Mengenal Sejarah SSH dan Asal Mula Port 22 Diciptakan pada SSH

Jika Anda seorang penggiat IT, sysadmin, atau developer, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah SSH (Secure Shell). Teknologi ini menjadi salah satu elemen krusial dalam dunia jaringan dan keamanan data. Salah satu hal yang paling identik dengan SSH adalah port 22, yang secara default digunakan sebagai jalur komunikasi SSH. Tapi, tahukah Anda bagaimana sejarah SSH dan mengapa port 22 dipilih sebagai port standarnya? Mari kita bahas!

Apa Itu SSH?

SSH (Secure Shell) adalah protokol jaringan kriptografi yang memungkinkan pengguna untuk terhubung ke server atau perangkat jaringan lainnya secara aman. SSH digunakan untuk mengakses sistem remote dengan metode yang terenkripsi, melindungi data dari intersepsi dan ancaman pihak ketiga.

Sebelum SSH hadir, protokol yang digunakan untuk koneksi jarak jauh adalah Telnet dan rlogin. Namun, kedua protokol tersebut memiliki kelemahan besar, yaitu data yang dikirim melalui jaringan tidak dienkripsi. Ini memungkinkan siapa pun yang memiliki akses ke jalur komunikasi tersebut dapat “melihat” username, password, dan informasi sensitif lainnya.

Melihat celah keamanan ini, muncul kebutuhan akan protokol yang lebih aman. Inilah titik awal lahirnya SSH.

Sejarah SSH: Awal Mula Hingga Menjadi Standar Keamanan Jaringan

SSH pertama kali diperkenalkan oleh seorang kriptografer Finlandia bernama Tatu Ylönen pada tahun 1995. Kala itu, Ylönen sedang mengerjakan proyek penelitian keamanan di Helsinki University of Technology. Ia menyadari betapa rentannya protokol komunikasi seperti Telnet, rlogin, dan protokol lainnya yang tidak terenkripsi.

Motivasi utama Ylönen dalam menciptakan SSH adalah insiden hacking besar yang terjadi di kampusnya. hacker berhasil mencuri password dan data sensitif dari sistem universitas dengan cara memanfaatkan kelemahan pada protokol komunikasi yang tidak terenkripsi.

Melihat masalah ini, ia pun menciptakan versi awal SSH dan membagikannya secara gratis kepada komunitas open-source. Sambutan dari komunitas sangat positif, dan SSH pun dengan cepat diadopsi oleh banyak organisasi dan perusahaan besar. Pada akhirnya, Tatu Ylönen mendirikan perusahaan bernama SSH Communications Security yang bertujuan untuk mengembangkan dan memonetisasi SSH secara lebih profesional.

Evolusi SSH: Dari Versi 1 ke Versi 2

Versi pertama SSH (SSH-1) memiliki banyak kelebihan dibandingkan Telnet, tetapi masih memiliki beberapa celah keamanan. Celah-celah ini membuat para peneliti dan pengembang bekerja keras untuk membuat versi baru yang lebih aman.

Akhirnya, pada tahun 2006, lahirlah SSH-2 yang menggantikan SSH-1. Versi ini hadir dengan algoritma enkripsi yang lebih kuat, sistem autentikasi yang lebih baik, serta pengelolaan koneksi yang lebih aman dan stabil. SSH-2 menjadi standar protokol yang digunakan hingga saat ini.

Beberapa fitur utama dari SSH-2 meliputi:

  • Enkripsi yang lebih kuat menggunakan algoritma seperti AES, Blowfish, dan ChaCha20.
  • support multiple channel, yang memungkinkan transfer file dan perintah shell dilakukan secara paralel.
  • Otentikasi publik-key yang lebih aman.

Asal Mula Port 22 pada SSH

Setelah memahami sejarah SSH, sekarang kita akan masuk ke topik yang lebih spesifik, yaitu mengapa port 22 dipilih sebagai port default SSH?

Untuk menjawabnya, kita perlu memahami apa itu port dalam konteks jaringan komputer. Port adalah titik masuk atau keluar dari data dalam sebuah perangkat jaringan. Setiap layanan jaringan biasanya diidentifikasi dengan nomor port tertentu. Contohnya:

  • HTTP menggunakan port 80
  • HTTPS menggunakan port 443
  • FTP menggunakan port 21

Lalu, bagaimana dengan port 22?

Ketika Tatu Ylönen merilis SSH versi pertama, ia memutuskan untuk menggunakan port 22 sebagai port default untuk protokol ini. Tidak ada alasan teknis khusus yang menyebabkan pemilihan port 22, kecuali bahwa nomor tersebut belum digunakan oleh layanan atau protokol lain yang populer saat itu.

Dalam konteks sistem Unix/Linux, port di bawah angka 1024 disebut well-known ports dan biasanya dikelola oleh administrator sistem. Karena port 21 sudah digunakan oleh FTP dan port 23 oleh Telnet, maka port 22 dipilih sebagai jalur komunikasi SSH. Pilihan ini bersifat konvensi, dan sejak saat itu, port 22 menjadi standar de facto untuk SSH.

Meskipun secara default SSH menggunakan port 22, dalam praktiknya, banyak administrator jaringan yang memindahkan SSH ke port lain untuk menghindari serangan “port scanning” yang sering kali menargetkan port standar.

Mengapa Port 22 Sering Diserang?

Karena port 22 adalah port standar SSH, peretas sering kali secara otomatis memindai port ini saat mencoba mencari celah keamanan. Dengan melakukan serangan “brute force” atau “dictionary attack”, mereka mencoba menebak username dan password secara otomatis.

Untuk mengatasi ancaman ini, banyak administrator sistem memilih untuk memindahkan port SSH ke port yang lebih “tidak biasa” (misal, port 2222 atau 22222) agar lebih sulit ditemukan oleh peretas. Langkah ini dikenal sebagai security through obscurity. Selain itu, administrator juga sering menggunakan SSH Key (public key authentication).

Fakta Menarik tentang SSH dan Port 22

  1. SSH Adalah Protokol Universal SSH digunakan di hampir semua sistem operasi, termasuk Linux, Unix, macOS, dan Windows. Ini memungkinkan pengelolaan server secara jarak jauh dengan aman.
  2. Port 22 Dapat Diubah Untuk mengurangi risiko serangan, banyak administrator mengubah port SSH ke nomor yang lebih unik. Ini membuat peretas lebih sulit menemukan port tersebut saat memindai jaringan.
  3. SSH Juga Digunakan untuk Tunneling Selain remote login, SSH juga digunakan untuk tunneling atau terowongan data. Ini memungkinkan pengalihan lalu lintas internet melalui koneksi SSH yang aman, seperti dalam pengaturan VPN.
  4. SSH Mendukung Otentikasi public key Selain metode login berbasis password, SSH memungkinkan autentikasi public key. Metode ini lebih aman karena membutuhkan pasangan private key dan public key.
  5. Kompatibilitas dengan Berbagai tools Banyak tools populer yang menggunakan SSH di background, seperti Git (untuk mengelola repository kode) dan SFTP (untuk transfer file secara aman).

Kesimpulan

SSH adalah salah satu protokol terpenting dalam dunia keamanan jaringan. Sejak diciptakan oleh Tatu Ylönen pada tahun 1995, SSH telah berevolusi menjadi protokol yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Salah satu bagian terpenting dari SSH adalah port 22, yang dipilih sebagai port default untuk koneksi SSH. Meskipun alasan pemilihannya mungkin terkesan sederhana, kehadiran port 22 telah menjadi simbol dari protokol SSH itu sendiri.

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment