butuh pengetahuan tentang struktur atau code internalnya. 
  2. Untuk mengidentifikasi cacat atau masalah yang dapat mempengaruhi kegunaan sistem, fungsionalitas, kinerja, keamanan, atau kompatibilitas dengan sistem lain.
  3. Penguji dapat memastikan bahwa sistem memenuhi persyaratannya, bekerja seperti yang diharapkan, dan berperilaku dengan benar dalam berbagai skenario. 
  4. Pengujian kotak hitam membantu mengungkap masalah yang mungkin tidak mudah dideteksi melalui jenis pengujian lain, seperti pada white box testing yang berfokus pada struktur internal sistem.

Kelebihan Black Box Testing

Berikut ini beberapa kelebihan dari black box testing

  • Penguji tidak perlu memiliki keterampilan pemrograman atau pengetahuan tentang cara kerja internal sistem. 
  • Uji kasus dapat dirancang tanpa dipengaruhi oleh detail implementasi sistem. 
  • Dapat mengungkapkan kesalahan yang mungkin tersembunyi dalam kode internal sistem. 

FYI, ternyata ada batasan dalam pengujian black box testing

  • Bisa jadi tidak selengkap pengujian white box testing yang melibatkan pengujian kode internal dan desain sistem. 
  • Tidak dapat mengungkap jenis kesalahan tertentu, seperti masalah kinerja atau kerentanan keamanan. 
  • Mungkin lebih sulit untuk mereproduksi dan mendiagnosis kesalahan yang ditemukan selama pengujian.

Tipe Black Box Testing

Tipe dari black box testing yang paling umum adalah:

  • Functional testing: Jenis pengujian ini berfokus pada pengujian fungsionalitas sistem, seperti kemampuannya untuk melakukan tugas atau proses tertentu sebagaimana dimaksud. 
  • Regression testing: Pengujian regresi melibatkan pengujian sistem setelah perubahan atau pembaruan dilakukan untuk memastikan bahwa perubahan tersebut tidak menimbulkan cacat atau masalah baru. 
  • Usability testing: Pengujian kegunaan berfokus pada evaluasi kemudahan penggunaan sistem dan keramahan pengguna dari perspektif pengguna akhir. 
  • Performance testing: Pengujian kinerja melibatkan evaluasi kinerja sistem dalam kondisi yang berbeda.
  • Security testing: Pengujian keamanan berfokus pada evaluasi fitur keamanan sistem dan memastikan ketahanannya terhadap serangan atau akses tidak sah. 
  • Compatibility testing: Pengujian kompatibilitas melibatkan pengujian kemampuan sistem untuk bekerja dengan sistem lain atau produk perangkat lunak.
  • Localization testing: Pengujian pelokalan melibatkan pengujian kemampuan sistem untuk bekerja dalam berbagai bahasa, budaya, atau wilayah.

Siap Menguji Perangkat Lunak dengan Black Box Testing?

Black box testing adalah teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus pada pengujian persyaratan fungsional aplikasi tanpa mengetahui cara kerja internalnya.

Jadi bagaimana, sudah paham terkait black box testing dan siap menguji perangkat lunak kalian, kan?

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment