Kalian sudah tahukah bahwa saat ini hampir seluruh website yang kalian kunjungi memiliki sifat dinamis? Bentar, ada yang belum paham sama sekali kah tentang website dinamis? Okay, kalau begitu tak usah pakai lama, langsung simak sampai kelar saja yuk tentang Apa Itu Website Dinamis, Ciri-ciri, dan Kelebihannya
Apa Itu Website Dinamis?
Website dinamis adalah jenis website yang dapat menampilkan konten yang selalu berubah dan disesuaikan dengan permintaan pengunjung.
Berbeda dengan website statis yang hanya menampilkan informasi yang tetap, website dinamis dapat memperbarui tampilan, memuat data terbaru, bahkan berinteraksi dengan pengunjung secara real-time.
Umumnya, website dinamis dibangun menggunakan teknologi bahasa pemrograman, seperti PHP, Python, Ruby, JavaScript, dan ASP.NET. Bahasa pemrograman ini memungkinkan para web developer membuat program yang akan dijalankan oleh server untuk menghasilkan konten yang dinamis.
Cara kerja dari web dinamis adalah saat pengunjung meminta sebuah halaman, server akan mengambil informasi dari satu atau beberapa database. Selanjutnya, server akan menyusun file HTML yang disesuaikan untuk pengguna tersebut.
Setelah halaman selesai dibuat, file HTML tersebut akan dikirimkan ke browser pengunjung. Hasilnya, halaman yang ditampilkan akan disesuaikan lebih lanjut untuk setiap pengunjung.
Ada dua jenis website dinamis berdasarkan bahasa skrip yang digunakan:
- Client-Side Scripting: Skrip dieksekusi oleh web browser di perangkat klien, bukan di server. Skrip ini memungkinkan interaksi antara pengunjung dengan elemen-elemen di website. Contoh bahasa pemrograman yang digunakan adalah JavaScript dan VBScript.
- Server-Side Scripting: Skrip memberi instruksi pada server untuk menyusun halaman yang diminta pengunjung sehingga memungkinkan hak akses ke database. Digunakan untuk website yang menangani input dari pengguna. Contoh bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, Python, Ruby, dan ASP.NET.
Ciri-ciri Website Dinamis
Berikut ini beberapa ciri dari website dinamis:
- Konten dapat berubah secara real-time berdasarkan riwayat penjelajahan pengguna, perangkat, lokasi, atau pengguna.
- Memiliki visual dan animasi yang dinamis.
- Perilaku dan interaksi pengguna mempengaruhi konten yang ditampilkan.
- Bahasa dapat disesuaikan dengan preferensi pengguna.
- Tampilan web mengikuti ukuran layar perangkat.
- URL memiliki ekstensi .php, .jsp, atau ekstensi lainnya yang mengindikasikan penggunaan bahasa pemrograman server-side.
- Dibangun menggunakan platform website dinamis, seperti WordPress, Wix, atau builder dinamis lainnya.
- Memiliki fitur interaktif, seperti galeri foto/video, kolom komentar, live chat, formulir pendaftaran, dan sebagainya.
- Menggunakan cookies untuk menyimpan riwayat browsing dan preferensi pengguna.
- Mengintegrasikan API untuk mengakses dan menampilkan data dari sumber eksternal.
Kelebihan Website Dinamis
Berikut ini beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh web dinamis:
- Leluasa dalam menyesuaikan konten, yang mana seluruh konten dan layout dapat diatur sesuai kebutuhan.
- Editing dan maintenance konten web yang mudah melalui Content Management System (CMS) (tanpa coding).
- Loading web lebih cepat karena sebagian konten dibuat secara terpisah dengan layout.
- Ada fitur komunikasi dua arah yang memungkinkan interaksi antara pengunjung dan admin web.
- Web master bisa menempatkan konten terbaru di urutan pertama untuk membantu pengunjung mengakses informasi terkini.
- Kemudahan kustomisasi fitur dan elemen interaktif yang menarik.
- Mudah diupdate tanpa mengubah keseluruhan struktur dan desain website.
- Meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) melalui konten yang dipersonalisasi, desain responsif, navigasi intuitif, dan interaksi yang menarik.
Kekurangan Website Dinamis
Anyway, web dinamis juga masih memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Butuh hosting berkapasitas besar untuk menyimpan seluruh data.
- Butuh upaya lebih besar dalam segi waktu dan biaya, terutama pada awal pengembangan website.
- Kecepatan website bisa menurun jika menggunakan teknologi dan plugin berlebihan.
- Kebutuhan sumber daya yang besar karena mengedepankan fitur dan visual yang interaktif.
- Masalah performa dapat terjadi karena data website yang besar membuat proses request ke database berlangsung lebih lama.
- Keamanan website lebih rentan terhadap serangan seperti SQL injection jika tidak dikelola dengan baik.
- Butuh pemeliharaan dan update secara berkala untuk menjaga fungsionalitas dan keamanan.
- Biaya pengembangan dan pemeliharaan yang lebih tinggi dibandingkan website statis.
- Proses rendering halaman lebih lambat karena harus dibangun secara dinamis setiap kali ada permintaan.
Jadi, apakah kalian sudah paham tentang website dinamis?
Meski membangun web dinamis memiliki tantangan tersendiri namun jenis web ini menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang web dalam menciptakan situs yang interaktif dan selalu up-to-date.
Semoga bermanfaat 🙂
Leave a Comment