Pekerjaan kalian berhubungan dengan iklan dan media sosial? Kalau gitu kalian tak asing lagi dong ya dengan istilah rate card. Trus gimana nasib yang belum tahu apapun tentang rate card? Santuy, kalian simak sampai tuntas yuk Apa Itu Rate Card, Contoh, dan Cara Membuatnya
Apa Itu Rate Card?
Rate card adalah dokumen berisi rincian harga untuk berbagai penempatan iklan. Menurut Cambridge Dictionary, rate card adalah daftar yang berisi harga tarif untuk berbagai jenis iklan yang ditetapkan oleh media cetak, elektronik, maupun online.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa rate card adalah rincian tarif yang ditentukan oleh media cetak, elektronik, atau online terkait iklan atau promosi sebuah produk atau jasa.
Seiring perkembangan teknologi, pebisnis tak hanya mengiklankan atau mempromosikan produk mereka melalui media mainstream saja, loh. Namun, kini promosi di media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, hingga YouTube justru lebih diminati.
Hal ini tak bisa terlepas dari pengaruh banyaknya figur publik, Key Opinion Leader (KOL), influencer hingga content creator yang juga bisa melakukan promosi di platform digital mereka masing-masing.
Tak sedikit UMKM memilih memakai jasa influencer dalam mempromosikan produk mereka sebab tarifnya dianggap lebih terjangkau dan target pasarnya lebih tepat sasaran.
Cek Rate Card Influencer Instagram
Rate card adalah daftar tarif yang ditentukan oleh media maupun KOL saat jasa atau platform mereka dipakai untuk promosi. Sudah pasti masing-masing memiliki tarif yang berbeda, ya.
Oleh karena itu, sebelum menjalin kerjasama dengan media maupun KOL atau influencer, pemilik bisnis akan menanyakan terlebih dahulu rate card mereka.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui rate card influencer Instagram. Beberapa influencer secara gamblang menunjukkan rate card mereka di platform media sosial sehingga bisa mengunjungi akun Instagram influencer yang dimaksud.
Cara lain untuk mengetahui rate card adalah dengan menghubungi manajer atau contact person influencer. Biasanya, mereka sudah mencantumkan informasi kontak di bio Instagramnya atau juga bisa langsung menghubungi mereka melalui DM (direct message) maupun email yang tertera.
Oia, kalian juga bisa mencari tahu rate card seorang influencer melalui Influencer Marketing Platform, yakni platform yang menghubungkan para influencer dengan pemilik bisnis atau brand.
Beberapa contoh Influencer Marketing Platform yang bisa dicoba, antara lain SociaBuzz, Lemon, Socomy, dan Partipost.
Contoh Rate Card
Berikut ini salah satu contoh rate card dari seorang influencer terkenal di Indonesia.
Di rate card tersebut tertulis tarif endorse atau promosi influencer secara rinci. Dalam rate card tersebut juga tertulis syarat dan ketentuan jika ingin bekerja sama dengan influencer terkait, seperti berapa lama postingan tersebut dipampang di Instagramnya dan bagaimana cara si influencer mengulas produk yang dipromosikan.
Ada juga keterangan jumlah followers dan juga reach akun influencer yang ingin menunjukkan seberapa luas “influence” atau pengaruhnya di media sosial. Semakin tinggi jumlah followers dan reach maka akan semakin tinggi tarif promosinya.
Cara Membuat Rate Card
Tarif yang dicantumkan pada rate card adalah rincian yang ditentukan melalui data. Yups, tarif tersebut tidak dipatok sembarangan sesuka influencer, ya. Makanya, sejumlah data seperti followers, reach, dan engagement akun dicantumkan di dalamnya.
Nah, selain untuk menentukan tarif promosi, data-data ini juga bertujuan untuk meyakinkan pemilik bisnis atau brand untuk menggunakan jasa mereka.
Berikut ini cara membuat atau menentukan rate card:
1. Tentukan Cost per Action (CPA)
CPA adalah tarif yang ditentukan berdasarkan aksi atau tindakan yang dilakukan oleh audiens. Misalnya, membeli produk, mengunduh layanan, mengisi kuisioner, dan sebagainya.
2. Tentukan Cost per View (CVP)
Langkah selanjutnya adalah menentukan CPV. Cost per View kini menjadi salah satu patokan baku bagi para KOL, influencer, atau media dalam menentukan tarif jasa mereka.
Tarif ini ditentukan berdasarkan jumlah audiens yang melihat unggahan si influencer. Platform media sosial biasanya memiliki fasilitas untuk melihat rata-rata viewers postingan mereka.
3. Niche
Niche adalah target pasar yang lebih spesifik dalam bisnis. Oia, kalian perlu mengenali audiens agar dapat menentukan niche. Semakin kenal dengan audiens maka semakin spesifik target pasar dan kalian pun bisa mematok tarif yang lebih tinggi.
Niche yang ada pun beragam, mulai dari fashion, beauty, otomotif, kuliner, travel, dan masih banyak lagi.
4. Personal Brand Value
Personal branding yang tinggi akan menimbulkan brand awareness yang besar pula. Reputasi dan popularitas pun akan sebanding. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi pemilik bisnis atau brand untuk memilih pihak yang dianggap mampu memperkuat brand value produk mereka.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa rate card adalah salah satu informasi yang perlu kalian cari tahu ya sebelum bekerja sama dengan influencer.
Semoga bermanfaat dan tunggu info-info menarik lainnya dari kami, ya 🙂
Leave a Comment