Apa Itu GCP, Kelebihan, dan Perbedaan antara GCP dengan AWS

Apa sih GCP itu? Kelebihan dan kekurangannya apa saja? Bentar deh, ada yang belum paham sama sekali kah dengan GCP? Santuy, langsung simak penjelasannya yuk tentang Apa Itu GCP, Kelebihan, dan Perbedaan antara GCP dengan AWS

Apa Itu GCP?

Google Cloud Platform (GCP) merupakan suite lengkap layanan komputasi awan yang disediakan oleh Google, menawarkan kemampuan yang sebanding dengan infrastruktur yang digunakan untuk mendukung produk-produk besar, seperti Google Search, YouTube, Gmail, dan sebagainya.

GCP menyediakan berbagai layanan yang mencakup komputasi, jaringan, pembelajaran mesin dan AI, serta pemrosesan data besar, semuanya dijalankan pada infrastruktur canggih yang sama dengan yang digunakan oleh Google secara internal.

Keunikan dari Google Cloud Platform terletak pada kemampuannya untuk memberi infrastruktur dan layanan yang memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi web, menganalisis data, dan melakukan berbagai tugas komputasi lainnya dengan fleksibilitas dan efisiensi biaya yang tinggi.

Dengan GCP, pengguna dapat mengembangkan dan menghosting aplikasi khusus mereka, memanfaatkan layanan cloud yang ditawarkan melalui internet, yang menjamin skalabilitas, keamanan, dan kecepatan yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi modern.

Salah satu aspek penting yang membuat GCP populer di kalangan jutaan pengguna adalah berbagai manfaat luar biasa yang ditawarkannya, menjadikannya salah satu pesaing utama di pasar layanan cloud.

Kelebihan GCP

Berikut ini beberapa keunggulan dari GCP yanga kan dijelaskan dengan cara lebih terstruktur dan mudah dipahami.

Harga kompetitif

Salah satu aspek yang paling dihargai oleh pengguna GCP adalah struktur harga yang kompetitif dan fleksibel.

Google Cloud menyediakan paket harga bulanan yang menarik, yang mana pengguna dapat memanfaatkan diskon signifikan dengan berkomitmen menggunakan sumber daya, seperti CPU dan memori untuk periode satu atau tiga tahun.

Diskon ini bisa mencapai hingga 57%, yang merupakan insentif kuat bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan biaya operasional mereka tanpa mengorbankan kualitas atau kinerja.

Kecepatan Luar Biasa

Google Cloud juga terkenal dengan kecepatan jaringan yang mengesankan, yakni memberi bandwidth hingga 10Tbps untuk layanan, seperti Google Cloud dan Google App.

Jaringan ini terhubung ke berbagai lokasi strategis di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Eropa, kota-kota besar di Jepang, dan hub utama di Asia, memastikan bahwa data dapat diproses dengan latensi yang sangat rendah.

Artinya, aplikasi yang dihosting di GCP dapat memuat lebih cepat dan menjalankan proses dengan lebih efisien, yang secara langsung berkontribusi pada kepuasan pengguna akhir. 

Kemampuan Unggul dalam Data Besar

Di era data saat ini, kemampuan untuk mengelola dan memproses data besar adalah kunci. Google Cloud excels di sini dengan menyediakan alat seperti BigQuery, sebuah gudang data yang dirancang untuk pemrosesan data skala besar dengan kecepatan yang menakjubkan.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menganalisis dataset besar dalam hitungan detik hingga menit, bukan jam atau hari.

Selain itu, Google Cloud Dataflow mendukung pemrosesan data real-time sehingga memungkinkan bisnis untuk mendapatkan wawasan instan dari data yang masuk. Hal ini memungkinkan pengguna GCP tak hanya menyimpan dan mengelola data dalam jumlah besar tetapi juga menggunakannya untuk membuat prediksi yang akurat dan mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti.

Produktivitas tinggi

Keunggulan terbesar GCP adalah kemampuannya untuk menangani beban kerja yang besar dengan lancar. Bayangkan sebuah stadion penuh orang, puluhan ribu, mungkin, semuanya mencoba mengakses satu aplikasi secara bersamaan.

GCP dirancang untuk menangani situasi seperti ini tanpa mengalami gangguan atau penurunan performa. Hal ini merupakan kabar baik bagi bisnis yang mengalami lonjakan lalu lintas secara tiba-tiba atau bagi mereka yang mengoperasikan aplikasi kritis yang butuh ketersediaan tinggi.

Kolaborasi cepat

Di dunia yang semakin terhubung, kemampuan untuk bekerja sama secara efektif dari lokasi yang berbeda adalah penting. GCP memfasilitasi kolaborasi cepat dan mudah antartim yang terdistribusi di seluruh dunia.

Anggota tim dapat mengakses, mengedit, dan berbagi dokumen atau proyek secara real-time tanpa menghiraukan perbedaan zona waktu mereka.

Hal ini seperti bekerja di ruangan yang sama, meski sebenarnya berada di benua yang berbeda dan tentunya hal ini sangat meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

Migrasi Langsung

GCP memungkinkan untuk migrasi mesin virtual kalian, yang mana komponen-komponen yang menjalankan aplikasi kalian tanpa downtime atau hampir tanpa mengalami waktu henti.

Artinya, layanan atau situs web tetap online dan dapat diakses oleh pengguna selama kalian melakukan pemeliharaan penting, sebuah keuntungan besar dalam menjaga kepuasan pelanggan dan keandalan layanan.

Skalabilitas Luar Biasa

GCP sangat skalabel, yakni menyediakan penskalaan otomatis yang menyesuaikan sumber daya yang digunakan berdasarkan kebutuhan aplikasi.

Saat lalu lintas ke aplikasi kalian meningkat, GCP secara otomatis menambah lebih banyak mesin virtual untuk menangani beban tersebut.

Sebaliknya, saat lalu lintas menurun, GCP mengurangi sumber daya yang tidak diperlukan lagi. Hal ini tidak hanya memastikan performa aplikasi yang optimal tetapi juga membantu dalam mengoptimalkan biaya. Sebab, kalian hanya membayar sumber daya yang benar-benar digunakan.

Keamanan yang kuat

Keamanan adalah salah satu prioritas utama bagi setiap bisnis dalam era digital ini. GCP memahami ini dengan menyediakan tingkat keamanan yang luar biasa, didukung oleh lebih dari 500 pakar keamanan yang merupakan bagian dari tim Google.

Pencadangan Data

GCP menyediakan solusi pencadangan data yang sangat efektif, menawarkan empat tingkat pencadangan: Coldline untuk akses data yang jarang, Nearline untuk data yang sedikit lebih sering diakses, serta Regional dan Multiregional untuk penyimpanan data yang sering diakses dan perlu ketersediaan tinggi.

Hal ini seperti memiliki empat lapis jaring pengaman untuk data kalian, memastikan bahwa dalam skenario terburuk sekalipun, kalian memiliki salinan data yang aman dan dapat diakses dengan mudah. Pencadangan ini dilakukan secara otomatis, tentu mengurangi risiko kehilangan data penting.

Keandalan

GCP menjamin bahwa aplikasi kalian selalu tersedia bagi pengguna aplikasi kalian, menyediakan pengalaman pengguna yang mulus di seluruh perangkat lunak. Dengan GCP, pemeliharaan server dapat dijadwalkan sesuai kebutuhan, memastikan bahwa tidak akan ada gangguan yang tidak terduga.

Selain itu, platform ini dirancang untuk mengeliminasi downtime, beroperasi di banyak server dan secara otomatis beralih ke pusat data sekunder jika terjadi masalah pada pusat data utama.

Kekurangan GCP

Berikut ini beberapa kekurangan dari GCP dengan lebih terperinci:

Biaya Tinggi

Tantangan utama yang sering dikaitkan dengan cloud hosting, termasuk GCP, adalah biayanya yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan solusi hosting tradisional.

Meski cloud hosting menawarkan fleksibilitas, skalabilitas, dan keamanan yang superior, semuanya datang dengan harga, ya. Dalam hal ini, GCP menawarkan banyak fitur dan kemudahan, tapi tentu saja dengan biaya sewa yang lebih tinggi.

Jumlah Pusat Data yang Terbatas

GCP memiliki jumlah pusat data yang relatif lebih sedikit di seluruh dunia dibandingkan dengan beberapa pesaingnya. Saat ini, GCP menyebarkan layanannya melalui tiga pusat data utama yang berlokasi di AS, Eropa, dan Asia.

Meskipun pusat data ini cukup untuk melayani kebutuhan global, beberapa pengguna mungkin merasa terbatasi terutama jika mereka butuh layanan yang lebih lokal untuk mengurangi latensi atau memenuhi persyaratan hukum dan regulasi tertentu.

Opsi Penyesuaian Terbatas

GCP menawarkan berbagai produk yang kuat, seperti BigQuery, Spanner, dan Datastore. Namun, ada kritik terkait dengan sedikitnya opsi penyesuaian yang tersedia pada produk-produk ini.

Bagi perusahaan yang punya kebutuhan khusus atau alur kerja yang unik, keterbatasan ini bisa mengakibatkan kesulitan dalam mengoptimalkan penggunaan layanan GCP sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

Keterbatasan pada Mesin Aplikasi

Mesin Aplikasi GCP, platform sebagai layanan (PaaS) yang memungkinkan pengembangan aplikasi web dan mobile, hanya mendukung sejumlah bahasa pemrograman terbatas, yakni Java, Python, PHP, dan Google Go.

Bagi pengembang yang bekerja dengan bahasa pemrograman lain, keterbatasan ini bisa menjadi hambatan dalam memanfaatkan sepenuhnya platform ini untuk proyek mereka.

Support

Meski Google menyediakan dukungan untuk GCP, beberapa pengguna merasa bahwa layanan ini tidak sekuat yang ditawarkan oleh pesaing, seperti AWS (Amazon Web Services).

Selain itu, biaya untuk mendapatkan dukungan pelanggan yang lebih responsif dan komprehensif bisa cukup tinggi. 

Tingkat Inovasi

Dalam dunia teknologi yang bergerak cepat, inovasi yang terus-menerus adalah kunci untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang berubah dan tetap unggul dalam persaingan.

GCP kadang-kadang dianggap lambat sih dalam mengimplementasikan perubahan atau menambahkan fitur-fitur baru yang bisa membantu pengguna memanfaatkan teknologi terbaru.

GCP memiliki dokumentasi yang sangat luas dan detail, mencakup hampir semua aspek penggunaan platformnya. Namun, beberapa pengguna menemukan bahwa dokumentasi ini bisa menjadi tidak lengkap atau membingungkan di beberapa tempat.

Di beberapa kasus, dokumentasi bisa mengandung kontradiksi atau melewatkan informasi penting, membuatnya sulit bagi pengguna untuk mengikuti atau mempercayai panduan yang diberikan.

GCP vs AWS

Berikut ini beberapa perbandingan Google Cloud Platform dan AWS dalam beberapa aspek: 

Pendirian

Amazon Web Services (AWS) adalah divisi dari Amazon yang menyediakan layanan cloud computing berbasis langganan untuk berbagai pengguna, termasuk individu, bisnis, dan pemerintah. Sebagai pionir di bidang ini, AWS, yang diluncurkan pada tahun 2006, menikmati pengalaman yang lebih luas dibandingkan dengan pesaingnya, seperti Google.

Dengan layanan awal seperti Simple Storage Service (S3) dan Elastic Compute Cloud (EC2), AWS berhasil membangun basis pengguna yang luas dan reputasi sebagai penyedia cloud yang tepercaya dan andal.

Di sisi lain, Google Cloud Platform (GCP) diluncurkan oleh Google, perusahaan terkemuka di bidang pencarian web dan layanan digital lainnya, seperti YouTube dan Gmail.

GCP, yang mulai beroperasi pada tahun 2011, memanfaatkan pengalaman Google dalam mengelola pusat data skala besar untuk menawarkan serangkaian layanan cloud computing yang efisien dan hemat biaya.

Berbeda dengan AWS yang memulai dengan layanan infrastruktur sebagai layanan (IaaS), Google memasuki pasar cloud dengan menawarkan platform sebagai Layanan (PaaS) melalui App Engine.

Perbedaan utama antara AWS dan GCP terletak pada zona ketersediaan dan pendekatan awal mereka dalam cloud computing.

AWS menawarkan lebih banyak pengalaman dan basis pengguna, sedangkan GCP menonjol dengan efisiensi biaya dan penggunaan infrastruktur Google yang inovatif.

Availability Zone

Memilih penyedia cloud yang tepat memang sangat penting bagi setiap organisasi yang ingin layanannya tetap aktif dengan sedikit hambatan sebisa mungkin.

Nah, salah satu aspek krusial dalam ini adalah zona ketersediaan, yang mana mempengaruhi seberapa baik layanan bisa bertahan saat ada masalah listrik atau lainnya. Sederhananya, semakin banyak zona ketersediaan yang dimiliki penyedia cloud, semakin kecil kemungkinan layanannya mengalami gangguan.

Amazon Web Services (AWS) telah lama berinvestasi dalam membangun infrastruktur globalnya, dengan layanan yang tersedia di 21 wilayah dan memiliki 66 zona ketersediaan, plus 12 zona lagi yang sedang dikembangkan. Hal ini membuat AWS memiliki jangkauan global yang luas dan kemampuan pemulihan yang kuat.

Di sisi lain, Google Cloud Platform (GCP) juga memiliki jangkauan global yang impresif dengan layanannya yang tersedia di 20 wilayah dan 61 zona ketersediaan serta 3 wilayah lagi yang sedang dikembangkan.

Meski GCP memiliki jumlah zona yang sedikit lebih sedikit dibandingkan AWS, kedua platform ini menawarkan infrastruktur yang solid dan andal untuk mendukung kebutuhan cloud computing.

Pengguna

Amazon Web Services (AWS) telah menjadi pemain lama di dunia cloud computing, memulai perjalanannya jauh sebelum pesaing, seperti Google Cloud Platform (GCP).

Pengalaman bertahun-tahun ini artinya AWS memiliki komunitas pengguna yang besar dan beragam sehingga menarik pelanggan besar seperti, Netflix, Airbnb, Unilever, BMW, Samsung, dan Xiaomi.

Keberhasilan AWS sebagian besar disebabkan karena infrastruktur yang kuat dan dukungan komunitas yang luas.

Sedangkan GCP mungkin lebih baru di arena cloud tapi telah cepat mengejar ketertinggalan, berkat infrastrukturnya yang mengesankan, yang sama dengan yang digunakan untuk menjalankan layanan Google yang kuat, seperti Google Search dan YouTube.

Hal ini menarik bagi banyak organisasi besar, termasuk HSBC, PayPal, 20th Century Fox, Bloomberg, dan Domino’s, yang memilih GCP untuk kebutuhan cloud computing mereka.

Nah, kedua platform tersebut dengan cara mereka masing-masing, menawarkan nilai unik yang menjadikan mereka pilihan populer di antara berbagai jenis pengguna.

Layanan

Sekarang bisa kalian lihat layanan yang ditawarkan oleh dua penyedia cloud terbesar yaitu AWS dan Google Cloud khususnya dalam bidang komputasi, database, penyimpanan, dan jaringan. AWS menawarkan lebih dari 200 layanan, menjadikannya salah satu penyedia dengan rentang layanan terluas.

Di sisi lain, Google Cloud nih, meski lebih baru, menawarkan lebih dari 60 layanan yang berkualitas. 

Keamanan

Keamanan adalah faktor kunci saat memilih penyedia layanan cloud untuk suatu bisnis.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperiksa, termasuk kontrol, kebijakan, proses, dan teknologi yang mereka gunakan untuk menjaga keamanan.

Yuk kita bahas bagaimana AWS maupun Google Cloud menjaga keamanan layanan cloud mereka:

  • Security of their cloud: Kedua platform ini memiliki keamanan bawaan yang kuat, dirancang langsung ke dalam infrastruktur mereka. Artinya, sejak memulai menggunakan layanan mereka, sistem kalian sudah dilindungi oleh beberapa lapisan keamanan.
  • Security in the cloud: Selain perlindungan dasar, kalian juga bisa menambahkan lapisan keamanan tambahan untuk aplikasi dan data kalian. AWS dan Google Cloud menawarkan berbagai produk dan layanan keamanan tambahan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
  • Security anywhere: Kedua penyedia ini juga memastikan keamanan aset digital tidak terbatas hanya dalam cloud. Mereka menawarkan solusi untuk mengamankan data dan aplikasi di manapun mereka berada, termasuk enkripsi, untuk memperkuat perlindungan terhadap ancaman cyber.

Support

Ketika ingin menggunakan layanan cloud, penting sekali untuk memiliki pengetahuan teknis yang cukup. Jika menemui kesulitan, kalian mungkin butuh bantuan dari orang yang lebih berpengalaman.

Baik AWS maupun Google Cloud menyediakan banyak sumber daya seperti dokumentasi teknis dan memiliki komunitas pengguna yang besar yang mana kalian bisa mendapatkan saran dan panduan dari para ahli.

Jika butuh bantuan lebih lanjut, kedua penyedia ini juga menawarkan layanan dukungan, loh. Mulai dari dukungan dasar gratis hingga paket premium berbayar yang menawarkan akses langsung ke para ahli dan sumber daya tambahan.

FYI, sebelum memilih paket premium, penting untuk meneliti dan memahami apa saja yang ditawarkan dan berapa biayanya agar mendapatkan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Model Penetapan Harga

Dalam hal menentukan biaya layanan cloud, Google Cloud Platform (GCP) sering lebih menguntungkan dibandingkan Amazon Web Services (AWS).

GCP menggunakan model penagihan perdetik, yang bisa lebih menghemat biaya dibandingkan model penagihan perjam yang digunakan oleh AWS.

Oia, GCP menawarkan diskon untuk penggunaan jangka panjang tanpa butuh biaya muka. Berdasarkan perbandingan, menggunakan layanan dasar dari GCP bisa menghemat biaya hingga 25% perbulan dibandingkan dengan layanan serupa dari AWS. Dalam jangka panjang, penghematan biaya dengan menggunakan GCP bisa mencapai hampir 50%, menjadikan GCP pilihan yang lebih ekonomis.

Market Shares & Growth Rate

AWS saat ini memegang posisi terdepan di pasar cloud publik, dengan lebih dari 30% pangsa pasar. Sedangkan Google Cloud telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat meski masih belum bisa mengejar ketertinggalan dari AWS.

Meski Google Cloud belum menyamai AWS dalam hal ukuran pasar, pendapatannya sudah melebihi $1 miliar perkuartal sejak tahun 2018. Oia, CEO Google, Sundar Pichai, belum mengungkapkan data pendapatan untuk tahun 2019 sehingga masih belum jelas apakah Google Cloud dapat mengejar ketertinggalan dari AWS dalam waktu dekat.

Downtimes

AWS, dengan infrastruktur yang sudah matang pernah mengalami fase downtime terpanjangnya pada tahun 2015, yang berlangsung selama 2 jam 30 menit.

Sedangkan Google Cloud, meski dikenal dengan infrastrukturnya yang modern, mereka menghadapi downtime besar pada tahun yang sama, dengan downtime mencapai 11 jam 34 menit.

Sejak itu, kedua platform cloud telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi potensi gangguan di masa depan. Namun, jika kita melihat rekam jejak masa lalu, AWS tampaknya lebih stabil dibandingkan Google Cloud dengan downtime yang lebih pendek.

Oleh karena itu, dalam hal keandalan uptime, AWS dianggap memiliki keunggulan.

Job Trends

Dalam dunia pekerjaan yang berkaitan dengan AWS dan GCP, AWS saat ini memimpin dengan lebih banyak lowongan pekerjaan dibandingkan GCP.

Hal ini mungkin karena AWS sudah lama berdiri dan memiliki pangsa pasar lebih besar, sekitar 40%. Sejak 2015 hingga sekarang, AWS menawarkan lebih banyak kesempatan kerja dibandingkan GCP.

Sedangkan GCP, meski lebih baru namun menunjukkan pertumbuhan yang cepat dan bisa jadi akan menyaingi AWS dalam hal peluang kerja di masa depan. Untuk saat ini, AWS unggul dalam tren pekerjaan.

Jaringan

Google Cloud saat ini memiliki jaringan yang mencakup 28 wilayah, 73 zona, 144 lokasi edge (pinggir) jaringan, dan tersedia di lebih dari 200 negara dan wilayah. Malahan baru-baru ini Google Cloud menambahkan lokasi baru di Salt Lake City, Seoul, Jakarta, dan Las Vegas. Mereka berencana untuk mengembangkan layanannya ke lebih banyak lokasi, termasuk Warsawa, Doha, Toronto, Paris, Milan, Santiago, dan Madrid.

Sementara itu, AWS memiliki jaringan di 24 wilayah, 77 zona, 210 lokasi edge jaringan, dan tersedia di 245 negara dan wilayah. AWS memiliki zona ketersediaan yang lebih banyak di wilayah tertentu dibandingkan Google.

Amazon juga berencana untuk menambahkan pusat data baru di India, Jepang, Swiss, dan Spanyol.

Simpulan

Bisa disimpulkan bahwa memanfaatkan layanan cloud seperti GCP memungkinkan bisnis untuk menyesuaikan sumber daya sesuai kebutuhan dan hal sangat bermanfaat untuk startup kecil. Salah satu contohnya adalah menggunakan layanan Gmail.

Memulai dengan Google Cloud Platform (GCP) bisa menjadi langkah penting bagi suatu bisnis kamu, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

Bermanfaatkah Artikel Ini?

Klik bintang 5 untuk rating!

Rata rata rating 0 / 5. Jumlah rate 0

Yuk Rate 5 Artikel Ini!

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Bagikan:

Leave a Comment