MySQL dan SQL Server mempunyai fungsi yang sama meskipun dari cara menggunakan dan tujuan terdapat perbedaan. MySQL dan SQL Server menjalankan perintah yang berbeda, namun pada dasarnya menganut SQL atau Structured Query Language. Seperti kata pepatah, serupa namun tak sama. Okay, mari cari tahu bersama di artikel Yuk Ketahui Perbedaan Antara SQL dengan MySQL
Pengertian SQL Server
SQL adalah database yang lebih dulu ada sebelum adanya MySQL. Nama lainnya adalah Microsoft SQL Server. Sistim yang dikembangkan pada tahun 80an ini menjadi RDBMS (Relational Database Management System) yang handal dan scalable. Kualitas ini membuat SQL Server tetap bertahan sampai sekarang dan menjadikannya go-to platform untuk software enterprise berskala besar.
Pengertian MySQL
MySQL adalah model database yang bisa digunakan baik oleh perorangan maupun perusahaan. Menggunakannya cukup mudah dan free karena tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya.
MySQL Support dengan bahasa pemrograman, seperti C, C#, C++, Delphi, Haskell, Java, JavaScript, Perl, PHP, Python, Ruby, dan lain-lain.
Perbedaan SQL dan MySQL Paling Utama
Berikut ada beberapa perbedaan SQL dan MySQL yang paling utama:
Environment
SQL Server dijalankan bersama-sama dengan .NET, sedangkan MySQL dapat dipasangkan dengan bahasa pemrograman lainnya, biasanya PHP. Awalnya, SQL Server hanya dapat dijalankan di Windows tapi sejak tahun 2020, Microsoft secara resmi mengumumkan bahwa SQL Server juga bisa digunakan di Linux. Tetap saja, Linux bukanlah sistem operasi yang mudah digunakan, apalagi bagi pengguna awam. Oleh karena itu, tetap disarankan untuk menjalankan SQL Server di Windows dan MySQL di Linux.
Syntax
Bagi sebagian besar pengguna, syntax merupakan perbedaan yang paling mencolok di antara kedua sistem ini. Penguasaan terhadap salah satu aturan syntax tentu saja akan mempengaruhi kalian dalam mengambil keputusan apakah MySQL atau SQL Server yang cocok untuk kalian.
Meski kedua sistem ini berbasis SQL, perbedaan syntax yang ada tentu tidak bisa dilupakan begitu saja. Sebagai contoh silakan kalian lihat pemisalan di bawah ini:
Microsoft SQL Server
SELECT TOP 3 WITH TIES *
FROM person
ORDER BY age ASC
MySQL
SELECT age
FROM person
ORDER BY age ASC
LIMIT 1 OFFSET 2
Kedua kode di atas mengirimkan hasil yang sama. Namun, bisa dilihat perubahan drastis yang terjadi dalam syntax. Tentu saja syntax sangat subjektif sehingga kita tidak bisa memberikan rekomendasi atau saran; gunakan yang sesuai kebutuhan kalian.
SQL Server lebih dari sekadar RDBMS
Kelebihan terbesar software berpemilik (proprietary software) vs software yang open-source adalah support eksklusif yang diterima. Bisa dilihat dari keberadaan SQL Server yang didukung oleh salah satu perusahaan IT terbesar di dunia. Microsoft membuat tool tambahan untuk SQL Server yang digabungkan dengan RDBMS, termasuk tool analisis data.
SQL Server juga memiliki reporting server: SQL Server Reporting Services dan tool ETL. Keistimewaan ini membuat SQL Server menjadi salah satu RDBMS yang sangat mumpuni. MySQL juga memiliki keistimewaan yang sama tapi kalian harus memanfaatkan pihak ketiga, yang mana bukan merupakan solusi terbaik bagi sebagian besar pengguna.
Mesin penyimpanan
Perbedaan selanjutnya adalah cara kedua sistem ini menyimpan data. SQL Server menggunakan single storage engine yang dikembangkan oleh Microsoft. Tentu saja hal ini sangatlah kontras dengan multiple engines yang diaktifkan untuk MySQL. Dalam hal ini, developer MySQL lebih bebas dan leluasa karena mereka dapat menggunakan engine yang berbeda untuk berbagai tabel berdasarkan pada kecepatan, kehandalan, atau hal lainnya.
Mesin penyimpanan MySQL yang paling populer adalah InnoDB yang meskipun terkesan lambat tapi tetap dapat diandalkan. Mesin penyimpanan lainnya yang dimiliki oleh MySQL adalah MyISAM.
Pembatalan query
Di MySQL, kalian tidak dapat membatalkan query mid-execution. Hal ini berarti apabila suatu perintah mulai dijalankan maka kalian hanya bisa berharap error yang terjadi bisa dipulihkan atau diperbaiki. Sementara itu di SQL Server, kalian dapat membatalkan query execution pada saat proses sedang berlangsung.
Perbedaan ini menjadi salah satu case yang cukup menyebalkan bagi admin database. Sedangkan untuk developer, perbedaan ini tidak akan jadi masalah karena mereka jarang sekali melakukan pembatalan query saat proses sedang berlangsung.
Keamanan
Keduanya sama-sama EC2 compliant sehingga tidak menjadi masalah bagi kalian untuk memilih SQL Server atau MySQL. Selain itu, pengaruh Microsoft juga terlihat besar di sini karena telah melengkapi SQL Server dengan fitur keamanan yang canggih. Tool keamanan yang berdedikasi sangat menjamin keamanan yang ada pada SQL Server. Jika faktor keamanan yang menjadi bahan pertimbangan maka bisa memilih keduanya.
Harga
Di poin ini, sepertinya MySQL-lah sang pemenang. Microsoft mengharuskan kalian membeli lisensi untuk bisa menjalankan berbagai database di SQL Server. Microsoft juga menyediakan lisensi gratis tapi ini hanya bersifat sebagai jembatan agar bisa lebih mengenal RDBMS.
Berbanding terbalik dengan MySQL, kalian bisa memanfaatkan GNU General Public Licence yang benar-benar gratis. Namun, perlu diingat ya jika kalian membutuhkan bantuan untuk MySQL maka kalian harus membayarnya.
Community Support
Meski dituntut untuk harus membayar support MySQL, community support yang ditawarkan akan sangat berguna bagi kalian. Tak jarang error akan terjadi. Nah, dengan banyaknya panduan, tutorial, dan bantuan resmi MySQL, tentunya sangat membantu kalian dalam mengatasi masalah yang ditemui.
IDE
Kedua sistem RDMBS ini mendukung tool Integrated Development Environment (IDE) yang menawarkan environment yang kohesif untuk pengembangan. MySQL memanfaatkan Enterprise Manager dari Oracle sedangkan SQL Server menggunakan Management Studio (SSMS). Perbedaan SQL dan MYSQL tentu akan sangat membingungkan kalian. Oleh karena itu, silakan kalian mengetahui dengan tepat perbedaan masing-masing.
Okay, itulah beberapa perbedaan antara SQL dan MySQL yang perlu diketahui. Oia, perlu kami ingatkan, jika kalian sedang mengembangkan aplikasi kecil atau medium dan menjalankan PHP, maka gunakanlah secara bersama-sama dengan MYSQL. Sedangkan jika kalian ingin membangun aplikasi enterprise berskala besar, maka pilihlah SQL Server.
Oia, Jetorbit punya Paket Website Toko Online, lho. Kalian bisa menjual apa saja dengan toko online milik kalian sendiri! Mudah digunakan oleh siapa saja yang tentunya disertai dengan dukungan bantuan terbaik yang kalian dapatkan. Tenang, kami juga menyediakan VPS yang bisa kalian cek di sini.
Selamat mencoba!
Leave a Comment